Sabtu, 16 Mei 2015

Hand and Body Lotion

I.         Nama Sediaan Kosmetika           : Hand and Body Lotion “Sintetik”
II.      Tujuan Pemakaian                      : Untuk melindungi dan menjaga kelembapan kulit (Harry’s Cosmeticology ed 7, p.71)
III.   Karakteristik Sediaan                 :
Physicochemical
1)      Low to medium oil content usually oil-in-water
2)      Medium slip-point oil phase
3)      May have slightly alkaline or acidic pH
4)      May contain “protective factors”, especially silicones and lanolin

Subjective:
1)      Easily spreadable but do not “rub in” with the ease of vanishing creams
2)      Very popular in lotion form
(Harry’s cosmeticology 7th edition, p.51)







IV.    Rancangan Modifikasi Formula
Formula

Standar
(Nama Formula Standar: Hand and Body Cream)
(Pustaka: Harry’s Cosmeticology 7th edition /halaman: 70)
Pembanding
(Merek:  Vaselin Fresh Aloe Vera)
Modifikasi


Nama Bahan
(Kode M atau A)
Fungsi
Konsentrasi
Nama Bahan
(Kode M atau A)
Fungsi

Nama Bahan
(Kode M atau A)
Fungsi
Konsentrasi
Lazim
Terpilih

-    Aloe barbadensis leaf juice powder


-   Alpha tocoferol (M)

Antioxidant, therapeutic agent
(HPE 6th, p. 31)
0,001-0,05%

0,01 %
-   DEA-oleth-3 phosphate (M)

Alkalizing agent, emulsifying agent.
(HPE 6th, p.228)
0,5%




-          TEA (A)



Alkalizing agent; emulsifying agent.
(HPE 6th, p.754)




2 - 4%



1%
-TEA (A)
Alkalizing agent; emulsifying agent.
(HPE 6th, p.754)

0,5%

-Triethanolamine (A)
Alkalizing agent; emulsifying agent.
(HPE 6th, p.754)
-   Lanolin alokohol
(M)

Emulsifying agent, ointment base. (HPE 6th, p.382)

1%



Lanolin (M)
Emusifying agent, ointment base
 (HPE 6th, p. 378)

1%
-   Mineral Oil (M)


Emollient; lubricant; oleaginous vehicle; solvent; vaccine adjuvant.
(HPE 6th, p.445)

4%


Mineral Oil
(M)

Emollient; lubricant; oleaginous vehicle; solvent; vaccine adjuvant.
(HPE 6th, p.445)


1-20%

4%
-   Stearic acid (M)


Emulsifying agent; solubilizing agent; tablet and capsule lubricant.
(HPE 6th, p.697)

1%

-    Stearic Acid (M)

Emulsifying agent; solubilizing agent; tablet and capsule lubricant.
(HPE 6th, p.697)
-    Stearic Acid (M)

Emulsifying agent; solubilizing agent;
(HPE 6th, p.697)


1-20%

1%

-   Glycerin (A)

Antimicrobial preservative; cosolvent; emollient; humectant; plasticizer;
solvent; sweetening agent; tonicity agent.
(HPE 6th, p.283)

3%

-    Glycerin (A)

Antimicrobial preservative; cosolvent; emollient; humectant; plasticizer;
solvent; sweetening agent; tonicity agent.
(HPE 6th, p.283)


-    Glycerin (A)

Antimicrobial preservative; cosolvent; emollient; humectant; plasticizer;
solvent; sweetening agent; tonicity agent.
(HPE 6th, p.283)

≤30%

3%

-   Carbomer 941
(A)

Bioadhesive material; controlled-release agent; emulsifying agent;
emulsion stabilizer; rheology modifier; stabilizing agent; suspending
agent; tablet binder.
(HPE 6th, p.110)
0,1%

-    Carbomer (A)

Bioadhesive material; controlled-release agent; emulsifying agent;
emulsion stabilizer; rheology modifier; stabilizing agent; suspending
agent; tablet binder.
(HPE 6th, p.110)
-    Carbomer (A)

Bioadhesive material; controlled-release agent; emulsifying agent;
emulsion stabilizer; rheology modifier; stabilizing agent; suspending
agent; tablet binder.
(HPE 6th, p.110)
0,1-0,5%

0,1%

-   Dimethicone (M)

Antifoaming agent; emollient; water-repelling agent.
(HPE 6th, p.233)

1,0%

-    Dimethicone (M)

Antifoaming agent; emollient; water-repelling agent.
(HPE 6th, p.233)
-    Dimethicone (M)

Antifoaming agent; emollient; water-repelling agent.
(HPE 6th, p.233)

0,5-5,0%

1,0%

-   Parfume
Pewangi

q.s
-   Parfume

Pewangi




-   Preservative

Pengawet

q.s

- Methyl paraben (A)




-Propyl paraben (A)
Antimicrobial preservative.
(HPE 6th, p.441)

Antimicrobial preservative.
(HPE 6th, p.441)
- Methyl paraben (A)




- Propyl paraben (A)
Antimicrobial preservative.
(HPE 6th, p.441)


Antimicrobial preservative.
(HPE 6th, p.441)
0,18%


  0,02%
0,18%


0,02%
Water
Solvent
(HPE 6th, p.766)
q.s

-   Water

Solvent
(HPE 6th, p.766)
-   Water

Solvent
(HPE 6th, p.766)

q.s


-Petrolatum (M)
Emollient; ointment base.
(HPE 6th, p.482)



- Isopropyl palmitate (M)

Emollient; oleaginous vehicle; skin penetrant; solvent.
(HPE 6th, p. 350)
- Isopropyl myristate (M)

Emollient; oleaginous vehicle; skin penetrant; solvent.
(HPE 6th, p. 350)
1-10%
1%
-   Phenoxyethanol
(M)

Antimicrobial preservative; disinfectant.
(HPE 6th, p. 488)


-   Glycol stearate (M)

Emulsifying agent; solubilizing agent; wetting agent.
(HPE 6th, p. 554)


-   Glyceryl stearate (M)

Emollient; emulsifying agent; solubilizing agent; stabilizing agent;
sustained-release agent; tablet and capsule lubricant.
(HPE 6th, p. 290)

-   Titanium dioxide (M)

Coating agent; opacifier; pigment.
(HPE 6th, p.741


-   Cetyl alcohol (M)

Coating agent; emulsifying agent; stiffening agent.
(HPE 6th, p. 155)



-   Potassium sorbate (A)

Antimicrobial preservative.
(HPE 6th, p. 579)

-   Disodium EDTA
(A)

Chelating agent.
(HPE 6th, p. 242)

-   Pentasodium pentetate (A)

Antimicrobial preservative; chelating agent; sequestering agent; stabilizing agent.
(HPE 6th, p. 480)

-   Stearamide AMP



-   Dihydroxypropyltrimonium chloride



-   Hydroxyethyl urea


Tapioca starch

PENJELASAN TERHADAP FORMULA MODIFIKASI
Modifikasi Bahan Aktif :
Nama Bahan Aktif yang Ditambahkan : Vitamin E (alpha tocoferol)

Alasan : Vitamin E stabil dalam minyak dan lemak. Pada pengguanannya di kulit, vitamin E digunakan sebagai anti oksidan (melindungi dari radikal oksigen dan sinar UV), anti aging & anti inflamasi. (www.makingcosmetics.com)
Konsentrasi Terpilih : 0,01%
Alasan : berpotensi sebagai antioksidan dan mencegah penuaan dini, serta memiliki sifat lipophilic sehingga absorbsi pada kulit baik (HPE 6th, p.32)
Modifikasi Bahan Tambahan Penyusun Basis :
Nama Bahan tambahan:

1.      Metil Paraben dan Propil Paraben
Alasan : Metil dan Propil Paraben bersifat nonmutagenic, nonteratogenic, noncarcinogenic. Jarang golongan paraben memberikan kepekaan terhadap phototoxicity. (HPE 6th, p.443)
Konsentrasi Terpilih : Metil Paraben 0,18% dan Propil Paraben 0,02%
Alasan : Propylparaben (0.02% w/v) kombinasi dengan methylparaben(0.18% w/v) digunakan sebagai pengawet pada formulasi sediaan parenteral (HPE 6th, p.443)

2.       Lanolin
Alasan: Tidak toksik dan tidak mengandung material yang dapat menyebabkan iritasi (HPE 6th, p. 378)

Konsentrasi terpilih: 1%
Alasan: memiliki sifat sebagai Emulsifier in w/o cream and lotions (HPE 6th, p. 449)
                                                            
3.       Isopropyl myristate
-          Alasan:  sering digunakan sebagai sediaan topical dari formula cream, bersifat
tidak mengiritasi dan tidak toksik (HPE 6th, p. 350)

Konsentrasi terpilih: 1%
Alasan: bersifat sebagai Emolient (HPE 6th, p. 350)

4.       Titanium dioxide
       Alasan: Banyak digunakan dalam makanan dan dalam formula sediaan oral dan topical., tidak toksik dan tidak menimbulkan iritasi (HPE 6th, p.741)

Konsentrasi terpilih: 2%
Alasan: UV repelant (HPE 6th, p.741)


V.       Matriks (bahan aktif dan bahan tambahan) untuk formula hasil modifikasi

No.
Nama Bahan
(Kode M atau A)
(pustaka)
Sifat Kimia
(pustaka)
Sifat Fisika
(pustaka)
Kadar
Fungsi
(pustaka)
Nilai HLB
(pustaka)
Khusus gol minyak/malam
Alasan dipakai dalam formula
pH
stabilitas
Pemerian
kelarutan
Lazim
Terpilih
1.
Alpha Tocopherol (M)
Stabilitas : sulit teroksidasi oleh oksigen.
TL : 2,5-3,5˚C
(HPE 6th, p.31)
Pemerian : Jernih, tidak berwarna sampai agak hijau kuning, cairan minyak kental.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, aseton, dan asam lemak (Md36th, p.33)
0,001-0,05%
0,01%
Antioksidant (HPE 6th, p.31)
-
-    Sebagai antioksidan untuk mencegah penuaan dini.
-    Bersifat lipophilic sehingga absorbsi pada kulit baik.
  (HPE 6th, p.32)
2.
Asam Stearat (M)
Stabilitas : merupakan bahan yang stabil, dapat ditambahkan antioksidan, disimpan pada tempat tertutup, dingin, kering.
TL : 69-70˚C
Boiling point : 383°C
(HPE 6th, p.697)
Pemerian : Kaku/keras, putih atau kuning pucat, Kristal padat atau putih atau putih kekuningan,agak tidak berbau.
Kelarutan : sangat larut dalam benzene, carbon tetrachloride, chloroform dan eter; larut dalam etanol (95%), hexane dan propylene glycol; praktis ridak larut dalam air.
(HPE 6th ,p.697)
1,0-20,0%
1%
Ointment & cream solubilizing agent. (HPE 6th, p.697)
15
-      Karena bersifat nontoxic, nonirritant.
-      Digunakan pada formulasi topikal, kosmetika, produk makanan.
    (HPE 6th, p.697)
3.
Gliserin (M)
Stabilitas : bersifat higroskopis, stabil pada/dalam air, etanol (95%), PG. Membentuk kristal pada suhu rendah dan tidak meleleh sampai suhu ≥20˚C.
(HPE 6th, p.283)
Pemerian: Cairan kental, tidak berwarna, rasa manis.
Kelarutan : agak sukar larut dalam aceton; Praktis larut dalam benzene, chloform; larut dalam etanol (95%), etil asetat, methanol, air; sukar larut dalam eter; praktis tidak larut dalam minyak.
(HPE 6th , P 283)
30 %

3%
Emolient, humectant (HPE 6th, p.283)
-
-     Umumnya dalam sediaan topikal dan kosmetik digunakan sebagai emolient dan humectant
    (HPE 6th, p.283)
4.
TEA (A)
pH = 10,5
stabilitas : berubah warna coklat bila terkena cahaya.
TL : 20-21˚C
Boiling point : 335°C
(HPE 6th, p.754)
Pemerian : Jernih, tidak berwarna sampai cairan kental berwarna kekuningan pucat, bau seperti amoniak.
Kelarutan 20˚C : larut 1:24 dalam benzen, 1:63 dalam etil eter, dapat bercampur dengan aseton, karbon tetraclorida, methanol dan air.
2-4%

0,5%
Emulsifying agent. (HPE 6th, p.754)
-
-    TEA dapat meningkatkan komponen asam lemak yang digunakan.
   (HPE 6th, p.754)
5.
Carbomer (A)
pH 2,5-4,0 untuk 0,2% w/v dispersi dalam air, pH 2,5-3,0 untuk Acrypol 1% w/v dispersi dalam air
(HPE 6th, p.110)
Stabil, bersifat higroskopis bila dipanaskan pada 104˚C selama 2 jam
(HPE 6th, p.112)
Pemerian : Berwarna putih, asam, serbuk higroskopis, bau lemah, lembut.
Kelarutan : Larut dalam air, setelah di netralisasi larut dalam etanol (95%) dan gliserin.
(HPE 6th, p.110)
0,1-0,5%
0,1%
Emulsifying agent (HPE 6th, p.110)
-
-    Tidak menunjukkan reaksi hipersensitivitas, nontoxic, noniritan pada kulit
-    Digunakan untuk meningkatkan viskositas saat didispersi dalam air, penetralisasi saat ditambah basa
   (HPE 6th, p.112)
6.
Dimethicon (M)
Stabil terhadap panas dan resisten terhadap reaksi kimia dan asam kuat.
(HPE 6th, p.234)
Pemerian : Cairan kental tidak berwarna.
Kelarutan : Larut dalam isoprophyl; sangat mudah larut dalam etanol (95%); praktis tidak larut dalam glyserin, propilen glikol dan air.
(HPE 6th, p.233)
0,5-5,0%
1%
Oil-water emulsion, antifoaming agent. (HPE 6th, p.233)
5
-    Karena dimeticon memiliki sifat yang hidropobik sehingga dapat dengan mudah terserap kedalam kulit.
   (HPE 6th, p.233)
7.
Metil Paraben (A)
pH = 4-8.
Larutan metil paraben pH 3-6 disterilisasi dengan autoclave 120˚C (20’) tanpa dekomposisi, pH 8 dapat terjadi hidrolisis.
(HPE 6th P.443)
Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau berbau khas lemah, mempunyai rasa sedikit terbakar.
Kelarutan : Mudah larut dalam etanol, eter, propilen glycol; agak sukar larut dalam glycerin, air (50o & 800 C); sangat sukar larut dalam air.
(HPE 6th P.443)
0,02-0,3%
0,18%
Antimicrobial preservatif (HPE 6th, p.441)
-
-    Parabens are nonmutagenic, nonteratogenic, and noncarcinogenic.
-    Sensitization to the parabens is rare, and these compounds do not exhibit significant levels of photocontact sensitization or phototoxicity.
(HPE 6th, p.443)
8.
Propil Paraben (A)
pH = 4,8
Boiling point : 295°C
Larutan propil paraben dengan pH 3-6 bersifat stabil. pH 8 dapat terjadi hidrolisis.
(HPE 6th, p.597)
Pemerian : Serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam aceton; mudah larut dalam etanol, eter, propilen glycol; agak sukar larut dalam glycerin, air (50o & 80C); sangat sukar larut dalam air (HPE 6th P.598)
0,01-0,6%
0,02%
Antimicrobial preservatif (HPE 6th, p.596)
-
-    Banyak digunakan sebagai antimikroba dalam sediaan kosmetik, food product, oral dan topikal.
   (HPE 6th, p.598)
9.
Mineral oil (M)
Boiling point: >360°C
Flash point: 210–224°C.
Stabilitas : mengalami oksidasi saat dipaparkan pada panas dan cahaya
(HPE 6th, p. 445)
Pemerian : cairan kental berminyak, transparan, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau ketika keadaan dingin dan bau petrolatum saat dipanaskan.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol (95%), gliserin, dan air; larut dalam aseton, benzene, kloroform, karbon disulfide, eter, dan petrolatum eter. Dapat dicampur dengan volatile oil dan fixed oil, dengan tanpa kecuali castor oil.
(HPE 6th, p. 445)
1,0-20%
4%
Topical lotion

-Banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada berbagai formula farmasetik. Dan juga digunakan pada kosmetik serta dalam beberapa produk makanan.
(HPE 6th, p. 445)
10.
Lanolin (M)
Flash point: 238°C
(HPE 6th, p. 379)
Pemerian : berwarna kuning pucat, berasa, terbuat dari lilin
Kelarutan : larut dalam benzene, kloroform, eter dan petroleum spirit; sedikit larut dalam etanol dingin (95%), agak larut dalam etanol panas (95%); praktis tidak larut dalam air.
1%
1%
Emolient, emulsifying agent
(HPE 6th p.449)

-          Tidak toksik dan tidak mengandung material yang dapat menyebabkan iritasi.
11.
Isopropyl myristate (M)
Boiling point: 140,2°C at 266 Pa (2 mmHg).
Stabilitas : resistan terhadap oksidasi dan hidrolisis dan tidak menjadi tengik
(HPE 6th, p. 350)
Pemerian : jernih, tidak berbau, cairan dengan viskositas rendah
Kelarutan : larut dalam aseton, kloroform, etanol (95%), etil asetat, lemak, fatty alcohols, fixed oils, liquid hydrocarbon, toluene dan waxes.able oils, dan alifatik dan aromatic hidrokarbon. praktis tidak larut dalam gliserin, glycols dan air.
(HPE 6th, p. 348)
1-10%
1%
emolient

-          Banyak digunakan dalam makanan dan sediaan oral maupun topical dari formula farmasetik.
-          Tidak mengiritasi dan tidak toksik
12
Water (A)

Bp: 100
Pemerian : larutan jernih / cairan jernih.
Larut dalam pelarut polar lainnya


pelarut













V.1. Bentuk Sediaan Dasar
a.         Bentuk                                   : Lotion O/W
b.         Definisi                                 : sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk
serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok (FI. III, p.19)
c.         Persyaratan Umum    :
·         Tidak menguap dan tahan terhadap air dan keringat
·         Tidak toksik
·         Tidakberbau/sedikitberbau tapidapat di terima konsumen
·         Mudah dan cepat di gunakan tanpa meninggalkan lapisan lilin
·         Harus lembut di tangan dan mungkin membantu menyehatkan tanpa mempengaruhi pernafasan pada kulit tangan (Harry’s cosmeticology 7thed p.69).

V.2. Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
a.         Bentuk                                   : Hand and Body Lotion W/O
b.         Definisi                                 : sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk
serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok (FI. III, p.19)
c.         Persyaratan Umum    :
1.    Tidak menguap dan tahan terhadap air dan keringat
2.    Tidak toksik
3.    Tidak berbau atau sedikit berbau tetapi dapat diterima konsumen
4.    Mudah dan cepat untuk digunakan tanpa meninggalkan lapisan lilin
5.    Harus lembut ditangan dan mungkin membantu menyehatkan tanpa mempengaruhi pernafasan pada kulit tangan (Harry,s Cosmeticology 7th, p.69).










Perhitungan HLB Butuh
HLB Formula Modifikasi
Nama
Kosentrasi %
HLB
HLB butuh
Mineral oil
4
10
10/30 x 4= 1,33
Stearic acid
1
15
15/30 x1= 0,5
dimethicone
1
5
5/30 x 1= 0,16
Jumlah
6
30
1,99
VI.  Susunan Formula (untuk 1 formula dan 1 Batch)
Perhitungan volume 1 kemasan : Luas permukaan tubuh – Luas permukaan wajah
                                                      1,6 m2 = 16000 cm2 (Mitzui hal 12) – 9% (luas dari permukaan wajah)
                                                      16000 cm2 – 1440  = 14.560 cm2 x 2 mg/cm2 (Harry’s)
                                                                                                = 29120 mg ≈ 29,12 gram (1x pakai)

                                                      Untuk 3x pakai = 3 x 29,12 gram
                                                                               = 87,36 gram ≈ 100 gram                




                             
NO.
Nama Bahan
Sinonim
Bahan Pengganti
Konsentrasi
1 Resep
(100 gram )

1 Bets (2R)
  
Awal
Modifikasi
1.
Alpha tocoferol
Vitamin E

0,001-0,05%
0,01%
0,01
0,02
2.
Asam stearate
Neo-fat 18-55

1-20%
1%
1
2
3.
Gliserin
Croderol; E422; glycerine

30 %

3%
3
6
4.
TEA
triethylolamin

2-4%
0,5%
0,5
1
5.
Carbomer
Carbopol

0,1-0,5%
0,1%
0,1
0,2
6.
Dimethicone
Silicone fluid L-45

0,5-5,0%
1,0%
1
2
7.
Metil Paraben
Nipagin

0,02-0,3%
0,18%
0,18
0,36
8.
Propyl Paraben
Nipasol

0,01-0,6%
0,02%
0,02
0,04
9.
Isopropyl myristate
IPM-NF

1-10%
1%
1
2
11.
Mineral oil
Parafin Liquid

1-20%
4%
4
8
12.
Lanolin
Adeps lanae

1%
1%
1
2
13.
Water




Ad 100
Ad 200
PERHITUNGAN SISA AIR :
  1. Untuk 1 Resep :
100 ml – (0,01+1+3+0,5+0,1+1+0,18+0,02+3+4+1)  = 88,19 ≈ 88,2 ml
  1. Untuk 1 Bets :
200 ml – (0,02+2+6+1+0,2+2+0,36+0,04+6+8+2) = 176,38 ≈ 176,3ml















VII.        Cara Pembuatan

Skema kerja
Oil Phase

Asam stearat                2 g
Mineral oil                   8 g
Lanolin                        2 g
Dimethicone                2 g
Isopropyl myristate      2 g

 
Kembangkan Carbomer 0,2 g dalam 20ml air panas
      +
TEA 1 g

 
Water Phase

Nipagin                                 0,36 g
Nipasol                                 0,04 g
Gliserin                                 6 g
Air                                          ad 200
                                                               
 
 


                                                                                                                                           


 




                                        Panaskan 75ᵒC                                                 Panaskan 75ᵒC

                                                        Campur dalam Mortir Panas

Tambahkan Carbomer yang sudah mengembang
 



Tambahkan alpha tokoferol

       Campur Homogen



VIII.     Spesifikasi Sediaan Akhir
No
Parameter uji
Spesifikasi
1.
Organoleptik
Bentuk
Warna
Bau

Lotion
Pink

2.
pH
       4,5-6,5(Soeratri dan Tutik, 2005)

3.
Homogenitas
Homogen (Harry’s Cosmeticology ed 7, hal 70)
4.
Daya Sebar
Mudah menyebar (Harry’s Cosmeticology ed 7, hal 70)
5.
Daya Lekat
Melekat (Harry’s Cosmeticology ed 7 hal 70)
6.
Tipe Emulsi
w/o (Harry’s Cosmeticology ed 7, hal 70)
7.
Daya Tercuci
Tidak tercucikan air (Harry’s Cosmeticology ed 7, hal 70)
8.
Ukuran Partikel

9.
Viskositas
2000 – 50000 cps (Remington, 1995 ; SNI, 1996).
10.
Iritasi
Tidak mengiritasi








IX.                          Rancangan Evaluasi
1.      Organoleptis
-          Bau      :
-          Warna  :
-          Tekstur :
-          Pengujian organoleptis terhadap tampilan fisik losion didapat hasil bahwa sediaan berbentuk masa pada semipadat, agak kental hinggga kental berbau khas losio, agak dingin dan sediaan berwarna putih (Ririn, 2014).
2.      Tampak luar
-          Timbang 0,5 g sediaan, letakan pada objek glass
-          Ratakan dengan objek glass lainnya
-          Amati warna yang tampak (opaque/translusen) (THE PHYSICAL STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O FROM Phaleria macrocarpa FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN AND PRIMARY IRRITATION TEST ON RABBIT)

3.      Uji stabilitas fisik Lotion
      Lotion diamati stabilitas fisik selama 4 minggu penyimpanan meliputi pengukuran pH
      dengan kertas pH, pengujian viskositas dengan viskometer VT-04 (Rion,Japan), daya lekat dan daya sebar. )
      (THE PHYSICAL STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O FROM Phaleria macrocarpa FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN AND PRIMARY IRRITATION TEST ON RABBIT)

4.      Uji viskositas Lotion
         Sediaan dimasukkan ke dalam wadah berbentuk tabung, lalu dipasang rotor no 1 dan pastikan bahwa rotor terendam dalam sediaan uji. Alat viscotester dinyalakan dan dipastikan bahwa rotor dapat berputar. Diamati jarum penunjuk dari viskosimeter yang mengarah ke angka pada skala viskositas untuk rotor no 1 yang tersedia, ketika jarum menunjukkan ke arah yang stabil, maka angka itulah merupakan viskositasnya dan dicatat dalam satuan dPa.S.
(THE PHYSICAL STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O FROM Phaleria macrocarpa FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN AND PRIMARY IRRITATION TEST ON RABBIT)

5.      Uji daya sebar Lotion
         Sediaan seberat 0,5 gram diletakkan ditengah kaca bulat berskala. Di atas bahan diletakkan kaca bulat lain lalu didiamkan selama 1 menit lalu di catat penyebarannya. Tiap tahap ditambah beban seberat 50 gram dan didiamkan selama 1 menit lalu dicatat penyebarannya. Pemberat ditambahkan hingga 300 gram. Penyebaran dicatat melalui 4 sisi.
         (THE PHYSICAL STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O FROM Phaleria macrocarpa FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN AND PRIMARY IRRITATION TEST ON RABBIT)


6.      Uji daya lekat Lotion
            Sebanyak 0,1 gram sediaan dioleskan diatas objek gelas yang telah ditentukan luasnya yaitu 2 x 2 cm, diatas sediaan
            tersebut diletakkan objek gelas yang lain dan ditindih dengan beban 1 kg selama 5 menit. Kemudian objek gelas dipasang pada alat uji, beban
            seberat 80 gram dilepaskan dan dicatat waktunya hingga kedua objek gelas tersebut lepas.
            (THE PHYSICAL STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O FROM Phaleria macrocarpa FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN
            AND PRIMARY IRRITATION TEST ON RABBIT)

7.      Viskositas viskositas losio diukur mengunakan Brookfield, karena sediaan losio berprinsip pada sistem aliran Non-Newton. Losio sebanyak 300 g ditempatkan dalam wadah  dan diatur ketinggian wadah sehingga motor dapat bergerak dicatat hasil pengukuran yang tertera pada alat (Anita, 2008).

8.      Stabilitas losio dievaluasi dengan metode cycling test dan mechanical test pada metode cycling test sampel losio disimpan pada suhu 4 oC selama 24 jam. Lalu dipindah kedalam oven dengan suhu 42 ± 2 oC selam 24 jam uji ini dilakuakan selama 6 siklus. Pada metode mechanical test, sampel losio disentrifugasi dengan kecepatan putaran 2750 rpm pada radius sentrifugasi selama 5 jam atau 1000 rpm selama 30 menit, karena hasil ekivalen dengan efek grafitasi selama 1 tahun 9,10. Kedua metode diamati fisikal losio (Kumiati, 2011).

9.      Uji PH pemeriksaan PH diawali dengan kalibrasi alat PH meter menggunakan larutan dapar PH 4 dan PH 7 losio dilarutkan
      dalam aquadest lalu dicelupkan pada PH meter dan dicatat nilai PH yang ditunjukan oleh PH meter. Uji ini dilakukan 3 kali
      (Ririn, 2014).

10.  Homogenitas pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan meletakan sediaan antara dua kaca lalu diperhatikan adanya partikel
            yang kasar atau ketidak homogenan dibawah cahaya (Ririn, 2014).
Sebanyak 0,1 gram sediaan dioleskan diatas objek gelas yang telah ditentukan luasnya yaitu 2 x 2 cm, diatas sediaan
tersebut diletakkan objek gelas yang lain dan ditindih dengan beban 1 kg selama 5 menit. Kemudian objek gelas
dipasang pada alat uji, beban seberat 80 gram dilepaskan dan dicatat waktunya hingga kedua objek gelas tersebut lepas.
   (THE PHYSICAL STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O FROM Phaleria macrocarpa FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN AND PRIMARY IRRITATION TEST ON RABBIT)




X.                 Rancangan Tabel Hasil Evaluasi

Parameter Uji
               Hasil Evaluasi
Spesifikasi sediaan
Keterangan (MS/TMS)
Sediaan
Pembanding
Organoleptis:
1.      Bentuk
2.      Warna
3.      Bau
4.      Tampak luar / konsistensi




pH




Homogenitas




Daya sebar




Daya Tercucikan Air




























FORMULA
Modifikasi
Pembanding
R/ Alpha tocoferol
    Asam stearate
    Gliserin
    TEA
    Carbomer
    Dimethicone
    Metil Paraben
    Propyl Paraben
    Isopropyl myristate
    Mineral oil
    Lanolin
    Water
R/Aloe barbadensis leaf juice powder
   Triethanolamine
   Stearic Acid
   Glycerin
   Carbomer
   Dimethicone
   Parfume
   Methyl paraben
   Propyl paraben
   Water
   Petrolatum
   Isopropyl palmitate
   Phenoxyethanol
   Glycol stearate
Glyceryl stearate
Titanium dioxide
Cetyl alcohol
Potassium sorbate
Disodium EDTA
Pentasodium pentetate
Stearamide AMP
Dihydroxypropyltrimonium chloride
Hydroxyethyl urea
   Tapioca starch
Hasil Sediaan:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar