Sabtu, 16 Mei 2015

cleansing cream latulip

       I.            Nama Sediaan Kosmetika:
Cleansing CreamBahan Alam
    II.            Tujuan Pemakaian :
Untuk membersihkan kotoran, sebum, secret, sel-sel mati dan sisa make up (Wilkinson, 1982)
 III.            Karakteristik Sediaan :
Syarat cleansing cream yang baik :
1.      Stabil dan mempunyai bentuk yang baik
2.      Mudah meleleh dan halus saat digunakan di kulit
3.      Menyebar dengan mudah tanpa terlalu banyak dioleskan
4.      Cara kerjanya dengan cara masuk ke pori-pori kulit yang terbuka dan mengangkat minyak yang terdapat di kulit
5.      Lapisan kulit yang menyebabkan kulit berminyak akan hilang setelah menggunakan cleansing cream
(Balsams,1972)















V.I       Bentuk Sediaan Dasar

A.    Bentuk                              : Krim
B.     Definisi                             :
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu ataulebihbahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relative cair diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika (Anonim, 1995).
C.     Persyaratan umum             :
Krim yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu mudah dioleskan dan merata pada kulit, mudah dicuci bersih dari daerah lekatan, tidak menodai pakaian, tidak berbau tengik, bebas dari partikel keras dan tajam, tidak mengiritasi kulit, dan tempat penyimpanannya harus sesuai dengan sifat krim yang dibuat (Wilkinson, 1982)

          V.II            Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
A.    Bentuk  : Cleansing Cream
B.     Definisi :
Cleansing cream merupakan sediaan yang nyaman dan cocok untuk diaplikasikan dan digunakan, memiliki faktor iritasi yang rendah, serta dapat meninggalkan lapisan residu yang emolien, yang dapat melindungi kulit dari kekeringan (Masters, 1972). Krim pembesih (cleansing cream)adalah krim yang dapatmembersihkanpermukaan kulit dari kotoran yang melekat, sisa make-up, serta sekresi kulit lainnya dengan efektif serta nyaman penggunaannya. Apabila diformulasikan dengan tepat, krim pembersih tersebut dapat memberikan keuntungan lain selain dapat membersihkan kulit, yaitu dapat meninggalkan lapisan tipis krim yang bersifat emolien (Wilkinson, 1982).
C.     Persyaratan umum :
memiliki persentase fase minyak yang tinggi, mudah menyebar, tidakdapat digosok, tidak mengiritasi kulit, meninggalkan lapisan yang emolien, mampu menghilangkan substansi pada kulit yang tidak berguna serta tidak memiliki efek samping pada jaringan kulit (Wilkinson, 1982).Berikut ini merupakan persyaratan yang diperlukan untuk membuat sediaan krim pembersih yang baik (Masters, 1972):
1.       Sebagai produk kosmetik, sediaan tersebut harus stabil dan memiliki penampilan yang baik.
2.       Sediaan harus dapat meleleh atau melunak ketika diaplikasikan pada kulit.
3.       Sediaan harus mudah tersebar tanpa penekanan yang berlebihan. Selama diaplikasikan, sediaan tidak boleh memberikan rasa greasy atau berminyak. Ketika sejumlah tertentu air menguap, residu dari krim tidak boleh kental.
4.       kondisi fisik sediaan pada kulit dan pembukaan pori hanya bersifat membersihkan, tidak untuk diabsorbsi.
5.       Lapisan film yang ringan dan emolien harus tertinggal pada kulit setelah pengaplikasian.
D.    Mekanisme Kerja:
Diawali dengan pembasahan kotoran dan permukaan kulit yang akan dibersihkan, kotoran yang melekat kemudian akan diemulsikan oleh agen pengemulsi dalam sediaan krim, kemudian emulsi tersebut dibersihkan dengan kapas (Masters, 1972)


·         Judul Praktikum       :           Cleansing Cream (W/O)
·         Tujuan Pemakaian   :           Untuk membersihkan kotoran,sebum, sekret, sel-sel mati dan sisa makeup(Wilkinson, 1982).
·         Formula :
Formula Standar
Acidic Cleansing Cream (Balsams,1972)
Formula Pembanding
La Tulipe Cleansing Cream
Modifikasi
(ModifikasiterhadapStandar)
Nama Bahan
Fungsi
(%)
Nama Bahan
Fungsi
(%)
Nama Bahan
Fungsi
(%)
Lemon juice (A)
Acidic ingredients
6%



Lemon Juice (A)
Antimikrobial ingredients
6%
Mineral oil 80/90 (M)
Emollient
(HPE , P. 471)
10%
Mineral oil (M)
Emollient

Mineral Oil (M)
Emollient (HPE , P. 471)
10%
Petrolatum (M)
Emollient
(HPE 5th,P. 509)
30%



Petrolatum (M)
Emollient (HPE 5th,P. 509)
30%
Arlacel C (83) (M)
emulsifying agent(HPE 5th, P. 714)
4%



Arlacel 60 (M)
Emulsifying agent (HPE 5th, P. 714)
4,2%
Lanolin, anhydrous (M)
Emulsifying agent(HPE 6, P. 378)
12%



Lanolin anhydrous (M)
Emulsifying agent (HPE 6, P. 378)
12%

Ozokerite / ceresine (M)
Stiffening and stabilizing agents (HPE 6, P.148)
8%



Ceresin (M)
Stiffening and Stabilizing agent (HPE 6, P. 148)
8%
Water (A)
Solvent
29,3%
Purified water (A)
Solvent

Water (A)
Solvent
21,55%
Perfume oil (M)
Pewangi
0,5%
Fragrance (A)
Pewangi




Nipasol (A)
Antimicrobial (HPE 6, P.596).

0,2%
Propil paraben (A)
Antimicrobial

Nipasol (A)
Antimicrobial (HPE 6, P. 596).
0,15%
(Karim dkk, 2013)



Polysorbate 80 (M)
emulsifying agent







Stearic acid (M)
Emulsifying agent







Trietanolamine (M)
emulsifying agent










Metyl paraben (M)
Antimicrobial

Methyl paraben  (A)
Antimicrobial ( HPE p 442 )
0,3% (Karim,dkk,2013)



Propilen glikol (M)
stabilizing agent; humectant







Diazolidinyl urea (M)
antimicrobial preservative







Glycerin (M)
emollient; humectant

Glycerin (M)
emollient; humectant(HPE 5th, P.301)
5% (Marlinna, 2007).

·         Text Box: Panaskan suhu 70°CCara Pembuatan
Rounded Rectangle: Nipagin + gliserinRounded Rectangle: Lanolin + Petrolatum di lelehkan pada
suhu 70°C
Text Box: Mortir di panaskan dengan alkohol.                                                1.


Text Box: Semua bahan dimasukan dan di gerus cepat Text Box: Panaskan suhu 70°CRounded Rectangle: Nipasol + gliserin                                                 2.
 

Rounded Rectangle: Lemon Juice + Sisa air
 









·         Tabel Rekap Hasil Evaluasi
Parameter
Hasil Evaluasi
Spesifikasi Sediaan

Keterangan
Pembanding
Sediaan


1. Uji organoleptis
Bentuk : Opaque
Warna  : Putih
Bau      :
Perabaan : Lembut
Bentuk : Opaque
Warna   : kuning muda
Bau       :Lemon
Perabaan : Lembut
Bentuk : Opaque
Warna  : Jingga muda
Bau      : Lemon
Perabaan : Lembut
1. Uji organoleptis
2. Uji pH 


5,5 ± 1,0
2. Uji pH 
3. Uji daya sebar
4,5

3 – 5 cm
( Mudah menyebar )
3. Uji daya sebar
4. uji daya lekat       


0,5 – 1 cm (lengket )
4. uji daya lekat       
5. Daya tercucikan air
2 menit

> 1 menit (tidak tercucikan air)
5. Daya tercucikan air
6. Homogenitas
Homogen

Homogen (tidak terdapat butiran kasar)
6. Homogenitas
7. Distibusi ukuran partikel
 -


7. Distibusi ukuran partikel
8. Uji Iritasi partikel


Kemerahan pada kulit ( iritasi )
8. Uji Iritasi partikel




·         Pembahasan














·         Kesimpulan


·         Tabel Usul Perbaikan Formula
Nama Bahan
Sinonim
Konsentrasi (%)
Awal
Modifikasi
Lemon juice (A)

6%
20%
Mineral oil 80/90 (M)
Liquid petrolatum
10%
10%
Petrolatum (M)
Vaselin flavum
30%
30%
Arlacel 60 (M)
Sorbitan monostearat
4%
4%
Lanolin, anhydrous (M)
Adepslanae
12%

12%
Ceresin (M)
Ozokerite
8%
8%
Water (A)

21,55%
16%
Perfume oil (M)

-
q.s











 · Penentuan bobot sediaan untuk 1 resep
Luas permukaan wajah dan leher = 685 cm2 (Castanedo-Cazares, et.al., 2003)
Pengaplikasian dengan menggunakan jari tangan (fingertip unit) (Long,1991)
= 0,43 g / 257 cm2 (untuk wanita) ----used
= 0,49 g / 312 cm2 (untuk pria)
Perkiraan lama penggunaan krim = 1 hari sekali untuk 30 hari
Bobot sediaan yang dibutuhkan = 𝟎,𝟒𝟑𝟐𝟓𝟕𝒙𝟔𝟖𝟓𝒙𝟑𝟎=𝟑𝟒,𝟑𝟒𝟑𝟎𝒈𝒓𝒂𝒎



Nama Bahan
Sinonim
Bahan Pengganti
Konsentrasi
1 Resep
u/ 30 g (gram)
1 Bets (3R)
u/ 90 g (gram)
Awal
Modifikasi
1
Lemon Juice (A)
-

6%
6%
6
18
2
Mineral Oil (M)
Liquid petrolatum, parrafin oil

10%
10%
3
9
3
Sorbitan sesquioleate (M)
Arlacel 83

4%
4%
1,2
3,6
4
Ceresin (M)
Ozokerite

8%
8%
2,4
7,2
5
Petrolatum
Vaselinflavum

30%
30%

9
27
6.
Metyl paraben
Nipagin


0,3%
0,09
0,27
7.
Propil paraben
Nipasol

0,2%
0,15%
0,045
0,135
8.
        BHT



0,1%
0,03
0,09
9.
Lanolin (M)
Adepslanae

12%
12%
3,6
10,8
Perhitungan Sisa Air :
a.       Untuk 1 Resep :
30 gram = 30 ml air ( = 1 kg/l)
Jumlah air = 30 gram – 25,365 gram = 4,635 gram ~ 4,6 ml
b.      Untuk 1 Bets :
Jumlah air = 3 * 4,6 = 13,9 ml


NO
Nama Bahan
Sifat Kimia
Sifat Fisika
Kadar
Fungsi
Nilai HLB
Alasan dipakai dalam formula
pH stabilitas
Pemeriaan kelarutan
Lazim
Terpilih
1
Lemon juice (A)


6%
(balsam, 1972)
6%
(Balsams,1972)
Antimicrobial dan Antioksidant

Bersifat antimicrobial dan antioksidant bagi kulit
2
Mineral oil (M)
Stabilitas : Dapat mengalami oksidasi bila terkena panas dan cahaya
(HPE 6th p 446)
Pemerian: Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi, hampir tidak berbau, hampir tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform P dan dalam eter P
Titik didih : >360°C
(HPE 6 p. 446; FI III p 474)
1-32%
(Rowe, et.al., 2006, 446)
10%

Emollient; lubricant; solvent;
(Rowe, et.al., 2006 p 445)
4
Memberikan efek emolien (Rowe, et.al., 2006, 445).
·         stabil, tidak mahal, tidak mudah tengik, dan tidak berbau
·         merupakan pelarut yang baik untuk minyak serta kotoran yang melekat pada kulit, baik debu maupun make-up.


3
arlacel 83 (M)
Stabilitas : sedikit akan membentuk seperti sabun dengan asam atau basa yang tinggi, stabil terhadap asam atau basa yang tinggi
pH= 5-10
(HPE  5 p.714)
Pemerian : terbentuk krim yang cair dan berwarna serta berbau khusus bila berbentuk solid Kelarutan : mudah larut dan terdispersi dengan minyak, serta pelarut organik, tidak larut dalam air

1 – 15 % (Rowe, et.al., 676)
4%
Emulsifying agent
3,7
·         dapat menghasilkan sediaan krim, baik o/w maupun w/o yang stabil, mudah diproduksi, dan efektif (Masters, 1972)

4
Ceresin (M)
Stabilitas : stabil terhadap asam, basa, cahaya, dan air
 pH: 1
(HPE 5 p.813-815)

Pemerian : terbentuk tidak berwarna, yang biasanya dipakai berwarna putih kekuningan
Kelarutan :larut dalam benzena, kloroform,eter ; mudah larut dalam etanol, tidak larut dalam air


8%
Coating agent; controlled-release vehicle; stiffening agent

·         memiliki karakteristik yang menyerupai ozokerite (Rowe, et.al., 2006)
·         serve to stiffen the cream and prevent bleeding of oils when the oil content is too high (Masters, 1972)

5.
Petrolatum/ vaselin flavum (M)
Stabilitas : bila terkena cahaya akan teroksidasi dan berubah warna

Pemerian :berwarna kuning, translucent, tidak akan lebih halus bila terkena matahari kecuali bila meleleh
Kelarutan : tidak larut dalam alkohol, aceton, alkohol dingi/panas, glycerin dan air, larut dalam benzena

10-30%
(HPE 5 p.509)
30%
Emollient; ointment base.

·         dapat membuat sediaan meleleh dengan cepat ketika diaplikasikan pada kulit serta menstabilkan krim terutama yang memiliki kandungan minyak yang tinggi (Masters, 1972).

6.
Lanolin/ adeps lanae (M)
Stabilitas: mudah teroksidasi selama penyimpanan. Sebaiknya disimpan di tempat yang tertutup bebas cahaya. Batas penyimpanan 2 tahun.
(HPE 5 p.399)

Pemerian:
Berwarna kuning
Kelarutan :sangat mudah larut dalam benzena, eter dan petroleum.
Flash point:238C
12%
12%
Emulsifying agent; ointment base.


7.
Nipasol (A)
Stabilitas : Stabil pada larutan air pH 3 – 6 sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar.
pH : 4 – 8 (HPE 5 p.629-630)
Pemerian : Kristal atau bubuk putih, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : 1:1,1 etanol 95%, 1:250 gliserin, 1:225 air 80°C
Titik didih : 295°C
(HPE 5th p 629-630)
Titik leleh : 96-99°C
(HPE 5 p.629-630)
0.01–0.6 (HPE 5 p.629-630)
0,15% (Karim dkk, 2013)
Antimicrobial preservative. (HPE 5 p.629-630)

Berfungsi sebagai pengawet. Range konsentrasi 0.01-0.6% (Rowe, et.al., 2006, 596). Paraben memiliki efek antimikroba spektrum luas, meskipun sangat efektif terhadap kapang dan khamir. (Rowe, et.al., 2006, 596).
10.
8.
BHT (M)
Stabilitas : Paparan cahaya, kelembapan dan panas menyebabkan perubahan warna dan penurunan aktivitas
(HPE 5 p.81)
Pemerian : putih atau kuning pucat, bentuk kristal atau bubuk dengan bau fenolik
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, gliserin, mudah larut dalam aseton, benzena, etanol 95%, eter dan metanol.
Titik didih : 265 °C
Titik leleh : 70°C (HPE 5 p.81)
0.0075 -0,1%
(HPE 5 p.81)
0,1% (Mutia Anggriani, 2011)
Antioksidant (HPE 5 p.81)

Memiliki efek antioksidan. Range konsentrasi untuk formulasi topikal adalah 0.0075 – 0.1% (Rowe, et.al., 2006, 75). Memiliki sediikit aktivitas antivirus (Rowe, et.al., 2006, 75). Kami menggunakan konsentrasi BHT dalam formula yaitu 0.1%.

9.
Nipagin
Stabilitas : larutan PH 3-6 hingga 4 tahun dalam suhu ruang ( kuran dari 10 % terdekomposisi )
pH : 4-8
Pemerian : kristal, tidak berwarna, / serbuk kristal putih, tidak berbau, hampir tidak berbau
Kelarutan : :  1:10 dalam eter, 1:400 dalam air, 1:2 etanol, 1:60 gliserin,praktis tidak larut dalam mineral oil
TL : 125 -128


0,02-0,3
( HPE p 442 )
0,3%
Antimicobial

· Rentang Ph besar: 4-8
· Punya aktivitas antimikroba yang luas ( new cosmetics p442 )
· Tidak toksik dan tidak menyebabkan iritasi ( HPE 6 p 468 )



 VII. Rancangan Cara Pembuatan
1. Pembuatan lemon juice (Shinkafi et all, 2013)
a. Dipisahkan antara kulit buah dan daging buah lemon.
b. Daging buah lemon dipotong kecil – kecil.
c. Dimasukkan potongan daging lemon kedalam blender.
d. Diperas hasil blender tersebut dengan menggunakan kain flanel untuk diambil airnya.
e. Diukur air hasil perasan dengan menggunakan gelas ukur sebanyak 5.5 ml.
2. Basis (Faradiba,2013)
Fase minyak
a.       Ditimbang mineral oil sebanyak 9 gram menggunakan cawan porselen
b.      Ditimbang petrolatum sebanyak 27 gram menggunakan cawan porselen
c.       Ditimbang lanolin sebanyak 10,8  gram menggunakan cawan porselen
d.      Ditimbang tween 80 sebanyak 6,3 gram menggunakan cawan porselen
e.       Ditimbang ceresin sebanyak 7,2 gram menggunakan cawan porselen
f.       Campur semua bahan dalam 1 cawan porselen besar
g.      Lebur di waterbath pada suhu 700 C
Fase air
a.       Ukur 3 ml alkohol 95%
b.      Timbang nipagin 0,27 gram di kertas perkamen
c.       Larutkan nipagin ke alkohol 95%
d.      Teteskan 2 tetes alkohol 95% pada beaker glass
e.       Timbang nipasol 0,135 gram
f.       Larutkan nipasol ke alkohol 95%
3. Pembuatan Krim (Faradiba,2013)
a. Disiapkan mortir panas (diberi sedikit alkohol lalu dibakar dengan api).
b. Dimasukkan fase minyak dan sedikit demi sedikit fase air
c. Dimasukkan segera sisa air dan lemon juice
d. Dilakukan pengadukan kuat secara terus menerus hingga mortir menjadi dingin dan campuran didalam mortir memadat membentuk krim.
e. Dimasukkan krim kedalam wadah yang telah dipersiapkan.
f. Diberi dus dan label yang sesuai.
















           





Tidak ada komentar:

Posting Komentar