Jumat, 15 Mei 2015

Whitening



        I.            Nama Sediaan Kosmetika :
Whitening Cream Aloe Vera

      II.            Tujuan Pemakaian :
Untuk memutihkan kulit dengan cara mengurangi pigmentasi pada kulit dan decolorisasi melanin yang terbentuk dan  melanin yang akan terbentuk dari lapisan dermis hingga lapisan epidermis (harry's 7th, p. 266).

   III.            Karakteristik Sediaan :
*penampilan menarik, halus , homogen
*bebas partikel kasar
*berkhasiat sebagai whitening dan aman secara dermatologi
*mudah dioleskan
*pH sesuai dengan kulit wajah
*tidak berbau tengik
*stabilitas baik
*bebas dari bahan berbahaya yang dilarang BPOM
*aman digunakan oleh konsumen dalam jangka panjang
*memiliki khasiat yang poten
*tidak menimbulkan reaksi yang serius seperti alergi hebat / iritasi kulit yang hebat
*memiliki bahan tmbahan yang aman dan tidak berbahaya serta tidak menimbulkan efek atau inert










    IV.            Rancangan Modifikasi Formula :
Formula
Hydroquinone lotion
(Harry’s Cosmeticology p.268)
Pembanding
(Merk: Citra )
Modifikasi terhadap standard

Nama Bahan
Fungsi
Konsentrasi
Nama Bahan
Fungsi
Nama Bahan
Fungsi
Konsentrasi
Terpilih
Lazim
Terpilih
Hidrokuinon
Bahan aktif
2%
Stearic acid (M)
Solubilizing agent, Emulgator
*Ekstrak Aloe Vera (Aloesin)
Bahan aktif

40% (pemanfaatan limbah biji alpukat (persea americana mill) yang dikombinasikan dengan ekstrak lidah buaya sebagai bahan aktif losio tabir surya)
Cetyl alcohol
Emulsifying agent (HPE 6th, 155)
1%
Cetyl alcohol (M)
Emulsifying agent
Cetyl alcohol (M)
Emulsifying agent
2-5% (HPE 6th, 155)
1%

Mineral oil
Basis, emolien
2,5%
Mineral oil (M)
Emolient
Mineral oil (M)
Emolient
1 – 95% (HPE 6th, hal 445)
2,5 %

Methyl paraben (A)
Antimicrobil preservative
Methyl paraben (A)
Antimicrobil preservative
0,02 – 0,3 (HPE 6th, hal 441)
0,1%
Propyl paraben (A)
Antimicrobil preservative
Propyl paraben (A)
Antimicrobil preservative
0,01 – 0,6 (HPE 6th, hal 596)
0,1%
Isopropile myristate
Emolient
2,5%

Isopropil myristate (M)
Emolient (HPE 6th, hal 348)
1-10% (HPE 6th , hal 348)
2,5%

Propilen glikol
Humektan, enhancer
5%
Propilen glycol
(A)
Humectant; emollient.
Propilen glycol (A)
Humectant; emollient.
15% (HPE 6th, 592)
5%

Dimeticone
Antifoaming agent
Dimeticone
Antifoaming agent
10-30%
(HPE 6th, 234)
2%
Standar Protective lotion
(Harry’s Cosmeticology p.84)
Lexemul AS (glyceryl monostearat)
Emulsifying agent (HPE 6th, p.290)
5%
Glyceryl stearate
Emolient, stabilizing agent (HPE 6th, hal 290)


Titanium dioxide
Sunscreen agent
Titanium dioxide
Sunscreen agent
1-10%
3%
Potassium hydroxide
Alkalizing agent
(HPE  6th, 605)


Lanolin (M)
Emulsifying agent (HPE 6th, hal 378)

0,5%
Standar Protective lotion
(Harry’s Cosmeticology p.84)
Ethylhexyl Methoxycinnamate
Sunscreen agent


Triethanolamine
(M)
Alkalizing agent,

Emulsifying agent
5% (HPE 6th, hal 754)
0,75 %
Standar Protective lotion
(Harry’s Cosmeticology p.84)
Carbomer (A)
Emulsifying agent, Stabilizing agent
Carbomer (A)
Emulsifying agent, Stabilizing agent
0,1-0,5% (HPE 6th, hal 110)
0,5%
Standar Protective lotion
(Harry’s Cosmeticology p.84)
Brij 35 (polyoxyethylene alkyl eter)
Emulsifying agent (HPE 6th, hal 536)
0,9%
Glycerin
Emolient
Glycerin (A)
Emolient
≤ 30 (HPE 6th, hal 283)
2%
Standar Protective lotion
(Harry’s Cosmeticology p.84)
Sodium lauryl sulfate
emulsifying agent, Anionic surfactant
0,9%



Perfume

Isopropyl palmitate
Emolient (HPE 6th, hal 350)
Phenoxyethanol
Antimicrobial preservative; disinfectant. (HPE 5th P. 517)
Octocrylene
Sunscreen agent
Butyl methoxydibenzoylmethane
Sunscreen agent
*Benzofenon-3
Sunscreen agent
(MD 36th, 1608)
2-6%
(Harry’s 7th, 243)
3%
Standar Protective lotion
(Harry’s Cosmeticology p.84)
Niacinamide


Disodium EDTA
Chelating agent. (HPE 6th, hal 242)
Prunus Amygdalus Dulcis (Sweet Almond) oil

Citric acid
Antioxidant
0,1%
BHT
Antioxidant (HPE 6th, hal 75)
*Tocopherol Acetate
Antioxidant (HPE 6th, 764)
(HPE 6th, 764)
5%

Ethoxydiglycol


Butylene glycol
Antimicrobial preservative (HPE 6th, hal 77)
Latic acid
Acidifying agent (HPE 6th, hal 355)
Persea Gratissima (avocado) fruit extract

Sodium benzoate
Antimicrobial preservative (HPE 6th, hal 267)
Askorbic acid
Antioxidant (HPE 6th, hal 43)
0,1%
Ascorbic acid
Antioxidant (HPE 6th, hal 43)

Potassium sorbate
Antimicrobial preservative.(HPE 6th, hal 579)
Sodium metabisulphite
antioksidan (HPE 6th, hal 654)
0,15%

Water
Solvent
79,85%
Aquadest (A)
Solvent
(HPE 6th, 766)
Aquadest (A)
Solvent
(HPE 6th, 766)

Ad 100
Bentuk Sediaan Dasar : Lotion
Tipe Emulsi : O/W
Alasan / HLB : Lotion yang dapat mencegah dan meminimalisir efek yang membahayakan dari radiasi  matahari atau membantu menyamarkan kulit tanpa menyakitkan (Harry’s Cosmeticology p.231)
Bentuk Sediaan Dasar : Lotion
Tipe Emulsi : O/W
Alasan / HLB : Lotion yang dapat mencegah dan meminimalisir efek yang membahayakan dari radiasi  matahari atau membantu menyamarkan kulit tanpa menyakitkan (Harry’s Cosmeticology p.231)
Bentuk Sediaan Dasar : Lotion
Tipe Emulsi : O/W
Alasan / HLB : Lotion yang dapat mencegah dan meminimalisir efek yang membahayakan dari radiasi  matahari atau membantu menyamarkan kulit tanpa menyakitkan (Harry’s Cosmeticology p.231)
PENJELASAN TERHADAP FORMULA MODIFIKASI
Modifikasi Bahan Aktif

Nama bahan aktif yang diganti: Buthyl methoxydibenzoyl methane
Nama bahan pengganti: Bensofenon-3
Alasan: bensofenono-3 memiliki serapan panjang gelombang uv yang lebih luas dari Buthyl methoxydibenzoyl methane. Bensofenon-3 dapat digunakan untuk menyerap UV A dan UV C, sedangkan Buthyl methoxydibenzoyl methane hanya dapat digunakan untuk menyerap UV A.

Nama bahan aktif yang ditambahkan : TiO2
Alasan : Karena berdasarkan perlindungan secara fisika, TiO2 memiliki efektifitas memantulkan sinar UV dan memberikan penampilan yang menarik pada sediaan.
Konsentrasi Terpilih : 2%
Alasan : Pada konsentrasi 2%, TiO2 sudah efektif untuk memantulkan UV.

Nama bahan aktif yang ditambahkan:
Ext. aloe vera (Aloesin)
Alasan: memiliki 2 aksi whitening yaitu dengan menghambat aktivitas tirosine yaitu dengan menghambat pembentukan DOPA quinone yang melakukan inhibisi kompetitif DOPA oxidation site, seta mereduksi copper ion di sisi hidroxylase. Aloesin memiliki fungsi depigmentasi, dan jika dibandingkan dengan yang lain, aloesin memiliki toksisitas yang sangat minimal. Kombinasi dengan arbutin sangat baik dan memiliki efek sinergis dalam inhibisi aktivitas tirosinase melanosite dan mereduksi melanin. (Cosmetics Formulation and Skin Care Products).
Konsentrasi terpilih : 40% (pemanfaatan limbah biji alpukat (persea americana mill) yang dikombinasikan dengan ekstrak lidah buaya sebagai bahan aktif losio tabir surya)

Modifikasi Bahan Tambahan Penyusun Basis

Nama bahan tambahan yang ditambahkan : carbomer
Konsentrasi Terpilih : 0,5%
Alasan : sesuai dengan pebandingan TEA : carbomer = 1,5 : 1

Nama bahan tanbahan yang ditambahkan: Tocopherol acetate
Alasan : Tocopherol acetat mengandung alfa-tocopherol yang memiliki efek dengan inhibisi tirosinase dan melanogenesis pada lapisan epidermis melanosite. Dengan efek antioksidannya, meningkatkan kandungan gltatione dan menunjukkan efek depigmentasi. Untuk efek pada uji in vivo juga dapat menurunkan efek tanning dalam inhibisi UV melanogenesis. (Cosmetics Formulation and Skin Care Products). Menstabilkan mineral oil (HPE)
Konsentrasi terpilih: 5%





      V.            Matriks untuk Formula Modifikasi :
No.
Nama Bahan
Sifat Kimia
Sifat Fisika
Kadar
Fungsi
Nilai HLB
Alasan dipakai dalam formula
pH Stabilitas
Pemerian
Kelarutan
Lazim
Terpilih
1
Tocopherol acetate
pH range of 4.5–7.5 (HPE 6th, p.764).
Pemerian: berwarna putih hingga coklat, bentuknya malam padat, praktis tidak berasa.
Kelarutan: larut dalam air (HPE 6th, p.764).
(HPE 6th, p.764)
5%

Antioksidan


2
Cetyl alcohol
Melting point
45–52°C (HPE 6th p.156)
Pemerian : Bentuk lilin, serpihan putih, butiran, kubus, atau coran. Ini memiliki bau yang khas dan rasa hambar (HPE 6th P.155)
Kelarutan : bebas larut dalam etanol (95%) dan eter, kelarutan
meningkat dengan meningkatnya suhu, praktis tidak larut dalam
air. Larut bila dilelehkan dengan lemak, cair dan parafin padat,
dan isopropil miristat (HPE 6th p.156)
2-5% (HPE 6th P.155)

1 %
Emolient
15,5

3
Methyl paraben
pH = 4-8
(HPE 6th, hal 441)
Pemerian: tidak berwarna, serbuk kristal, tidak berbau atau hamper tidak berbau, punya rasa sedikit terbakar.
Kelarutan: larut dalam 60 bag glycerin, 5 bag propylene glycol, 400 bag air, 50 bag air pada suhu 50oC, 30 bag air pada suhu 80oC, praktis tidak larut dalam mineral oil. (HPE 6th, hal 441)
0,02 – 0,3 (HPE 6th, hal 441)
0,1%
Antimicrobial preservative


4
Propyl paraben
pH = 4-8
(HPE 6th, hal 596)
Pemerian: serbuk putih putih, kristal, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan: 250 bag glycerin, 3330 bag mineral oil, 3,9 bag propylene glycol, 4350 bag air pada suhu 15oC, 2500 bag air, 225 bag air pada suhu 80oC. (HPE 6th, hal 596)
0,01 – 0,6
(HPE 6th, hal 596)
0,1%
Antimicrobial preservative


5
Propylen glycol
TD: 188°C
TL: 59C
pH: 3-6
 (HPE 6th, 592)
Pemerian : tidak berwarna, kental, praktis  cairan berbau manis, rasa sedikit tajam menyerupai gliserin
Kelarutan:
-larut aceton, kloroform, etanol (95%), gliserin, air
-larut 1:6 bagian eter
- not miscible with light mineral oil or fixed oils, but will dissolve some essential oils. (HPE 6th, 592)
15%
5%
Humectant; emollient.
(HPE 6th, 592)

In topical preparations, propylene glycol is regarded as minimally irritant (HPE 6th, 592)
6
Dimeticone

Pemerian:  Dimethicones are clear, colorless liquids available in various viscosities
Kelarutan: Soluble 1 in 357 parts of water at 250C (HPE 6th, 234).
10-30%
(HPE 6th, 234)
2%
Antifoaming agent
5

7
Glycerin
TD: 290 0C
TL: 17,8 0C
(HPE 6th, 285)
Pemerian: jernih, tidak berwarna, tidak berbau, kental, cairan higroskopik, rasa manis.
Kelarutan: larut dalam air, praktis tidak larut dalam minyak. (HPE 6th, hal 283)
≤ 30
(HPE 6th, hal 283)
2%
Emolient


8
Carbomer
Acidity/alkalinity
pH = 2.5–4.0 for a 0.2% w/v aqueous dispersion;
pH = 2.5–3.0 for Acrypol 1% w/v aqueous dispersion. (HPE 6th ,111)
Pemerian: berwarna putih, 'berbulu', asam, bubuk higroskopis dengan sedikit bau karakteristik.
Kelarutan: Mengembang dalam air dan gliserin (HPE 6th ,110)
0,5-2,0% (HPE 6th ,110)
0,5%
Emulsifying agent, Stabilizing agent


9
Isopropil myristate
TD: 140.28 0C
Stabilitas:
resistan terhadap oksidasi dan hidrolisis
(HPE 6th, hal 349)
Pemerian : jernih, tidak berwarna, praktis tidak berbau.
(HPE 6th , hal 348)
1 – 10% (HPE 6th , hal 348)
2%
Emolient


10
Triethanolamine
pH = 10,5
TD : 335oC
TL: 20-21 oC (HPE 6th , 754)
Pemerian : jernih;berwarna sampai kuning pucat;larutan kental.
Kelarutan: dapat bercampur dengan air;metanol;aseton;carbon tetrachloride. 1:24 pada benzene, 1:63 pada etil eter. (HPE 6th , 754)
2 - 4% (HPE 6th , 754)
0,75%
Alkalizing agent,emulsifying agent.
20
Sebagai emulgator yang akan bereaksi dengan stearat membentuk trietanolamin stearate
11
Mineral oil
Minyak mineral mengalami oksidasi bila terkena panas dan cahaya.
(HPE 6th p. 445)
Pemerian : transparan, tidak berwarna, cairan kental berminyak, tidak berfluoresensi di malam hari, praktis tidak berasa dan tidak berbau ketika dingin.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam ethanol (95%), gliserin, dan air. Larut dalam aseton, benzene, kloroform, karbon disulfide, ether, dan petroleum eter. (HPE 6th, hal 445)
1 – 95% (HPE 6th, hal 445)
2,5%
Emolient
10,5% (Convergent cosmetic)
Dapat membentuk emulsi dengan mudah dan dapat mengontrol kelembapan, tekstur bagus dan mudah menyebar.
(Mitsui, hal 118-124)
12
Aquadest

Pemerian : cairan  jernih, tidak berwarna, tidak berbau (FI IV, hal 112)


Solvent
(HPE 6th, 766)


13
Lanolin

Pemerian : berwarna kuning pucat, manis, bau khas.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam benzene, eter dan kloroform, praktis tidak larut dalam air (HPE 6th, hal 378)


0,5%
Emulsifying agent (HPE 6th, hal 378)
10
Adeps lanae digunakan sebagai basis lemak, juga sebagai emulsifying agent pada sediaan lotion ini.
14
Titanium dioxide
TL: 18,550C (HPE 6th, p.741).
Pemerian: putih, amorf, tidak berbau.
Kelarutan: Practically insoluble in dilute sulfuric acid, hydrochloric acid, nitric acid, organic solvents, and water. Soluble in hydrofluoric acid and hot concentrated sulfuric acid (HPE 6th, p.741).
1-10%
(HPE 6th, p.741)
3%
Sunscreen agent


 15
Oxybenzone

Pemerian: serbuk kuning pucat
Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam toluene dan alcohol. (MD 36th, 1608).
2-6% (Harry’s 7th, 243)
3%
Sunscreen agent
(UV A & UV C)


Perhitungan HLB : (total 19,15%)
-          Cetyl alkohol                (HLB = 15,5)        à 2,5% : 19,5% x15,5 = 1,9872
-          Dimethicone                 (HLB = 5)              à 2% : 19,5% x 5 = 0,5128
-          Triethanolamine          (HLB = 20)           à 0,75% : 19,5% x 20 =0,7692
-          Lanolin                          (HLB = 10)           à 0,5% : 19,5% x10 =0,2541
-          Mineral oil                     (HLB = 10,5)        à2,5% : 19,5% x 10,5 = 1,3462
-          Tocopherol                   (HLB = 13,12)      à 5% :19,5% x 13,12 = 3,3641
Total HLB : 8,23

    VI.            Bentuk Sediaan Dasar :
a.       Bentuk                           : Lotion
b.       Definisi                          :Sediaan cair berupa suspensi /dispersi  yang digunakan untuk pemakaian luar,dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok. (F.I III p.19)
c.        Persyaratan umum     : * Mudah tersebar sebab dipakai dengan cara dipijat ke permukaan kulit.
  * Tidak mengiritasi kulit. (Harry’s Cosmeticology p.99)



 VII.            Bentuk Sediaan Terpilih :
a.                                                                                           Bentuk   : Lotion
b.                                                                                           Definisi  : Sediaan cair berupa suspensi /dispersi  yang digunakan untuk pemakaian luar,dapat berbentuk suspensi zat
padat dalam bentuk serbuk halus dengan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok. (F.I III p.19)
c.                     Persyaratan  lotion             :
·                                             Tidak toksik, tidak mengiritasi, tidak menimbulkan sensitifitas.
·                     Stabil dalm penggunaan.
·                     Tidak luntur pada baju atau pakaian.
·                     Tidak berbau atau sedikit berbau tetapi dapat diterima konsumen.
·                     Resistensi terhadap air & keringat dan tidak menguap
·                     Efektif dalam mengabsorbsi radiasi pada λ 290-320 nm
·                     Memberikan transmisi secara total pada λ 300-400 nm
·                     Tidak terjadi absorbs pelekatan
·                     Mempunyai kelarutan yang cocok dengan pembawa.
·                     Mempunya efek pelindung yang tetap dalam beberapa jam.
(Harry’s Cosmeticology p.231)


VIII.            Susunan Formula :
No.
Nama Bahan
Sinonim
Bahan Pengganti
Konsentrasi
1 Resep
(60g)
2 Resep (120g)
Awal
Modifikasi
1
Cetyl alcohol
Alcohol cetylicus;Avol; Cachalot; Crodacol C70; Crodacol C90; Crodacol C95; ethal; ethol; HallStar CO-1695; 1-hexadecanol; nhexadecyl alcohol; Hyfatol 16-95; Hyfatol 16-98; Kessco CA; Lanette 16; Lipocol C; Nacol 16-95; palmityl alcohol; Rita CA; Speziol C16 Pharma; Tego Alkanol 16; Vegarol 1695. (HPE 6th, 155)

0,5%
0,5%
0,3g
0,6g
2
Methyl paraben
Aseptoform M; CoSept M; E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl ester; metagin;Methyl Chemosept; methylis parahydroxybenzoas; methylp-hydroxybenzoate; Methyl Parasept; Nipagin M; Solbrol M; Tegosept M; Uniphen P-23. (HPE 6th, hal 441)

0.02 – 0.3 % (HPE 6th, hal 441)
0,1%
0,06g
0,12g
3
Propyl paraben
Aseptoform P; CoSept P; E216; 4-hydroxybenzoic acid propyl ester;Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propyl butex;Propyl Chemosept; propylis parahydroxybenzoas; propylphydroxybenzoate;Propyl Parasept;Solbrol P;Tegosept P;Uniphen P-23. (HPE 6th, hal 596)

0,01 – 0,6 (HPE 6th, hal 596)
0,1%
0,06g
0,12g
4
Propilen glycol
1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl ethylene glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol; propylenglycolum. (HPE 6th,  621)

5%
5%
3g
6g
5
Isopropyl myristate
Estol IPM; HallStar IPM-NF; isopropyl ester of myristic acid; Isopropylmyristat; isopropylis myristas; Kessco IPM 95; Lexol IPM-NF; myristic acid isopropyl ester; Rita IPM; Stepan IPM; Super Refined Crodamol IPM; Tegosoft M; tetradecanoic acid, 1-methylethyl ester; Waglinol 6014. (HPE 6th , hal 348)

2%
2%
1,2g
2,4g
6
Glycerin
Croderol; E422; glicerol; glycerine; glycerolum; Glycon G-100; Kemstrene; Optim; Pricerine; 1,2,3-propanetriol; trihydroxypropane glycerol. (HPE 6th, hal 283)

≤ 30 (HPE 6th, hal 283)
2%
1,2g
2,4g
7
Carbomer
Acrypol; Acritamer; acrylic acid polymer; carbomera; Carbopol; carboxy polymethylene; polyacrylic acid; carboxyvinyl polymer; Pemulen; Tego Carbomer. (HPE 6th, hal 110)

0,1-0,5% (HPE 6th, hal 110)
0,5%
0,3g
0,6g
8
Triethanolamine
TEA; Tealan; triethylolamine; trihydroxytriethylamine; tris (hydroxyethyl)amine; trolaminum. (HPE 6th, hal 754)

0,5%
3%
1,8g
3,6g
9
Mineral oil
Avatech; Drakeol; heavy mineral oil; heavy liquid petrolatum; liquid petrolatum; paraffin oil; paraffinum liquidum; Sirius; white mineral oil. (HPE 6th, hal 445)

1 – 95% (HPE 6th, hal 445)
2,5%
1,5g
3g
10
Aquadest
Aqua; aqua purificata; hydrogen oxide. (HPE 6th, hal 766)


32,25%
18,48g
36,96g
11
Titanium dioxide
Anatase titanium dioxide; brookite titanium dioxide; color index number 77891; E171; Hombitan FF-Pharma; Kemira AFDC; Kronos 1171; pigment white 6; Pretiox AV-01-FG; rutile titanium dioxide; Tioxide; TiPure; titanic anhydride; titanii dioxidum; Tronox. (HPE 6th, 741)

1-10%
3%
1,8g
3,6g
12
Dimeticone
ABIL; dimethylpolysiloxane; dimethylsilicone fluid; dimethylsiloxane; dimeticonum;Dow Corning Q7-9120; E900; methyl polysiloxane; poly(dimethylsiloxane);Sentry. (HPE 6th,  233)

2%
2%
1,2g
2,4g
13
Lanolin
Adeps lanae; cera lanae; E913; lanolina; lanolin anhydrous; Protalan anhydrous; purified lanolin; refined wool fat.(HPE 6th, hal 378)

0,5%
0,5%
0,3g
0,6g
14
Oxybenzone
Benzofenon-3; Benzophenone-3; Oxibenzona; Oxybenzonum. 2-Hydroxy-4-methoxybenzophenone. (MD 36th, 1608)

2-6%
3%
1,8g
3,6g
15
Extract AloeVera (Aloesin)



40%
24g
48g
16
Tocopherol acetate
Speziol TPGS Pharma; tocofersolan; tocophersolan; tocopherol polyethylene glycol succinate;D-a-tocopheryl polyethylene glycol 1000 succinate; TPGS; vitamin E polyethylene glycol 1000 succinate; vitamin E TPGS;VEGS (HPE 6th, p.764).


5%
3g
6g
PERHITUNGAN SISA AIR:
a.       Untuk 1 Resep: 60g – 3g – 0,3g - 0,06g – 0,06g – 3g - 1,2g – 1,2g – 0,3g – 1,8g – 18g -1,8g – 1,2g -0,3g – 1,8g  – 24g – 3g  = 18,48g

b.       Untuk 2 Resep: 120g – 6g – 0,6 g -0,12g – 0,12g – 6g – 2,4g – 2,4g – 0,6g –3,6g - 36g – 3,6g – 2,4g -0,6g – 3,6g  - 48g – 6g = 36,96g















   IX.           
FASE AIR
 
Rancangan Pembuatan:
 


































      X.            Spesifikasi Sediaan Akhir :
Organoleptis
                                   -           Bentuk                   : Lotion
                                   -           Warna                    : putih
                                   -           Bau                        : harum
pH                                          : 5-7
Homogenitas                        : terdispersi,homogen
Visikositas                             : <η gliserin p.a (1000 cps)
Densitas                                 : >air
Tipe emulsi                           :
Ukuran partikel                    : ≤ 100 µm
Kemudahan dicuci air        : mudah tercucikan air
Uji iritasi                                : tidak mengiritasi
                Uji penetapan kadar           : sesuai dengan kadar yang tercantum dalam etiket

    XI.            Rancangan Evaluasi :

  1. Organoleptis
Bentuk luar
Warna
Bau
Cara kerja:
Pemeriksaan organoleptis sediaan meliputi pemeriksaan bentuk, bau dan warna sediaan dilakukan secara visual

  1. Pengukuran pH sediaan (larutan 1% b/v)
Cara kerja:
Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan cara  sediaan ditimbang sebanyak 1 gram dan dilarutkan kedalam aquadestilata hingga 10 ml. Elektroda pHmeter dicelupkan ke dalam sampel yang telah diencerkan ad 100ml hingga jarum pada pHmeter menunjukkan angka yang stabil (Juwita, 2013).

  1. Uji daya lekat
Cara kerja:
Losio diambil sebanyak 1g kemudian dioleskan pada sebuah plat kaca, Tempelkan kedua plat sampai plat menyatu tekan dengan beban seberat 1 kg selama 5 menit setelah itu beban dilepas, lalu diberi beban pelepasan 80 r untuk pengujian. dicatat waktu sampai kedua plat saling lepas. dilakukan replikasi 3 kali (Trilestari, 2002).

Kriteria
Penilaian
Keterangan
+++
Sangat lekat
++
Kurang lekat
0,5-1 cm
+
Tidak lekat

  1. Uji homogenitas losio
Cara kerja:
Diambil losio pada masing - masing formula secukupnya dan oleskan pada plat kaca, diraba dan digosokkan massa losio harus menunjukkan susunan homogen yaitu tidak terasa adanya bahan padat pada kaca (Trilestari, 2002).

Kriteria
Penilaian
Keterangan
+++
Sangat homogen
Tidak terdapat butiran kasar
++
Kurang homogen
Sedikit butiran kasar
+
Tidak homogen
Banyak butiran kasar

  1. Uji daya sebar
Cara kerja:
Sebanyak 0,5 g losio letakkan ditengah alat dengan diameter 15 cm kaca yang satu diletakkan diatasnya dibiarkan selama 1 menit. Ukur diameter losio yang menyebar, kemudian tambahkan 50 g beban tambahan diamkan selama 1 menit dan ukur diameter losio yang menyebar. Hal tersebut dilakukan berulang sampai didapat diameter sebar yang konstan. Dilakukan dengan replikasi 3 kali (Trilestari, 2002).
Kriteria
Penilaian
Keterangan
+++
Sangat mudah tersebar
++
1-2 cm
Mudah tersebar
+
Tidak tersebar

f.        Uji daya tercucikan air
Cara kerja:
1 gram losion, dioleskan pada telapak tangan kemudian dicuci dengan sejumlah volume air sambil membilas tangan. Air dilewatkan dari  buret dengan perlahan-lahan, amati secara visual ada atau tidaknya lotion yang tersisa pada telapak tangan, dicatat volume air yang terpakai (Anggraini dkk, 2011)
Kriteria
Penilaian
Keterangan
+++
Tidak mudah tercucikan
++
30 detik-1 menit
Mudah tercucikan
+
Sangat mudah tercucikan

  1. Tipe Emulsi
Cara kerja:
Pemeriksaan tipe emulsi dilakukan dengan cara memberikan satu tetes larutan metilen biru pada 0,1 gram sediaan, kemudian diamati penyebaran warna metilen biru dalam sediaan dibawah mikroskop. Jika warna menyebar secara merata pada sediaan, berarti tipe emulsi dari sediaan adalah minyak dalam air (M/A), tetapi jika warna hanya berupa bintik-bintik, berarti tipe emulsi sediaan adalah air dalam minyak (A/M) (Fahmi dkk, 2012)

  1. Pengukuran viskositas losio
Cara kerja:
Pengukuran viskositas dilakukan dengan menempatkan sampel dalam viskometer Brookfield DV-E hingga spindel terendam. Diatur spindel dan kecepatan yang akan digunakan Viskometer Brookfield DV-E dijalankan, kemudian viskositas dari gel akan terbaca (Septiani dkk., 2011).

  1. Ukuran partikel
Cara kerja:
Perubahan dalam ukuran partikel rata-rata atau distribusi ukuran globul merupakan tolak ukur penting untuk mengevaluasi emulsi, dimana pada emulsi keruh diameter globul berkisar antara 0,5-10µm.

  1. Uji kestabilan losio
Cara kerja:
Losio diuji kestabilanya dengan cara penyimpanan pada suhu kamar (27oC), suhu rendah/freeze-thaw (4oC) dan amati creaming, kejernihan, bau, warna. (Jufri et al, 2006).

  1. Penentuan Sifat Fotoprotektif
Pengukuran Absorbansi Setelah itu serapannya dibaca pada spektrofotometri UV dan dicari panjang gelombang yang menghasilkan absorbansi 0,05. Pemeriksaan dilakukan dalam pelarut etanol dan pengukuran diawali dengan panjang gelombang 290 nm kemudian secara bertahap ditingkatkan hingga diatas 320 nm dimana mempunyai nilai serapan minimal 0,05.


 XII.            Rancangan Tabel Evaluasi :
















Whitening cream copy
XIII.            Rancangan Kemasan :

































Etiket

Whitening cream copy cropText Box: Netto 60ml

Ingredient: Ekstrak aloe vera,  Cetyl alcohol,  Lanolin, Mineral oil,  Methyl paraben, Propyl paraben, Aquadest, Triethanolamine, Propilen glycol, Dimeticone, Titanium dioxide, Carbomer, Glycerin, Isopropyl myristate,  Benzofenon-3, Tocopherol acetate.

Cara Pemakaian: Gunakan dua kali sehari diseluruh tubuh sehabis mandi dan gunakan kembali setiap dibutuhkan. 
Hindari penyimpanan ditempat panas dan terkena paparan sinar matahari. 

PT. DCFK-PHARMA
Surabaya - Indonesia















XIV.            Hasil Pengamatan:

Parameter Uji
Hasil Evaluasi
Keterangan (MS/TMS)
Pembanding
Sediaan
Organoleptis
Lotion Putih
Cair putih
TMS
Ph
7,04
9,02
TMS
Daya Sebar
1,7 cm
-
TMS
Tercucikan air
Tercucikan air
-
TMS
Homogenitas
Homogen
Tidak homogen
TMS





Pembahasan
Skin whitening adalah sediaan kosmetik setengah padat dengan tipe O/W atau W/O yang digunakan untuk memutihkan kulit dan diaplikasikan ke seluruh tubuh. Mekanisme kerja whitening yaitu:
-                      Menghambat produksi melanin dalam melanosit
-                      Mengurangi jumlah melanin yang sudah terbentuk dalam melanosit
-                      Merangsang ekskresi melanin dalam epidermis
-                      Menghambat enzim tyrosinase
-                      Memutus rantai oksidasi, mereduksi dopaqinin kembali menjadi DOPA
-                      Competitive inhibitor dengan DOPA
Pada praktikum ini membuat pemutih alami dari bahan alam tanaman aloe vera. Kandungan aloe vera yang digunakan untuk whitening agent ini adalah aloesin dan vitamin A,C,E. Aloesin merupakan senyawa golongan anthraquinon yang terdapat dalam tanaman lidah buaya dengan mekanisme menghambat akivitas tirosinase sehingga dapat mengatur produksi melanin di kulit yang menyebabkan kulit dapat menjadi lebih putih. Sedangkan vitamin A untuk mencegah penuaan dini, mencerahkan kulit dan moisturizer. Vitamin C dan E berfungsi untuk antioksidan yang melindungi kulit dari radikal bebas dan mencegah terjadinya sunburn pada kulit (Council of Europe, 2013).
Hasil praktikum yang didapat ternyata banyak permasalahan ,  pada pemeriksaan organoleptis bentuknya cair tidak berbentuk lotion dikarenakan kurang adanya bahan sebagai pengeras  yaitu  asam stearat. Asam stearat disini sebagai emulgator sekaligus stiffening agent.  Sehingga fase air dan fase minyak dapt diikat kuat oleh karena fungsi dari asam stearat ini. Selain itu pada formula diperoleh komposisi fase air yang lebih banyak daripada fase minyak dengan dilakukan penambahan bahan sintetik yang berlebihan dimana fungsinya juga sama dengan bahan alamnya.  Kemudian kurangnya homogenitas lotion dikarenakan bahan TiO2 dicampurkan secara lagsung dalam fase minyak.  Sebaiknya sebelum dicampurkan harus digerus terlebih dahulu. Selanjutnya pH menunjukkan 9,02 dikarenakan  saat terakhir pengadukan ditambahkan TEA (25 tetes)  untuk mengentalkan sediaannya sehingga pH menjadi lebih basa.

 XV.            Kesimpulan
Sediaan whitening lotion ini tidak layak untuk produksi karena bentuknya cair, tidak homogen, dan pH tidak sesuai (pH normal = 4 - 7).

Perbaikan Formula Modifikasi :

2R/         Ext. Aloe vera     (A)                          48 g
Cetyl alcohol                       (M)                              g
Asam stearat                       (M)                         3  g
                IPM                                        (M)                             g
                Glicerin                                (A)                              g
                TEA                                       (A)                              g
                Carbomer                            (A)                              g
                Lanolin                 (M)                             g
Dimeticone                                                               g
                Methyl paraben  (A)                              g
Propil paraben   (A)                              g
Water                                                                   

Pada formula diatas, bahan yang dihilangkan yaitu:
-                      Mineral oil. Karena bila digunakan dalam pembuatan kosmetik, bisa mengganggu atau mempengaruhi karakteristik kekentalan formulasi lotion yang dihasilkan dan menimbulkan reaksi jangka panjang dari penggunaan minyak mineral tersebut. Reaksi yang bisa ditimbulkan antara lain perubahan menjadi senyawa yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker yang bisa membuat kulit berjerawat, jadi lebih kering bahkan mempercepat proses penuaan dini.
-                      TiO2 dan oxybenzone. Karena kedua bahan tersebut sudah terdapat fungsinya sebagai sunscreen agent pada aloe vera. Disamping itu untuk membuat sediaan bahan alam yang baik , maka dihindari pemakaian bahan sintetik yang berlebihan bila memiliki fungsi yang sama.
-                      Tocopherol. Karena pada aloe vera sudah terdapat  kandungan vitamin E nya. Sehingga untuk membuat sediaan bahan alam yang baik , maka dihindari pemakaian bahan sintetik yang berlebihan bila memiliki fungsi yang sama.
-                      Propylene glycol. Karena memiliki fungsi yang sama dengan glycerin sehingga bahan ini dihilangkan.
XVI.            Daftar Pustaka

Balsam. M. S. et. Al., 1974. Cosmetic Science and Technology, 2nd ed, vol 1-3, New York.
Council of Europe, 2013, Risk profile Aloe Vera, page 1-24Europe.
Dep. Kes. RI., 1995. Famakope Indonesia, Edisi IV, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Rowe. R. C. et. al., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th ed, USA.
Sweetman, S.C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference, 36th ed, Pharmaceutical Press : London Chicago.
Thornfeldt, Carl, MD, FAAD., 2005, Cosmeceuticals Containing Herbs: Fact, Fiction, and Future, Oregon Health Sciences University, Portland.
Wilkinson.J.B. et. Al., 1982. Harrys Cosmeticology 7th ed, London.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar