I.
Nama
Sediaan Kosmetika :
Whitening Cream Aloe Vera
II.
Tujuan
Pemakaian :
Untuk memutihkan kulit dengan cara
mengurangi pigmentasi pada kulit dan decolorisasi melanin yang terbentuk
dan melanin yang akan terbentuk dari lapisan dermis hingga lapisan
epidermis (harry's 7th, p. 266).
III.
Karakteristik
Sediaan :
*penampilan menarik, halus , homogen
*bebas partikel kasar
*berkhasiat sebagai whitening dan aman secara dermatologi
*mudah dioleskan
*pH sesuai dengan kulit wajah
*tidak berbau tengik
*stabilitas baik
*bebas dari bahan berbahaya yang dilarang BPOM
*aman digunakan oleh konsumen dalam jangka panjang
*memiliki khasiat yang poten
*tidak menimbulkan reaksi yang serius seperti alergi hebat /
iritasi kulit yang hebat
*memiliki bahan tmbahan yang aman dan tidak berbahaya serta
tidak menimbulkan efek atau inert
IV.
Rancangan
Modifikasi Formula :
|
Formula
|
|||||||||
|
Hydroquinone lotion
(Harry’s
Cosmeticology p.268)
|
Pembanding
(Merk: Citra )
|
Modifikasi terhadap standard
|
|||||||
|
Nama Bahan
|
Fungsi
|
Konsentrasi
|
Nama Bahan
|
Fungsi
|
Nama Bahan
|
Fungsi
|
Konsentrasi
|
||
|
Terpilih
|
Lazim
|
Terpilih
|
|||||||
|
Hidrokuinon
|
Bahan aktif
|
2%
|
Stearic acid
(M)
|
Solubilizing
agent, Emulgator
|
*Ekstrak Aloe Vera (Aloesin)
|
Bahan aktif
|
|
40% (pemanfaatan limbah biji alpukat (persea
americana mill) yang dikombinasikan dengan ekstrak lidah buaya sebagai
bahan aktif losio tabir surya)
|
|
|
Cetyl alcohol
|
Emulsifying agent (HPE 6th,
155)
|
1%
|
Cetyl alcohol
(M)
|
Emulsifying
agent
|
Cetyl alcohol
(M)
|
Emulsifying
agent
|
2-5% (HPE 6th,
155)
|
1%
|
|
|
Mineral oil
|
Basis, emolien
|
2,5%
|
Mineral oil
(M)
|
Emolient
|
Mineral oil
(M)
|
Emolient
|
1 – 95% (HPE 6th,
hal 445)
|
2,5 %
|
|
|
|
Methyl paraben
(A)
|
Antimicrobil
preservative
|
Methyl paraben
(A)
|
Antimicrobil
preservative
|
0,02 – 0,3
(HPE 6th, hal 441)
|
0,1%
|
|||
|
Propyl paraben
(A)
|
Antimicrobil
preservative
|
Propyl paraben
(A)
|
Antimicrobil
preservative
|
0,01 – 0,6
(HPE 6th, hal 596)
|
0,1%
|
||||
|
Isopropile myristate
|
Emolient
|
2,5%
|
|
Isopropil
myristate (M)
|
Emolient (HPE
6th, hal 348)
|
1-10% (HPE 6th
, hal 348)
|
2,5%
|
||
|
Propilen glikol
|
Humektan, enhancer
|
5%
|
Propilen
glycol
(A)
|
Humectant;
emollient.
|
Propilen
glycol (A)
|
Humectant;
emollient.
|
15% (HPE
6th, 592)
|
5%
|
|
|
|
Dimeticone
|
Antifoaming
agent
|
Dimeticone
|
Antifoaming
agent
|
10-30%
(HPE 6th,
234)
|
2%
Standar
Protective lotion
(Harry’s Cosmeticology
p.84)
|
|||
|
Lexemul AS (glyceryl monostearat)
|
Emulsifying agent (HPE 6th, p.290)
|
5%
|
Glyceryl
stearate
|
Emolient, stabilizing agent (HPE 6th, hal 290)
|
|
||||
|
|
Titanium
dioxide
|
Sunscreen
agent
|
Titanium
dioxide
|
Sunscreen
agent
|
1-10%
|
3%
|
|||
|
Potassium
hydroxide
|
Alkalizing
agent
(HPE 6th, 605)
|
|
|||||||
|
|
Lanolin (M)
|
Emulsifying
agent (HPE 6th, hal 378)
|
|
0,5%
Standar
Protective lotion
(Harry’s
Cosmeticology p.84)
|
|||||
|
Ethylhexyl
Methoxycinnamate
|
Sunscreen
agent
|
|
|||||||
|
|
Triethanolamine
(M)
|
Alkalizing
agent,
Emulsifying
agent
|
5% (HPE 6th,
hal 754)
|
0,75 %
Standar
Protective lotion
(Harry’s
Cosmeticology p.84)
|
|||||
|
Carbomer (A)
|
Emulsifying
agent, Stabilizing agent
|
Carbomer (A)
|
Emulsifying
agent, Stabilizing agent
|
0,1-0,5% (HPE
6th, hal 110)
|
0,5%
Standar
Protective lotion
(Harry’s Cosmeticology
p.84)
|
||||
|
Brij 35 (polyoxyethylene alkyl eter)
|
Emulsifying agent (HPE 6th, hal 536)
|
0,9%
|
Glycerin
|
Emolient
|
Glycerin (A)
|
Emolient
|
≤ 30 (HPE 6th,
hal 283)
|
2%
Standar
Protective lotion
(Harry’s
Cosmeticology p.84)
|
|
|
Sodium lauryl sulfate
|
emulsifying agent, Anionic surfactant
|
0,9%
|
|
|
|||||
|
|
Perfume
|
|
|||||||
|
Isopropyl
palmitate
|
Emolient (HPE
6th, hal 350)
|
||||||||
|
Phenoxyethanol
|
Antimicrobial
preservative; disinfectant. (HPE 5th P. 517)
|
||||||||
|
Octocrylene
|
Sunscreen
agent
|
||||||||
|
Butyl
methoxydibenzoylmethane
|
Sunscreen
agent
|
*Benzofenon-3
|
Sunscreen agent
(MD 36th, 1608)
|
2-6%
(Harry’s 7th, 243)
|
3%
Standar
Protective lotion
(Harry’s
Cosmeticology p.84)
|
||||
|
Niacinamide
|
|
|
|||||||
|
Disodium EDTA
|
Chelating
agent. (HPE 6th, hal 242)
|
||||||||
|
Prunus
Amygdalus Dulcis (Sweet Almond) oil
|
|
||||||||
|
Citric acid
|
Antioxidant
|
0,1%
|
BHT
|
Antioxidant (HPE 6th, hal 75)
|
*Tocopherol Acetate
|
Antioxidant
(HPE 6th, 764)
|
(HPE 6th, 764)
|
5%
|
|
|
|
Ethoxydiglycol
|
|
|
||||||
|
Butylene
glycol
|
Antimicrobial preservative (HPE 6th,
hal 77)
|
||||||||
|
Latic acid
|
Acidifying agent (HPE 6th, hal 355)
|
||||||||
|
Persea
Gratissima (avocado) fruit extract
|
|
||||||||
|
Sodium
benzoate
|
Antimicrobial preservative (HPE 6th,
hal 267)
|
||||||||
|
Askorbic acid
|
Antioxidant (HPE 6th, hal 43)
|
0,1%
|
Ascorbic acid
|
Antioxidant (HPE 6th, hal 43)
|
|||||
|
|
Potassium
sorbate
|
Antimicrobial
preservative.(HPE 6th, hal 579)
|
|||||||
|
Sodium metabisulphite
|
antioksidan (HPE 6th, hal 654)
|
0,15%
|
|
||||||
|
Water
|
Solvent
|
79,85%
|
Aquadest (A)
|
Solvent
(HPE 6th,
766)
|
Aquadest (A)
|
Solvent
(HPE 6th,
766)
|
|
Ad 100
|
|
|
Bentuk Sediaan Dasar : Lotion
Tipe Emulsi : O/W
Alasan / HLB : Lotion yang dapat
mencegah dan meminimalisir efek yang membahayakan dari radiasi matahari atau membantu menyamarkan kulit
tanpa menyakitkan (Harry’s Cosmeticology p.231)
|
Bentuk Sediaan Dasar : Lotion
Tipe Emulsi : O/W
Alasan / HLB : Lotion yang dapat
mencegah dan meminimalisir efek yang membahayakan dari radiasi matahari atau membantu menyamarkan kulit
tanpa menyakitkan (Harry’s Cosmeticology p.231)
|
Bentuk Sediaan Dasar : Lotion
Tipe Emulsi : O/W
Alasan / HLB : Lotion yang dapat
mencegah dan meminimalisir efek yang membahayakan dari radiasi matahari atau membantu menyamarkan kulit
tanpa menyakitkan (Harry’s Cosmeticology p.231)
|
|||||||
|
PENJELASAN
TERHADAP FORMULA MODIFIKASI
|
|||||||||
|
Modifikasi
Bahan Aktif
Nama
bahan aktif yang diganti: Buthyl methoxydibenzoyl methane
Nama
bahan pengganti:
Bensofenon-3
Alasan: bensofenono-3
memiliki serapan panjang gelombang uv yang lebih luas dari Buthyl
methoxydibenzoyl methane. Bensofenon-3 dapat digunakan untuk menyerap UV A
dan UV C, sedangkan Buthyl methoxydibenzoyl methane hanya dapat digunakan untuk
menyerap UV A.
Nama
bahan aktif yang ditambahkan : TiO2
Alasan
:
Karena berdasarkan perlindungan secara fisika, TiO2 memiliki
efektifitas memantulkan sinar UV dan memberikan penampilan yang menarik pada
sediaan.
Konsentrasi
Terpilih
: 2%
Alasan : Pada
konsentrasi 2%, TiO2 sudah efektif untuk memantulkan UV.
Nama
bahan aktif yang ditambahkan:
Ext. aloe vera (Aloesin)
Alasan: memiliki 2 aksi whitening yaitu dengan
menghambat aktivitas tirosine yaitu dengan menghambat pembentukan DOPA
quinone yang melakukan inhibisi kompetitif DOPA oxidation site, seta
mereduksi copper ion di sisi hidroxylase. Aloesin memiliki fungsi
depigmentasi, dan jika dibandingkan dengan yang lain, aloesin memiliki
toksisitas yang sangat minimal. Kombinasi dengan arbutin sangat baik dan
memiliki efek sinergis dalam inhibisi aktivitas tirosinase melanosite dan
mereduksi melanin. (Cosmetics Formulation and Skin Care Products).
Konsentrasi
terpilih
: 40% (pemanfaatan limbah biji
alpukat (persea americana mill) yang dikombinasikan dengan ekstrak
lidah buaya sebagai bahan aktif losio tabir surya)
|
Modifikasi
Bahan Tambahan Penyusun Basis
Nama
bahan tambahan yang ditambahkan : carbomer
Konsentrasi
Terpilih
: 0,5%
Alasan : sesuai
dengan pebandingan TEA : carbomer = 1,5 : 1
Nama
bahan tanbahan yang ditambahkan: Tocopherol acetate
Alasan : Tocopherol acetat mengandung alfa-tocopherol yang memiliki
efek dengan inhibisi tirosinase dan melanogenesis pada lapisan epidermis
melanosite. Dengan efek antioksidannya, meningkatkan kandungan gltatione dan
menunjukkan efek depigmentasi. Untuk efek pada uji in vivo juga dapat
menurunkan efek tanning dalam inhibisi UV melanogenesis. (Cosmetics
Formulation and Skin Care Products). Menstabilkan mineral oil (HPE)
Konsentrasi
terpilih: 5%
|
||||||||
V.
Matriks
untuk Formula Modifikasi :
|
No.
|
Nama Bahan
|
Sifat Kimia
|
Sifat Fisika
|
Kadar
|
Fungsi
|
Nilai HLB
|
Alasan dipakai dalam formula
|
|
|
pH Stabilitas
|
Pemerian
Kelarutan
|
Lazim
|
Terpilih
|
|||||
|
1
|
Tocopherol acetate
|
pH range of 4.5–7.5 (HPE 6th,
p.764).
|
Pemerian:
berwarna
putih hingga coklat, bentuknya malam padat, praktis tidak berasa.
Kelarutan:
larut
dalam air (HPE 6th, p.764).
|
(HPE 6th,
p.764)
|
5%
|
Antioksidan
|
|
|
|
2
|
Cetyl alcohol
|
Melting point
45–52°C (HPE 6th p.156)
|
Pemerian
:
Bentuk lilin, serpihan putih, butiran, kubus, atau coran. Ini memiliki bau
yang khas dan rasa hambar (HPE 6th P.155)
Kelarutan
:
bebas larut dalam etanol (95%) dan eter, kelarutan
meningkat dengan meningkatnya suhu,
praktis tidak larut dalam
air. Larut bila dilelehkan dengan
lemak, cair dan parafin padat,
dan isopropil miristat (HPE 6th p.156)
|
2-5% (HPE 6th P.155)
|
1 %
|
Emolient
|
15,5
|
|
|
3
|
Methyl paraben
|
pH = 4-8
(HPE 6th, hal 441)
|
Pemerian: tidak
berwarna, serbuk kristal, tidak berbau atau hamper tidak berbau, punya rasa
sedikit terbakar.
Kelarutan: larut dalam
60 bag glycerin, 5 bag propylene glycol, 400 bag air, 50 bag air pada suhu 50oC,
30 bag air pada suhu 80oC, praktis tidak larut dalam mineral oil.
(HPE 6th, hal 441)
|
0,02 – 0,3 (HPE 6th, hal 441)
|
0,1%
|
Antimicrobial preservative
|
|
|
|
4
|
Propyl paraben
|
pH = 4-8
(HPE 6th, hal 596)
|
Pemerian: serbuk putih
putih, kristal, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan: 250 bag
glycerin, 3330 bag mineral oil, 3,9 bag propylene glycol, 4350 bag air pada
suhu 15oC, 2500 bag air, 225 bag air pada suhu 80oC.
(HPE 6th, hal 596)
|
0,01 – 0,6
(HPE 6th,
hal 596)
|
0,1%
|
Antimicrobial preservative
|
|
|
|
5
|
Propylen glycol
|
TD: 188°C
TL: 598°C
pH: 3-6
(HPE 6th, 592)
|
Pemerian
: tidak berwarna,
kental,
praktis
cairan berbau manis, rasa
sedikit tajam menyerupai
gliserin
Kelarutan:
-larut aceton,
kloroform, etanol (95%), gliserin, air
-larut 1:6 bagian
eter
- not miscible
with light mineral oil or fixed oils, but will dissolve some essential oils. (HPE 6th,
592)
|
15%
|
5%
|
Humectant; emollient.
(HPE 6th,
592)
|
|
In topical preparations, propylene glycol
is regarded as minimally irritant (HPE 6th,
592)
|
|
6
|
Dimeticone
|
|
Pemerian: Dimethicones are clear, colorless liquids
available in various viscosities
Kelarutan: Soluble 1 in
357 parts of water at 250C (HPE 6th, 234).
|
10-30%
(HPE 6th,
234)
|
2%
|
Antifoaming agent
|
5
|
|
|
7
|
Glycerin
|
TD: 290 0C
TL: 17,8 0C
(HPE 6th, 285)
|
Pemerian: jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, kental, cairan higroskopik, rasa manis.
Kelarutan: larut dalam
air, praktis tidak larut dalam minyak. (HPE 6th, hal 283)
|
≤ 30
(HPE 6th,
hal 283)
|
2%
|
Emolient
|
|
|
|
8
|
Carbomer
|
Acidity/alkalinity
pH = 2.5–4.0 for a 0.2% w/v aqueous
dispersion;
pH = 2.5–3.0 for Acrypol 1% w/v
aqueous dispersion. (HPE 6th ,111)
|
Pemerian: berwarna
putih, 'berbulu', asam, bubuk higroskopis dengan sedikit bau karakteristik.
Kelarutan: Mengembang
dalam air dan gliserin (HPE 6th ,110)
|
0,5-2,0% (HPE
6th ,110)
|
0,5%
|
Emulsifying agent, Stabilizing agent
|
|
|
|
9
|
Isopropil myristate
|
TD:
140.28 0C
Stabilitas:
resistan
terhadap oksidasi dan hidrolisis
(HPE 6th, hal 349)
|
Pemerian
:
jernih, tidak berwarna, praktis tidak berbau.
(HPE 6th , hal 348)
|
1 – 10% (HPE 6th
, hal 348)
|
2%
|
Emolient
|
|
|
|
10
|
Triethanolamine
|
pH = 10,5
TD : 335oC
TL: 20-21 oC (HPE 6th
, 754)
|
Pemerian
:
jernih;berwarna sampai kuning pucat;larutan kental.
Kelarutan: dapat bercampur dengan
air;metanol;aseton;carbon tetrachloride. 1:24 pada benzene, 1:63 pada etil
eter.
(HPE 6th , 754)
|
2 - 4% (HPE 6th
, 754)
|
0,75%
|
Alkalizing
agent,emulsifying agent.
|
20
|
Sebagai emulgator yang akan bereaksi
dengan stearat membentuk trietanolamin stearate
|
|
11
|
Mineral oil
|
Minyak
mineral mengalami oksidasi bila terkena panas dan cahaya.
(HPE 6th p. 445)
|
Pemerian
: transparan,
tidak berwarna, cairan kental berminyak, tidak berfluoresensi di malam hari,
praktis tidak berasa dan tidak berbau ketika dingin.
Kelarutan
:
praktis tidak larut dalam ethanol (95%), gliserin, dan air. Larut dalam
aseton, benzene, kloroform, karbon disulfide, ether, dan petroleum eter. (HPE
6th, hal 445)
|
1 – 95% (HPE 6th,
hal 445)
|
2,5%
|
Emolient
|
10,5% (Convergent cosmetic)
|
Dapat membentuk emulsi dengan mudah
dan dapat mengontrol kelembapan, tekstur bagus dan mudah menyebar.
(Mitsui, hal 118-124)
|
|
12
|
Aquadest
|
|
Pemerian
: cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau (FI
IV, hal 112)
|
|
|
Solvent
(HPE 6th, 766)
|
|
|
|
13
|
Lanolin
|
|
Pemerian
: berwarna
kuning pucat, manis, bau khas.
Kelarutan
: sangat
mudah larut dalam benzene, eter dan kloroform, praktis tidak larut dalam air
(HPE 6th, hal 378)
|
|
0,5%
|
Emulsifying agent (HPE 6th,
hal 378)
|
10
|
Adeps lanae digunakan sebagai basis
lemak, juga sebagai emulsifying agent pada sediaan lotion ini.
|
|
14
|
Titanium dioxide
|
TL: 18,550C (HPE 6th,
p.741).
|
Pemerian:
putih,
amorf, tidak berbau.
Kelarutan:
Practically
insoluble in dilute sulfuric acid, hydrochloric acid, nitric acid, organic solvents,
and water. Soluble in hydrofluoric acid and hot concentrated sulfuric acid
(HPE 6th, p.741).
|
1-10%
(HPE 6th,
p.741)
|
3%
|
Sunscreen
agent
|
|
|
|
15
|
Oxybenzone
|
|
Pemerian:
serbuk
kuning pucat
Kelarutan:
praktis
tidak larut dalam air, mudah larut
dalam toluene dan alcohol. (MD 36th, 1608).
|
2-6% (Harry’s
7th, 243)
|
3%
|
Sunscreen
agent
(UV A & UV C) |
|
|
Perhitungan HLB : (total 19,15%)
-
Cetyl alkohol (HLB = 15,5) à 2,5% : 19,5% x15,5 = 1,9872
-
Dimethicone (HLB = 5) à
2% : 19,5% x 5 = 0,5128
-
Triethanolamine (HLB = 20) à 0,75% : 19,5% x 20 =0,7692
-
Lanolin (HLB
= 10) à 0,5% : 19,5% x10 =0,2541
-
Mineral oil (HLB = 10,5) à2,5% : 19,5% x 10,5 = 1,3462
-
Tocopherol (HLB = 13,12) à 5% :19,5% x 13,12 = 3,3641
VI.
Bentuk
Sediaan Dasar :
a. Bentuk : Lotion
b. Definisi :Sediaan cair berupa
suspensi /dispersi yang digunakan untuk
pemakaian luar,dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus
dengan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan
surfaktan yang cocok. (F.I III p.19)
c.
Persyaratan umum : * Mudah tersebar sebab dipakai dengan cara dipijat ke permukaan
kulit.
* Tidak mengiritasi kulit. (Harry’s Cosmeticology p.99)
VII.
Bentuk
Sediaan Terpilih :
a.
Bentuk :
Lotion
b.
Definisi :
Sediaan cair berupa suspensi /dispersi
yang digunakan untuk pemakaian luar,dapat berbentuk suspensi zat
padat
dalam bentuk serbuk halus dengan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak
dalam air dengan surfaktan yang cocok. (F.I III p.19)
c.
Persyaratan
lotion :
·
Tidak toksik, tidak mengiritasi, tidak menimbulkan
sensitifitas.
·
Stabil dalm penggunaan.
·
Tidak luntur pada baju atau pakaian.
·
Tidak berbau atau sedikit berbau tetapi
dapat diterima konsumen.
·
Resistensi terhadap air & keringat
dan tidak menguap
·
Efektif dalam mengabsorbsi radiasi pada
λ 290-320 nm
·
Memberikan transmisi secara total pada λ
300-400 nm
·
Tidak terjadi absorbs pelekatan
·
Mempunyai kelarutan yang cocok dengan
pembawa.
·
Mempunya efek pelindung yang tetap dalam
beberapa jam.
(Harry’s Cosmeticology
p.231)
VIII.
Susunan
Formula :
|
No.
|
Nama Bahan
|
Sinonim
|
Bahan Pengganti
|
Konsentrasi
|
1 Resep
(60g)
|
2 Resep (120g)
|
|
|
Awal
|
Modifikasi
|
||||||
|
1
|
Cetyl
alcohol
|
Alcohol
cetylicus;Avol; Cachalot; Crodacol C70; Crodacol C90; Crodacol C95; ethal;
ethol; HallStar CO-1695; 1-hexadecanol; nhexadecyl alcohol; Hyfatol 16-95;
Hyfatol 16-98; Kessco CA; Lanette 16; Lipocol C; Nacol 16-95; palmityl
alcohol; Rita CA; Speziol C16 Pharma; Tego Alkanol 16; Vegarol 1695. (HPE 6th,
155)
|
|
0,5%
|
0,5%
|
0,3g
|
0,6g
|
|
2
|
Methyl
paraben
|
Aseptoform
M; CoSept M; E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl ester; metagin;Methyl
Chemosept; methylis parahydroxybenzoas; methylp-hydroxybenzoate; Methyl
Parasept; Nipagin M; Solbrol M; Tegosept M; Uniphen P-23. (HPE 6th,
hal 441)
|
|
0.02 – 0.3 % (HPE 6th, hal 441)
|
0,1%
|
0,06g
|
0,12g
|
|
3
|
Propyl
paraben
|
Aseptoform
P; CoSept P; E216; 4-hydroxybenzoic acid propyl ester;Nipagin P; Nipasol M;
propagin; Propyl Aseptoform; propyl butex;Propyl Chemosept; propylis
parahydroxybenzoas; propylphydroxybenzoate;Propyl Parasept;Solbrol P;Tegosept
P;Uniphen P-23. (HPE 6th, hal 596)
|
|
0,01 – 0,6 (HPE 6th,
hal 596)
|
0,1%
|
0,06g
|
0,12g
|
|
4
|
Propilen
glycol
|
1,2-Dihydroxypropane;
E1520; 2-hydroxypropanol; methyl ethylene glycol; methyl glycol;
propane-1,2-diol; propylenglycolum. (HPE 6th, 621)
|
|
5%
|
5%
|
3g
|
6g
|
|
5
|
Isopropyl
myristate
|
Estol IPM;
HallStar IPM-NF; isopropyl ester of myristic acid; Isopropylmyristat; isopropylis myristas; Kessco
IPM 95; Lexol
IPM-NF; myristic acid
isopropyl ester; Rita IPM; Stepan
IPM; Super
Refined Crodamol IPM; Tegosoft
M; tetradecanoic acid, 1-methylethyl
ester; Waglinol 6014.
(HPE 6th , hal 348)
|
|
2%
|
2%
|
1,2g
|
2,4g
|
|
6
|
Glycerin
|
Croderol;
E422; glicerol; glycerine; glycerolum; Glycon G-100; Kemstrene; Optim;
Pricerine; 1,2,3-propanetriol; trihydroxypropane glycerol. (HPE 6th,
hal 283)
|
|
≤ 30 (HPE 6th,
hal 283)
|
2%
|
1,2g
|
2,4g
|
|
7
|
Carbomer
|
Acrypol;
Acritamer; acrylic acid polymer; carbomera; Carbopol; carboxy polymethylene;
polyacrylic acid; carboxyvinyl polymer; Pemulen; Tego Carbomer. (HPE 6th,
hal 110)
|
|
0,1-0,5% (HPE 6th,
hal 110)
|
0,5%
|
0,3g
|
0,6g
|
|
8
|
Triethanolamine
|
TEA;
Tealan; triethylolamine; trihydroxytriethylamine; tris (hydroxyethyl)amine;
trolaminum. (HPE 6th, hal 754)
|
|
0,5%
|
3%
|
1,8g
|
3,6g
|
|
9
|
Mineral
oil
|
Avatech;
Drakeol; heavy mineral oil; heavy liquid petrolatum; liquid petrolatum;
paraffin oil; paraffinum liquidum; Sirius; white mineral oil. (HPE 6th,
hal 445)
|
|
1 – 95% (HPE 6th,
hal 445)
|
2,5%
|
1,5g
|
3g
|
|
10
|
Aquadest
|
Aqua;
aqua purificata; hydrogen oxide. (HPE 6th, hal 766)
|
|
|
32,25%
|
18,48g
|
36,96g
|
|
11
|
Titanium
dioxide
|
Anatase
titanium dioxide; brookite titanium dioxide; color index number 77891; E171;
Hombitan FF-Pharma; Kemira AFDC; Kronos 1171; pigment white 6; Pretiox
AV-01-FG; rutile titanium dioxide; Tioxide; TiPure; titanic anhydride;
titanii dioxidum; Tronox. (HPE 6th, 741)
|
|
1-10%
|
3%
|
1,8g
|
3,6g
|
|
12
|
Dimeticone
|
ABIL;
dimethylpolysiloxane; dimethylsilicone fluid; dimethylsiloxane;
dimeticonum;Dow Corning Q7-9120; E900; methyl polysiloxane; poly(dimethylsiloxane);Sentry.
(HPE 6th, 233)
|
|
2%
|
2%
|
1,2g
|
2,4g
|
|
13
|
Lanolin
|
Adeps lanae; cera lanae;
E913; lanolina; lanolin anhydrous; Protalan anhydrous; purified lanolin;
refined wool fat.(HPE 6th, hal 378)
|
|
0,5%
|
0,5%
|
0,3g
|
0,6g
|
|
14
|
Oxybenzone
|
Benzofenon-3;
Benzophenone-3; Oxibenzona; Oxybenzonum. 2-Hydroxy-4-methoxybenzophenone. (MD
36th, 1608)
|
|
2-6%
|
3%
|
1,8g
|
3,6g
|
|
15
|
Extract
AloeVera (Aloesin)
|
|
|
|
40%
|
24g
|
48g
|
|
16
|
Tocopherol
acetate
|
Speziol TPGS Pharma; tocofersolan;
tocophersolan; tocopherol polyethylene glycol succinate;D-a-tocopheryl
polyethylene glycol 1000 succinate; TPGS; vitamin E polyethylene glycol 1000 succinate;
vitamin E TPGS;VEGS (HPE 6th, p.764).
|
|
|
5%
|
3g
|
6g
|
|
PERHITUNGAN SISA AIR:
a. Untuk
1 Resep: 60g – 3g – 0,3g - 0,06g – 0,06g – 3g - 1,2g – 1,2g – 0,3g – 1,8g –
18g -1,8g – 1,2g -0,3g – 1,8g – 24g –
3g = 18,48g
b. Untuk
2 Resep: 120g – 6g – 0,6 g -0,12g – 0,12g – 6g – 2,4g – 2,4g – 0,6g –3,6g -
36g – 3,6g – 2,4g -0,6g – 3,6g - 48g –
6g = 36,96g
|
|||||||
IX.
|
Rancangan
Pembuatan:
![]() |
|||
![]() |
|||
X.
Spesifikasi
Sediaan Akhir :
Organoleptis
-
Bentuk :
Lotion
-
Warna :
putih
-
Bau
:
harum
pH : 5-7
Homogenitas : terdispersi,homogen
Visikositas :
<η gliserin p.a (1000 cps)
Densitas :
>air
Tipe emulsi :
Ukuran partikel :
≤ 100 µm
Kemudahan dicuci
air : mudah tercucikan air
Uji iritasi :
tidak mengiritasi
Uji penetapan kadar :
sesuai dengan kadar yang tercantum dalam etiket
XI.
Rancangan
Evaluasi :
- Organoleptis
Bentuk luar
Warna
Bau
Cara kerja:
Pemeriksaan organoleptis sediaan meliputi pemeriksaan
bentuk, bau dan warna sediaan dilakukan secara visual
- Pengukuran pH sediaan (larutan 1% b/v)
Cara kerja:
Pengukuran
pH sediaan dilakukan dengan cara sediaan
ditimbang sebanyak 1 gram dan dilarutkan kedalam aquadestilata hingga 10 ml.
Elektroda pHmeter dicelupkan ke dalam sampel yang telah diencerkan ad 100ml
hingga jarum pada pHmeter menunjukkan angka yang stabil (Juwita, 2013).
- Uji daya lekat
Cara kerja:
Losio diambil sebanyak 1g kemudian dioleskan pada
sebuah plat kaca, Tempelkan kedua plat sampai plat menyatu tekan dengan beban
seberat 1 kg selama 5 menit setelah itu beban dilepas, lalu diberi beban
pelepasan 80 r untuk pengujian. dicatat waktu sampai kedua plat saling lepas.
dilakukan replikasi 3 kali (Trilestari, 2002).
|
Kriteria
|
Penilaian
|
Keterangan
|
|
+++
|
Sangat
lekat
|
|
|
++
|
Kurang
lekat
|
0,5-1
cm
|
|
+
|
Tidak
lekat
|
|
- Uji homogenitas losio
Cara kerja:
Diambil losio pada masing - masing formula secukupnya
dan oleskan pada plat kaca, diraba dan digosokkan massa losio harus menunjukkan
susunan homogen yaitu tidak terasa adanya bahan padat pada kaca (Trilestari,
2002).
|
Kriteria
|
Penilaian
|
Keterangan
|
|
+++
|
Sangat
homogen
|
Tidak
terdapat butiran kasar
|
|
++
|
Kurang
homogen
|
Sedikit
butiran kasar
|
|
+
|
Tidak
homogen
|
Banyak
butiran kasar
|
- Uji daya sebar
Cara kerja:
Sebanyak 0,5 g losio letakkan ditengah alat dengan
diameter 15 cm kaca yang satu diletakkan diatasnya dibiarkan selama 1 menit.
Ukur diameter losio yang menyebar, kemudian tambahkan 50 g beban tambahan
diamkan selama 1 menit dan ukur diameter losio yang menyebar. Hal tersebut
dilakukan berulang sampai didapat diameter sebar yang konstan. Dilakukan dengan
replikasi 3 kali (Trilestari, 2002).
|
Kriteria
|
Penilaian
|
Keterangan
|
|
+++
|
|
Sangat
mudah tersebar
|
|
++
|
1-2
cm
|
Mudah
tersebar
|
|
+
|
|
Tidak
tersebar
|
f.
Uji daya tercucikan air
Cara
kerja:
1
gram losion, dioleskan pada telapak tangan kemudian dicuci dengan sejumlah
volume air sambil membilas tangan. Air dilewatkan dari buret dengan perlahan-lahan, amati secara
visual ada atau tidaknya lotion yang tersisa pada telapak tangan, dicatat
volume air yang terpakai (Anggraini dkk, 2011)
|
Kriteria
|
Penilaian
|
Keterangan
|
|
+++
|
|
Tidak
mudah tercucikan
|
|
++
|
30
detik-1 menit
|
Mudah
tercucikan
|
|
+
|
|
Sangat
mudah tercucikan
|
- Tipe Emulsi
Cara kerja:
Pemeriksaan
tipe emulsi dilakukan dengan cara memberikan satu tetes larutan metilen biru
pada 0,1 gram sediaan, kemudian diamati penyebaran warna metilen biru dalam
sediaan dibawah mikroskop. Jika warna menyebar secara merata pada sediaan,
berarti tipe emulsi dari sediaan adalah minyak dalam air (M/A), tetapi jika
warna hanya berupa bintik-bintik, berarti tipe emulsi sediaan adalah air dalam
minyak (A/M) (Fahmi dkk, 2012)
- Pengukuran
viskositas losio
Cara kerja:
Pengukuran viskositas dilakukan dengan menempatkan
sampel dalam viskometer Brookfield DV-E hingga spindel terendam. Diatur spindel
dan kecepatan yang akan digunakan Viskometer Brookfield DV-E dijalankan,
kemudian viskositas dari gel akan terbaca (Septiani dkk., 2011).
- Ukuran partikel
Cara kerja:
Perubahan dalam ukuran partikel rata-rata atau
distribusi ukuran globul merupakan tolak ukur penting untuk mengevaluasi
emulsi, dimana pada emulsi keruh diameter globul berkisar antara 0,5-10µm.
- Uji kestabilan losio
Cara kerja:
Losio diuji kestabilanya dengan cara penyimpanan pada
suhu kamar (27oC), suhu rendah/freeze-thaw (4oC)
dan amati creaming, kejernihan, bau, warna. (Jufri et al, 2006).
- Penentuan Sifat Fotoprotektif
Pengukuran Absorbansi Setelah itu serapannya dibaca
pada spektrofotometri UV dan dicari panjang gelombang yang menghasilkan
absorbansi 0,05. Pemeriksaan dilakukan dalam pelarut etanol dan pengukuran
diawali dengan panjang gelombang 290 nm kemudian secara bertahap ditingkatkan
hingga diatas 320 nm dimana mempunyai nilai serapan minimal 0,05.
XII.
Rancangan
Tabel Evaluasi :

XIII.
Rancangan
Kemasan :
Etiket



XIV.
Hasil
Pengamatan:
|
Parameter
Uji
|
Hasil
Evaluasi
|
Keterangan
(MS/TMS)
|
|
|
Pembanding
|
Sediaan
|
||
|
Organoleptis
|
Lotion
Putih
|
Cair
putih
|
TMS
|
|
Ph
|
7,04
|
9,02
|
TMS
|
|
Daya
Sebar
|
1,7
cm
|
-
|
TMS
|
|
Tercucikan
air
|
Tercucikan
air
|
-
|
TMS
|
|
Homogenitas
|
Homogen
|
Tidak
homogen
|
TMS
|
Pembahasan
Skin whitening adalah sediaan kosmetik setengah
padat dengan tipe O/W atau W/O yang digunakan untuk memutihkan kulit dan
diaplikasikan ke seluruh tubuh. Mekanisme kerja whitening yaitu:
-
Menghambat produksi melanin
dalam melanosit
-
Mengurangi jumlah melanin
yang sudah terbentuk dalam melanosit
-
Merangsang ekskresi melanin
dalam epidermis
-
Menghambat enzim tyrosinase
-
Memutus rantai oksidasi,
mereduksi dopaqinin kembali menjadi DOPA
-
Competitive
inhibitor dengan DOPA
Pada praktikum ini membuat pemutih alami
dari bahan alam tanaman aloe vera. Kandungan aloe vera
yang digunakan untuk whitening agent ini adalah aloesin dan vitamin A,C,E. Aloesin
merupakan senyawa golongan anthraquinon yang terdapat dalam tanaman lidah buaya
dengan mekanisme menghambat akivitas tirosinase sehingga dapat mengatur produksi
melanin di kulit yang menyebabkan kulit dapat menjadi lebih putih. Sedangkan
vitamin A untuk mencegah penuaan dini, mencerahkan kulit dan moisturizer.
Vitamin C dan E berfungsi untuk antioksidan yang melindungi kulit dari radikal
bebas dan mencegah terjadinya sunburn pada kulit (Council of Europe, 2013).
Hasil praktikum yang
didapat ternyata banyak permasalahan ,
pada pemeriksaan organoleptis bentuknya cair tidak berbentuk lotion dikarenakan
kurang adanya bahan sebagai pengeras yaitu asam stearat. Asam stearat disini sebagai
emulgator sekaligus stiffening agent. Sehingga fase air dan fase minyak dapt diikat
kuat oleh karena fungsi dari asam stearat ini. Selain itu pada formula
diperoleh komposisi fase air yang lebih banyak daripada fase minyak dengan
dilakukan penambahan bahan sintetik yang berlebihan dimana fungsinya juga sama
dengan bahan alamnya. Kemudian kurangnya
homogenitas lotion dikarenakan bahan TiO2 dicampurkan secara lagsung
dalam fase minyak. Sebaiknya sebelum
dicampurkan harus digerus terlebih dahulu. Selanjutnya pH menunjukkan 9,02
dikarenakan saat terakhir pengadukan
ditambahkan TEA (25 tetes) untuk
mengentalkan sediaannya sehingga pH menjadi lebih basa.
XV.
Kesimpulan
Sediaan
whitening lotion ini tidak layak untuk produksi karena bentuknya cair, tidak
homogen, dan pH tidak sesuai (pH normal = 4 - 7).
Perbaikan
Formula Modifikasi :
2R/ Ext. Aloe vera (A) 48 g
Cetyl alcohol (M) g
Asam stearat (M) 3 g
IPM (M) g
Glicerin (A) g
TEA (A) g
Carbomer (A) g
Lanolin (M) g
Dimeticone g
Methyl paraben (A) g
Propil paraben (A) g
Water
Pada
formula diatas, bahan yang dihilangkan yaitu:
-
Mineral
oil. Karena bila digunakan dalam pembuatan kosmetik, bisa mengganggu atau
mempengaruhi karakteristik kekentalan formulasi lotion yang dihasilkan dan
menimbulkan reaksi jangka panjang dari penggunaan minyak mineral tersebut.
Reaksi yang bisa ditimbulkan antara lain perubahan menjadi senyawa yang
bersifat karsinogenik atau pemicu kanker yang bisa membuat kulit berjerawat,
jadi lebih kering bahkan mempercepat proses penuaan dini.
-
TiO2
dan oxybenzone. Karena kedua bahan tersebut sudah terdapat
fungsinya sebagai sunscreen agent pada aloe vera. Disamping itu untuk membuat
sediaan bahan alam yang baik , maka dihindari pemakaian bahan sintetik yang
berlebihan bila memiliki fungsi yang sama.
-
Tocopherol.
Karena pada aloe vera sudah terdapat kandungan
vitamin E nya. Sehingga untuk membuat sediaan bahan alam yang baik , maka
dihindari pemakaian bahan sintetik yang berlebihan bila memiliki fungsi yang
sama.
-
Propylene
glycol. Karena memiliki fungsi yang sama dengan glycerin sehingga bahan ini
dihilangkan.
XVI.
Daftar
Pustaka
Balsam.
M. S. et. Al., 1974. Cosmetic Science
and Technology, 2nd ed, vol 1-3, New York.
Council
of Europe, 2013, Risk profile Aloe Vera, page 1-24, Europe.
Dep.
Kes. RI., 1995. Famakope Indonesia,
Edisi IV, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Rowe.
R. C. et. al., 2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipients, 6th ed, USA.
Sweetman,
S.C., 2009. Martindale The Complete
Drug Reference, 36th ed, Pharmaceutical Press : London
Chicago.
Thornfeldt,
Carl, MD, FAAD., 2005, Cosmeceuticals Containing Herbs: Fact,
Fiction, and Future, Oregon Health Sciences University, Portland.
Wilkinson.J.B.
et. Al., 1982. Harrys
Cosmeticology 7th ed, London.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar