Sabtu, 16 Mei 2015

Hand Sanitzer

 I.         Nama Sediaan Kosmetika           : Hand Sanitizer Bahan Alami + Sintetik
II.      Tujuan Pemakaian                      : Efektif membunuh kuman secara cepat tanpa air dan memberikan rasa segar, cepat kering dan tidak lengket pada tangan.
III. Karakteristik Sediaan                  : 
-          Dapat membunuh bakteri dengan cepat
-          Tidak menimbulkan rasa panas pada kulit
-          Tidak menimbulkan rasa lengket pada kulit
-          Tidak menimbulkan reaksi alergi
-          Memberikan rasa segar dan cepat kering pada tangan
-          Aman digunakan oleh anak-anak
IV.  Teori Singkat
Menurut Hernandes et al. (2004), bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang hidup di tangan. Untuk melindungi tubuh dari masuknya bakteri melalui tangan, sediaan gel antiseptik tangan merupakan produk yang banyak dipilih karena  pemakaiannya praktis (Sari & Isadiartuti, 2006). Alkohol banyak digunakan sebagai antiseptik/desinfektan untuk disinfeksi permukaan dan kulit yang bersih, tetapi tidak untuk luka. Alkohol sebagai disinfektan mempunyai aktivitas bakterisidal, bekerja terhadap berbagai jenis bakteri, tetapi tidak terhadap virus dan jamur. Akan tetapi karena merupakan pelarut organik maka alkohol dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit, dimana lapisan tersebut berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi mikroorganisme (Dryer, 1998, Jones, 2000, Snyder, 1999) Disamping itu alkohol mudah terbakar dan pada pemakaian berulang menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit.
Salah satu bahan yang diharapkan dapat digunakan sebagai antibakteri alami menggantikan alkohol adalah buah jeruk lemon. Menurut Chao et al.(2008), buah jeruk lemon memiliki minyak atsiri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Minyak atsiri jeruk lemon mengandung 59,7 % limonen (Sokovic et al.,2010). Limonen merupakan senyawa yang berfungsi sebagai antibakteri. Kandungan nerol di dalam jeruk lemon juga mempunyai efek sinergis yang dapat menguatkan aktivitas antibakteri dari jeruk lemon (Borgou et al., 2012).
Pemakaian antiseptik tangan dalam bentuk sediaan gel dikalangan masyarakat menengah ke atas sudah menjadi gaya hidup. Beberapa sediaan hand santizer dapat dijumpai di pasaran dan biasanya banyak yang mengandung alkohol (Retnosari, 2006). Golongan fenol yang dapat digunakan dalam sediaan antiseptik tangan adalah triklosan. Triklosan merupakan jens disinfektan lain yang dapat menghasilkan respon positif lebih kuat dibandingkan alkohol yaitu kurang korosif. Kadar triklosan sebagai antiseptik adalah 0,05% sampai dengan 2% (Block, 2001).
Bahan kimia yang mematikan bakteri disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang menghambat pertumbuhan disebut bakteriostatik. Bahan antimicrobial dapat bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah, namun bersifat bakterisidal pada konsentrasi tinggi. Dalam menghambat aktivitas mikroba, alkohol 50-70% berperan sebagai pendenaturasi dan pengkoagulasi protein, denaturasi dan koagulasi protein akan merusak enzim sehingga mikroba tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan akhirnya aktivitasnya terhenti. ( CDC, 2009).















V.    Rancangan Modifikasi Formula

RANCANGAN FORMULA SEDIAAN
Standar
(nama formula standar: Hand Sanitizing Gel)
(pustaka: Cosmetic and Toiletry  Formulation, 2nd ed-Vol 8/halaman: 273)
Pembanding
(merek: DETTOL HAND SANITIZER)
Modifikasi
( Wise Beauty Hand Sanitizer 30 ml )
Nama Bahan
(Kode M atau A)
Fungsi
C%
Nama Bahan
(Kode M atau A)
Fungsi
Nama Bahan
(Kode M atau A)
Fungsi
Konsentrasi (%)
Lazim
Terpilih





*Perasan Jeruk Nipis
Antiseptic
-
*4
Ethanol
Antiseptic (HPE 6th p.17)
60,0
Alcohol 60%
Antiseptic (HPE 6th p.17)

*Alcohol 70%

Antiseptic (HPE 6th p.17)
60-90% (HPE 6th p.17)
*96
*Triclosan
Antiseptic (MD 36th p.1665)
Up to 2% (Mtd 36 p.1665)
*0,1
Carbopol ETD 2001
gelling agent dan thickening agent (HPE 6th p.110)
0,20
Acrylates/C 10 30 alkyl acrylates cross polymer
Menstabilkan emulsi dan meningkatkan kekentalan larutan sabun
(http://kireicorner.blogspot.com/2013_11_01_archive.html)
*HPMC
Gelling agent (HPE 6th p.326-328)
0,45-1,0% (HPE 6th p.326-328)
*2
Propylene glycol
Humectant (HPE 6th p.592)
0,50
Propilen glikol
Humectant (HPE 6th p.592)
Propilen glikol
Humectant (HPE 6th p.592)
ad 15% (HPE 6th p.592)
0,50
PEG-60 almond glycerides
Emulsifying agent (HPE 6th p.517)
0,30
PEG/PPG 17/6 copolymer
Emulsifying agent (HPE 6th p.517)
*PEG 400
Emulsifying agent (HPE 6th p.517)
Up to 30% v/v (HPE 6th p.517)
0,3
Triisopropanolamine
Alkalizing agent; emulsifying agent
0,25
Tetrahydroxypropilethylenediamine
Mengencangkan jaringan kulit (https://kelincicoklatdiary.wordpress.com/page/40/)




DI water
Solvent (HPE 6th p.766)
38,75
Water
Solvent (HPE 6th p.766)
Water
Solvent (HPE 6th p.766)
-

Ad 30 ml



Alcohol denat








Limonene
Flavouring agent








Parfume
Pewangi




Bentuk sediaan dasar:
 Tipe emulsi :
Alasan/HLB :
Bentuk sediaan dasar:
Tipe emulsi :
Alasan/HLB :
PENJELASAN TERHADAP FORMULA MODIFIKASI
Modifikasi Bahan Aktif :
Bahan Aktif : Perasan jeruk nipis
Alasan          : Perasan jeruk nipis mengandung Limonen yang berfungsi sebagai antibakteri terutama terhadap Staph. Aureus, kombinasi perasan jeruk nipis dan alcohol akan meningatkan efektifitas antibakterinya akibat keberadaan senyawa Nerol yang aktif menghambat pertumbuhan bakteri (Borgou et all, 2012). Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sediaan sebagai Hand Sanitizer.
Konsentrasi Terpilih : 4 %
Alasan          : Pada konsentrasi 4 % sudah dapat memberikan hambatan pertumbuhan bakteri yang maksimal (joy et al 2012).

Bahan Aktif : Triclosan
Alasan          : Triklosan merupakan turunan fenol, memiliki sifat yang lebih aktif sebagai antibakteri jika dibandingkan dengan alcohol karena karakteristik antibakterinya yang lengkap (bakterisid, bakteriostatik, antifungi dan antivirus) (McDonnel, 2009).
Konsentrasi  Terpilih : 0,1 %
Alasan         : karena kita menggunakan kombinasi 3 bahan aktif sehingga kami memilih konsentrasi terkecil dalam penelitian yang dilakukan.
Modifikasi Bahan Tambahan Penyusun Basis :
Nama Bahan Tambahan : HPMC
Alasan                  : Penggunaan HPMC didasari karena sediaan menggunakan Perasan jeruk sebagai bahan aktif akan memberikan nilai pH yang rendah dengan kisaran rentang pH 2-4, hal ini akan mempengaruhi kestabilan basis jika tetap menggunakan Carbopol. HPMC tidak terpengaruh oleh penurunan pH, sehingga basis HPMC cocok digunakan. Selain itu mempunyai resistensi yang baik terhadap serangan mikroba, dan memberikan kekuatan film yang baik bila mengering pada kulit (Suardi et al 2008).
Konsentrasi Terpilih : 2 %
Alasan : pada konsentrasi  2% sudah memberikan konsistensi Gel yang cukup.










VI.  Matriks (bahan aktif dan bahan tambahan) untuk formula hasil modifikasi
No.
Nama Bahan
(Kode M atau A)
(pustaka)
Sifat Kimia
(pustaka)
Sifat Fisika
(pustaka)
Kadar (%)
Fungsi
(pustaka)
Nilai HLB
(pustaka)
Alasan dipakai dalam formula
pH
stabilitas
Pemerian
Kelarutan
Lazim
Terpilih
1.        
Alcohol 70% / Ethanol (A) (HPE 6th p.17)
Titik didih 78,15C
Densitas 0,8119-0,8139 at 20C
Stabilitas : larutan etanol biasanya disterilisasi dengan autoclave atau filtrasi dan disimpan dalam wadah kedap udara, tempat dingin (HPE 6th p.17)
Pemerian : mengandung 95,1-96,9% v/v C2H6O pada 15C. Bersih, tidak berwarna, mudah bergerak, mudah menguap, bau khas dan rasa terbakar.
Kelarutan : bercampur dengan kloroform, eter, glycerin dan air (dengan naiknya suhu dan konsentrasi volume) (HPE 6th p.17)
60-90% (HPE 6th p.17)
96%
Solvent (HPE 6th p.17)
-
Mudah menguap dan tidak mengiritasi pada pemakaian yang dijaga (HPE 6th p.17)
2.        
Triclosan (Mtd 36 p.1665)
Titik leleh 57C
Stabilitas : simpan dalam wadah kedap udara, lindungi dari cahaya (Mtd 36 p.1665)
Pemerian : serbuk Kristal putih,
Kelarutan : praktis tidak larut air, larut dalam alcohol, acetone, dan metil alcohol; mudah larut dalam petroleum spirit (Mtd 36 p.1665)
Up to 2% (Mtd 36 p.1665)
1,5%
Antiseptic and efektif untuk gram (+)&(-), antifungi (Mtd 36 p.1665)
-
Aman digunakan dan penggunaan disinfektan tangan luas untuk antiseptic dan antifungi (Mtd 36 p.1665)
3.        
HPMC / Hypromellose (HPE 6th p.326-328)
pH : 5,0-8,0 for a 2% w/w sol.aqua
Densitas : 1,326g/cm3
Titik leleh coklat 190-200C, terbakar 225-230C
Stabilitas : material stabil meskipun higroskopik setelah pengeringan, stabil pada pH 3-11, reversible sol-gel pada pemanasan dan pendinginan, disterilkan dengan autoclave (HPE 6th p.326-328)
Pemerian : tidak berbau dan tidak berasa, berbentuk serabut atau granul putih atau cream
Kelarutan : larut dalam air dingin, viskositas colloid. Praktis tidak larut dalam air panas, kloroform, ethanol 95%, dan eter. Larut dalam campuran etanol dan diklorometana, campuran methanol dan doklorometana, campuan air dan alcohol. Pasti larut dalam cairan acetone, campuran diklorometana dan propan-2-ol, dan larutan organic lainnya (HPE 6th p.326-328)
0,45-1,0% (HPE 6th p.326-328)
2%
Thickening agent, Emulsifying agent (HPE 6th p.326-328)
-
Aman digunakan, tidak toksik atau mengiritasi (HPE 6th p.326-328)
4.        
Propylene glycol (HPE 6th p.592-593)
Titik didih 188C
Titik leleh -59C
Densitas 1,038 g/cm3at 20C
Viskositas 58,1 mPas atau cP
Stabilitas : pada suhu dingin, pada  wadah tertutup baik, jika terbuka bias oksidasi, stabil ketika bercampur dengan etanol 95%, glycerin, atau air; sterilisasi dengan autoclave (HPE 6th p.592-593)
Pemerian : bersih, tidak berwarna, kental, praktis larutan tidak berbau, manis, mudah berasa tajam recembling glycerin
Kelarutan : bercampur dengan aceton, kloroform, etanol 95%, glycerin, dan air; larut dalam 1:6 eter; tidak bercampur dengan mineral oil atau campuran minyak, tapi terlarutkan oleh beberapa minyak esensial (HPE 6th p.592-593)
Antimikroba preservative 15-30%,
dinsifectan, solvent 5-80%,
humectant ad 15%  (HPE 6th p.592-593)
0,5%
Antimikroba preservative, dinsifectan, solvent, humectant (HPE 6th p.592-593)
-
Bahan tidak toksis dan mengiritasi kecil pada konsentrasi tinggi, juga berfungsi banyak (HPE 6th p.592-593)


5.        
PEG (Polyehylene Glycol) / Macrogols400 (HPE 6th p.517-518)
Densitas 1,11-1,14 g/cm3 at 25 oC
Titik leleh 37-40 oCuntuk PEG 1000
Stabilitas : stabil di udara dan larutan, meskipun tingkatan BM > 2000 higroskopic. PEG tidak membantu pertumbuhan microba. Disterilisasi dengan autoclave, filtration, atau irradiasi gamma (HPE 6th p.517-518)
Pemerian : cairan bersih, tidak berwarna atau sedikit kekuningan, kental. Sedikit berbau dan agak pahit, agak berasa terbakar.
Kelarutan : larut dalam air dan dapat saling bercampur dengan jenis PEG lainnya jika dilelehkan. Cairan PEG larut dalam aceton, alcohol, benzene, glycerin, dan glycol. Padatan PEG larut dalam acetone, diklorometana, etanol 95%, dan methanol; sedikit larut dalam hidrokarbon aliphatic daneter, tapi tidak larut dalam lemak, campuran minyak, dan mineral oil (HPE 6th p.517-518)
Up to 30% v/v untuk dosis parenteral, tidak >5% w/w  untuk disintegran (HPE 6th p.517-518)
0,3%
Solvent (HPE 6th p.517-518)
-
Stabil dan substansi hidrophiic esensial yang tidak mengiritasi kulit. Selain karna mudah larut dalam air juga mudah tercucikan dari kulit (HPE 6th p.517-518)
6.        
Purified Water(A)
(HPE 6th p.766)
Titik didih100 oC
Titik leleh0 oC
Stabilitas : Stabil pada larutan air pH 3 – 6 sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar. pH : 4 – 8
(HPE 6th p.766)
Pemerian : Jernih, tidak berbau, tidak berasa.
Kelarutan : Larut dalam pelarut polar (HPE 6th p.766)
-
Ad 40 g
Solvent (HPE 6th p.766)
-
Pembawa atau pelarut dalam formulasi sediaan obat (HPE 6th p.766)


VII.           Bentuk Sediaan Dasar
Bentuk                   : Gel  (FI 4, hal.6)
Definisi                  : Gel adalah sediaan dasar berupa massa lunak system terdispersi,  terdiri dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan (FI IV P.7)
Persyaratan umum :
-          Kemampuan penyebarannya baik pada kulit
-          Efek dingin karena penguapan yang lambat dari kulit
-          Tidak ada penghambat fungsi rambut secara fisiologi
-          Mudah tercucikan dengan air
-          Pelepasan obatnya baik (Voight, 1994).

VIII.        Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
Bentuk              : Hand Sanitizer Gel
Definisi             : Sediaan gel yang berfungsi untuk menghilangkan, membunuh kuman, mikroorganisme dan virus dengan resiko kecil dan tanpa kerusakan permanen pada kulit.
Persyaratan umum         :
-          Dapat membunuh bakteri dengan cepat
-          Tidak menimbulkan rasa panas pada kulit
-          Tidak menimbulkan rasa lengket pada kulit
-          Tidak menimbulkan reaksi alergi
-          Aman digunakan oleh anak-anak
IX.  Susunan Formula (untuk 1 formula dan 1 Batch)
No.

Nama bahan
Sinonim
Pengganti
Konsentrasi (%)
1 R (gram)
1 Batch = 3 R (gram)
Awal
Modifikasi
1.
Perasan Jeruk Nipis
-
-
-
4
1,2
3,6
2.
Alcohol end 60%

Ethyl alcohol
-
60
96
18,75
56,25
3.
Triclosan
Irgasan
-
-
0,1
0,03
0,09
4.
HPMC
Methocel
Carbopol
-
2
0,6
1,8
5.
Propilen glikol
E1520
-
-
0,5
0,15
0,45
6.
PEG 400
Carbowax
-
-
0,3
0,09
0,27
7.
Water
-
-
-
Ad 30 ml
Ad 30 g
Ad 120 g


Perhitungan Volume Sediaan
ü  Luas permukaan tangan normal  = 0,76 % dari luas permukaan tubuh
= 0,76 % x 1,73 m2
= 0,013148 m2 (untuk 1 tangan)
= 0,026296 m2 (untuk 2 tangan)
= 262,96 cm2
Volume pemakaian secara umum = 2 mg/cm2(Harry’s Cosmeticology ed 7th)
Untuk 1 bulan      = 2 mg/cm2 x 262,96 cm2 x 3 kali sehari x 20 hari
= 31555,2 mg
= 31,5552 g ~ 30 g

Perhitungan Alkohol
-          Kadar akhir sediaan 60%
-          Alcohol yang digunakan 96%
Volume sediaan = 30ml
60 % x 30 ml = 18 mL (alcohol 100%)
96% maka butuh = 100/96 x 18 mL = 18,75 mL Alkohol ad 30 mL

Untuk 1 batch = 3 Produk
3 x 18,75 mL = 56,25 mL ad 120 mL

ü  Perhitungan Sisa Air
*Untuk 1 resep
Sisa air = 30 ml – (1,2 + 18,75 + 0,03 + 0,6 + 0,15 + 0,09)
             = 30 ml - 20,82g
             = 9,18 g
Konversi
BJ air = 1 gr/cm³
V air = m/BJ
     = 9,18 g /1
     =9,18 ml ~ 10 ml

*Untuk 1 Bets
= 3 x 10 g
= 30 gram
Konversi
BJ air = 1 gr/cm³
V air = m/BJ
     = 30 /1
     = 30 ml ~ 30 mL






















X.     Skema Kerja
Text Box: 1.	Campur Hingga Homogen, 
2.	Lakukan pengujian pH, Viskositas, daya sebar.
3.	Simpan dalam kemasan dan berikan etiket.
Text Box: 2Text Box: 3Text Box: 1Text Box: Liquid Water Phase
PEG 400		0,03 g
Propilene Glikol		0,15 g
Perasan jeruk nipis 	1,2 ml
(BEKER GLASS)
Text Box: Etanol Solution Phase
Triklosan 	0,09 gram
Etanol 96 % 	18,75 mL 
(BEKER GLASS)
Text Box: Gel Phase
HPMC 		0,6 gram
Air Panas 	10 mL 
air dingin	20 mL
(CAWAN PORSELIN)












XI.  Spesifikasi sediaan akhir
No
Kriteria Uji
Spesifikasi
1.
Organoleptik
Bau                  : Aroma jeruk
Bentuk            : gel
Warna             : kuning transparan
Tampak Luar : Tidak ada aerasi
2.
pH
4,5-6,5 (± 0,5) sesuai pH kulit (Mappa dkk., 2013)
3.
Daya Sebar
Mudah menyebar dengan diameter penyebaran yang baik 5-7 cm (Mappa dkk., 2013)
4.
Daya Lekat
Sebaiknya daya lekat sediian > 1detik  (Zats and Gregory, 1996)
5.
Homogenitas
Homogen (Paye et al., 2001).
6.
Waktu kering
Alkohol pada produk handsanitizer yang baik akan menguap sempurna pada waktu 15-30 detik.

                                                                                                                                                   
XII.           Rancangan Evaluasi
1.      Pengamatan Organoleptik
Pengamatan dilihat secara langsung bentuk, warna, bau, dan tampak luar dari gel yang dibuat (Paye et al., 2001).
2.      Pemeriksaan homogenitas
Pemeriksaan homogenitas dapat dilakukan secara visual. Homogenitas gel diamati pada object glass di bawah cahaya, diamati apakah terdapat bagian-bagian yang tidak tercampurkan dengan baik (Paye et al., 2001).
3.      Pengujian pH
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Alat tersebut dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan larutan dapar pH 4,01 dan 7,00. Pemeriksaan pH dilakukan dengan mencelupkan elektroda ke dalam 1 gram sediaan yang diencerkan dengan air suling hingga 10 ml (Salman dkk., 2011).
4.      Pengujian Daya Sebar
Sediaan sebanyak 0,5 gram diletakkan dengan hati-hati diatas kaca transparan yang dilapisi kertas atau bahan transparan lain dan dihitung luas daerah yang diberikan oleh basis. Kemudian diberi beban tertentu diatasnya (150g) dan dibiarkan selama 60 detik. Lalu hitung diameter penyebaranya (Mappa dkk., 2013).
5.      Daya Lekat
Sampel gel sebanyak 0,5 g diletakkan dipusat antara dua kaca arloji, dimana kaca arloji sebelah atas dibebani dengan meletakkan anak timbangan sehingga mencapai bobot 150 g. Pengukuran dilakukan hingga diameter penyebaran gel konstan. (Famella, 2013)
6.      Uji waktu kering:
Luas tangan 40-50 cm2, tidak menggunakan peroduk sejenis dan sebelum melakukan percobaan tidak boleh memakai pelembab tangan. Setiap subyek diberikan sediaan 1 ml dan diusapkan pada tangan hingga kering. Direplikasi 3 kali per menit. Menggunakan alat bantu stopwatch. Handsanitizer yang sudah kering ditandai dengan hilangnya lapisan sediaan yang dioleskan tersebut. Alkohol pada produk handsanitizer yang baik akan menguap sempurna pada waktu 15-30 detik. Konsentrasi alkohol  berpengaruh terhadap keceparan waktu handsanitizer untuk kering.

XIII.        Rancangan Tabel Hasil Evaluasi
Parameter uji
Hasil
Spesifikasi
Keterangan
Sediaan
Pembanding
Uji mutu fisik
-          Bau
-          Bentuk
-          Warna
-          Tampak luar



Bau : Aroma jeruk
Bentuk : gel
Warna : kuning transparan
Tampak Luar : Tanpa aerasi

pH



4,5-6,5 (± 0,5) sesuai pH kulit (Mappa dkk., 2013)

Daya sebar



Mudah menyebar dengan diameter penyebaran yang baik 5-7 cm (Mappa dkk., 2013)

Daya Lekat


Sebaiknya daya lekat sediian > 1detik  (Zats and Gregory, 1996)

Homogenitas


Homogen (Paye et al., 2001)

Waktu kering


Alkohol pada produk handsanitizer yang baik akan menguap sempurna pada waktu 15-30 detik.


XIV.        Pembahasan






















XV.           Kesimpulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar