II.
Tujuan Pemakaian : Efektif
membunuh kuman secara cepat tanpa air dan memberikan rasa segar, cepat kering
dan tidak lengket pada tangan.
III. Karakteristik
Sediaan :
-
Dapat
membunuh bakteri dengan cepat
-
Tidak
menimbulkan rasa panas pada kulit
-
Tidak
menimbulkan rasa lengket pada kulit
-
Tidak
menimbulkan reaksi alergi
-
Memberikan
rasa segar dan cepat kering pada tangan
-
Aman
digunakan oleh anak-anak
IV. Teori
Singkat
Menurut Hernandes et
al. (2004), bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu
bakteri yang hidup di tangan. Untuk melindungi tubuh dari masuknya bakteri
melalui tangan, sediaan gel antiseptik tangan merupakan produk yang banyak
dipilih karena pemakaiannya praktis (Sari
& Isadiartuti, 2006). Alkohol banyak digunakan sebagai
antiseptik/desinfektan untuk disinfeksi permukaan dan kulit yang bersih, tetapi
tidak untuk luka. Alkohol sebagai disinfektan mempunyai aktivitas bakterisidal,
bekerja terhadap berbagai jenis bakteri, tetapi tidak terhadap virus dan jamur.
Akan tetapi karena merupakan pelarut organik maka alkohol dapat melarutkan
lapisan lemak dan sebum pada kulit, dimana lapisan tersebut berfungsi sebagai
pelindung terhadap infeksi mikroorganisme (Dryer, 1998, Jones, 2000, Snyder,
1999) Disamping itu alkohol mudah terbakar dan pada pemakaian berulang
menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit.
Salah satu bahan yang
diharapkan dapat digunakan sebagai antibakteri alami menggantikan alkohol
adalah buah jeruk lemon. Menurut Chao et al.(2008), buah jeruk lemon
memiliki minyak atsiri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus. Minyak atsiri jeruk lemon mengandung 59,7 % limonen (Sokovic et
al.,2010). Limonen merupakan senyawa yang berfungsi sebagai antibakteri.
Kandungan nerol di dalam jeruk lemon juga mempunyai efek sinergis yang dapat
menguatkan aktivitas antibakteri dari jeruk lemon (Borgou et al., 2012).
Pemakaian antiseptik tangan dalam
bentuk sediaan gel dikalangan masyarakat menengah ke atas sudah menjadi gaya
hidup. Beberapa sediaan hand santizer dapat
dijumpai di pasaran dan biasanya banyak yang mengandung alkohol (Retnosari,
2006). Golongan fenol yang dapat digunakan dalam sediaan antiseptik tangan
adalah triklosan. Triklosan merupakan jens disinfektan lain yang dapat
menghasilkan respon positif lebih kuat dibandingkan alkohol yaitu kurang
korosif. Kadar triklosan sebagai antiseptik adalah 0,05% sampai dengan 2%
(Block, 2001).
Bahan kimia yang mematikan
bakteri disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang menghambat pertumbuhan
disebut bakteriostatik. Bahan antimicrobial dapat bersifat bakteriostatik pada
konsentrasi rendah, namun bersifat bakterisidal pada konsentrasi tinggi. Dalam
menghambat aktivitas mikroba, alkohol 50-70% berperan sebagai pendenaturasi dan
pengkoagulasi protein, denaturasi dan koagulasi protein akan merusak enzim
sehingga mikroba tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan akhirnya
aktivitasnya terhenti. ( CDC, 2009).
V.
Rancangan Modifikasi Formula
RANCANGAN FORMULA SEDIAAN
|
|||||||||||
Standar
(nama formula standar: Hand Sanitizing
Gel)
(pustaka: Cosmetic and Toiletry Formulation, 2nd ed-Vol 8/halaman: 273)
|
Pembanding
(merek: DETTOL
HAND SANITIZER)
|
Modifikasi
( Wise Beauty Hand Sanitizer 30 ml )
|
|||||||||
Nama Bahan
(Kode M
atau A)
|
Fungsi
|
C%
|
Nama Bahan
(Kode M
atau A)
|
Fungsi
|
Nama Bahan
(Kode M
atau A)
|
Fungsi
|
Konsentrasi (%)
|
||||
Lazim
|
Terpilih
|
||||||||||
*Perasan Jeruk Nipis
|
Antiseptic
|
-
|
*4
|
||||||||
Ethanol
|
Antiseptic (HPE 6th p.17)
|
60,0
|
Alcohol 60%
|
Antiseptic (HPE 6th p.17)
|
*Alcohol 70%
|
Antiseptic (HPE 6th p.17)
|
60-90% (HPE 6th
p.17)
|
*96
|
|||
*Triclosan
|
Antiseptic (MD 36th p.1665)
|
Up to 2% (Mtd
36 p.1665)
|
*0,1
|
||||||||
Carbopol ETD 2001
|
gelling agent dan thickening agent (HPE 6th p.110)
|
0,20
|
Acrylates/C 10 30 alkyl acrylates
cross polymer
|
Menstabilkan emulsi dan meningkatkan
kekentalan larutan sabun
(http://kireicorner.blogspot.com/2013_11_01_archive.html)
|
*HPMC
|
Gelling agent (HPE 6th p.326-328)
|
0,45-1,0% (HPE
6th p.326-328)
|
*2
|
|||
Propylene glycol
|
Humectant (HPE 6th p.592)
|
0,50
|
Propilen glikol
|
Humectant (HPE 6th p.592)
|
Propilen glikol
|
Humectant (HPE 6th p.592)
|
ad 15% (HPE 6th p.592)
|
0,50
|
|||
PEG-60
almond glycerides
|
Emulsifying agent (HPE 6th p.517)
|
0,30
|
PEG/PPG 17/6 copolymer
|
Emulsifying agent (HPE 6th p.517)
|
*PEG 400
|
Emulsifying agent (HPE 6th p.517)
|
Up to 30% v/v (HPE 6th p.517)
|
0,3
|
|||
Triisopropanolamine
|
Alkalizing agent; emulsifying agent
|
0,25
|
Tetrahydroxypropilethylenediamine
|
Mengencangkan jaringan kulit (https://kelincicoklatdiary.wordpress.com/page/40/)
|
|||||||
DI water
|
Solvent (HPE 6th p.766)
|
38,75
|
Water
|
Solvent (HPE 6th p.766)
|
Water
|
Solvent (HPE 6th p.766)
|
-
|
Ad 30
ml
|
|||
Alcohol denat
|
|||||||||||
Limonene
|
Flavouring
agent
|
||||||||||
Parfume
|
Pewangi
|
||||||||||
Bentuk
sediaan dasar:
Tipe emulsi :
Alasan/HLB
:
|
Bentuk
sediaan dasar:
Tipe
emulsi :
Alasan/HLB
:
|
||||||||||
PENJELASAN TERHADAP
FORMULA MODIFIKASI
|
|||||||||||
Modifikasi
Bahan Aktif :
Bahan Aktif : Perasan jeruk nipis
Alasan : Perasan jeruk nipis mengandung Limonen yang berfungsi sebagai
antibakteri terutama terhadap Staph.
Aureus, kombinasi perasan jeruk nipis dan alcohol akan meningatkan
efektifitas antibakterinya akibat keberadaan senyawa Nerol yang aktif
menghambat pertumbuhan bakteri (Borgou et all, 2012). Sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan sediaan sebagai Hand Sanitizer.
Konsentrasi Terpilih
: 4 %
Alasan
: Pada konsentrasi 4 % sudah dapat memberikan hambatan pertumbuhan
bakteri yang maksimal (joy et al 2012).
Bahan Aktif : Triclosan
Alasan : Triklosan
merupakan turunan fenol, memiliki sifat yang lebih aktif sebagai antibakteri
jika dibandingkan dengan alcohol karena karakteristik antibakterinya yang
lengkap (bakterisid, bakteriostatik, antifungi dan antivirus) (McDonnel,
2009).
Konsentrasi Terpilih : 0,1 %
Alasan : karena kita
menggunakan kombinasi 3 bahan aktif sehingga kami memilih konsentrasi
terkecil dalam penelitian yang dilakukan.
|
Modifikasi Bahan Tambahan
Penyusun Basis :
Nama Bahan Tambahan : HPMC
Alasan : Penggunaan HPMC didasari
karena sediaan menggunakan Perasan jeruk sebagai bahan aktif akan memberikan
nilai pH yang rendah dengan kisaran rentang pH 2-4, hal ini akan mempengaruhi
kestabilan basis jika tetap menggunakan Carbopol. HPMC tidak terpengaruh oleh
penurunan pH, sehingga basis HPMC cocok digunakan. Selain itu mempunyai resistensi yang baik
terhadap serangan mikroba, dan memberikan kekuatan film yang baik bila
mengering pada kulit (Suardi et al 2008).
Konsentrasi
Terpilih : 2 %
Alasan : pada konsentrasi 2% sudah memberikan konsistensi Gel yang
cukup.
|
||||||||||
VI. Matriks (bahan aktif dan bahan
tambahan) untuk formula hasil modifikasi
No.
|
Nama
Bahan
(Kode
M atau A)
(pustaka)
|
Sifat Kimia
(pustaka)
|
Sifat
Fisika
(pustaka)
|
Kadar (%)
|
Fungsi
(pustaka)
|
Nilai
HLB
(pustaka)
|
Alasan
dipakai dalam formula
|
|
pH
stabilitas
|
Pemerian
Kelarutan
|
Lazim
|
Terpilih
|
|||||
1.
|
Alcohol 70% /
Ethanol (A) (HPE 6th p.17)
|
Titik didih 78,15⁰C
Densitas 0,8119-0,8139 at 20⁰C
Stabilitas
: larutan etanol biasanya disterilisasi dengan autoclave atau filtrasi dan disimpan dalam wadah
kedap udara, tempat dingin (HPE 6th p.17)
|
Pemerian
:
mengandung 95,1-96,9% v/v C2H6O
pada 15⁰C. Bersih, tidak
berwarna, mudah bergerak, mudah menguap, bau khas dan rasa terbakar.
Kelarutan
: bercampur dengan kloroform, eter, glycerin dan air (dengan
naiknya suhu dan konsentrasi
volume) (HPE 6th
p.17)
|
60-90% (HPE 6th
p.17)
|
96%
|
Solvent
(HPE 6th p.17)
|
-
|
Mudah
menguap dan tidak mengiritasi
pada pemakaian yang dijaga (HPE 6th p.17)
|
2.
|
Triclosan (Mtd 36 p.1665)
|
Titik
leleh 57⁰C
Stabilitas : simpan dalam wadah
kedap udara, lindungi dari cahaya (Mtd 36 p.1665)
|
Pemerian
: serbuk Kristal putih,
Kelarutan
: praktis tidak larut air, larut dalam alcohol, acetone, dan
metil alcohol; mudah larut dalam petroleum spirit (Mtd 36 p.1665)
|
Up to 2% (Mtd
36 p.1665)
|
1,5%
|
Antiseptic and
efektif untuk
gram (+)&(-), antifungi (Mtd 36 p.1665)
|
-
|
Aman
digunakan dan penggunaan disinfektan tangan luas untuk
antiseptic dan antifungi (Mtd 36 p.1665)
|
3.
|
HPMC / Hypromellose (HPE 6th p.326-328)
|
pH : 5,0-8,0 for a 2% w/w sol.aqua
Densitas
: 1,326g/cm3
Titik leleh coklat 190-200⁰C, terbakar 225-230⁰C
Stabilitas
: material stabil meskipun higroskopik setelah pengeringan, stabil pada pH 3-11, reversible sol-gel pada
pemanasan dan pendinginan, disterilkan dengan autoclave (HPE 6th p.326-328)
|
Pemerian : tidak berbau dan tidak
berasa, berbentuk serabut atau granul putih atau
cream
Kelarutan :
larut dalam air dingin, viskositas colloid. Praktis
tidak larut dalam air panas, kloroform, ethanol 95%, dan
eter. Larut dalam campuran etanol dan diklorometana, campuran methanol dan doklorometana, campuan air dan alcohol. Pasti
larut dalam cairan acetone, campuran
diklorometana dan propan-2-ol, dan larutan organic lainnya (HPE 6th
p.326-328)
|
0,45-1,0% (HPE
6th p.326-328)
|
2%
|
Thickening agent, Emulsifying agent (HPE 6th p.326-328)
|
-
|
Aman
digunakan, tidak toksik atau mengiritasi (HPE 6th p.326-328)
|
4.
|
Propylene glycol (HPE 6th p.592-593)
|
Titik
didih 188⁰C
Titik
leleh -59⁰C
Densitas 1,038 g/cm3at 20⁰C
Viskositas 58,1 mPas atau cP
Stabilitas : pada suhu
dingin, pada wadah tertutup
baik, jika terbuka bias oksidasi, stabil ketika bercampur dengan etanol 95%, glycerin, atau air; sterilisasi
dengan autoclave (HPE 6th p.592-593)
|
Pemerian : bersih, tidak berwarna, kental, praktis larutan tidak berbau, manis, mudah berasa tajam recembling glycerin
Kelarutan : bercampur dengan aceton, kloroform, etanol 95%, glycerin, dan air; larut
dalam 1:6 eter; tidak bercampur dengan mineral oil atau
campuran minyak, tapi terlarutkan oleh beberapa minyak esensial (HPE 6th p.592-593)
|
Antimikroba
preservative 15-30%,
dinsifectan,
solvent 5-80%,
humectant ad
15% (HPE 6th p.592-593)
|
0,5%
|
Antimikroba
preservative, dinsifectan, solvent, humectant (HPE 6th p.592-593)
|
-
|
Bahan
tidak toksis dan mengiritasi kecil pada
konsentrasi tinggi, juga berfungsi banyak (HPE 6th p.592-593)
|
5.
|
PEG (Polyehylene Glycol) / Macrogols400 (HPE 6th p.517-518)
|
Densitas 1,11-1,14 g/cm3
at 25 oC
Titik leleh 37-40 oCuntuk PEG 1000
Stabilitas : stabil di udara dan larutan, meskipun tingkatan BM > 2000
higroskopic. PEG tidak membantu pertumbuhan microba. Disterilisasi dengan autoclave,
filtration, atau irradiasi gamma (HPE 6th p.517-518)
|
Pemerian : cairan
bersih, tidak berwarna atau
sedikit kekuningan,
kental. Sedikit
berbau dan agak
pahit, agak berasa terbakar.
Kelarutan : larut
dalam air dan dapat saling
bercampur dengan jenis PEG lainnya jika dilelehkan. Cairan PEG larut dalam aceton, alcohol, benzene, glycerin, dan glycol. Padatan PEG larut dalam acetone, diklorometana, etanol 95%, dan methanol; sedikit larut
dalam hidrokarbon
aliphatic daneter, tapi
tidak larut dalam
lemak, campuran minyak, dan
mineral oil (HPE 6th p.517-518)
|
Up to 30% v/v
untuk dosis parenteral, tidak
>5% w/w
untuk disintegran
(HPE 6th p.517-518)
|
0,3%
|
Solvent (HPE 6th p.517-518)
|
-
|
Stabil
dan substansi hidrophiic esensial yang tidak mengiritasi kulit. Selain karna mudah
larut dalam air juga mudah tercucikan dari kulit (HPE 6th
p.517-518)
|
6.
|
Purified Water(A)
(HPE 6th
p.766)
|
Titik didih100 oC
Titik leleh0 oC
Stabilitas :
Stabil pada larutan air pH 3 – 6 sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar. pH : 4 – 8
(HPE 6th p.766)
|
Pemerian : Jernih, tidak berbau, tidak berasa.
Kelarutan : Larut dalam pelarut polar (HPE 6th p.766)
|
-
|
Ad 40 g
|
Solvent (HPE 6th p.766)
|
-
|
Pembawa atau pelarut dalam formulasi sediaan obat (HPE 6th p.766)
|
VII.
Bentuk
Sediaan Dasar
Bentuk : Gel (FI 4, hal.6)
Definisi : Gel adalah sediaan dasar berupa massa lunak system
terdispersi, terdiri dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu
cairan (FI IV P.7)
Persyaratan
umum :
-
Kemampuan
penyebarannya baik pada kulit
-
Efek
dingin karena penguapan yang lambat dari kulit
-
Tidak
ada penghambat fungsi rambut secara fisiologi
-
Mudah
tercucikan dengan air
-
Pelepasan
obatnya baik (Voight, 1994).
VIII.
Bentuk
Sediaan Kosmetik Terpilih
Bentuk :
Hand
Sanitizer Gel
Definisi : Sediaan gel yang berfungsi untuk menghilangkan, membunuh kuman,
mikroorganisme dan virus dengan resiko kecil dan tanpa kerusakan permanen pada
kulit.
Persyaratan umum :
-
Dapat
membunuh bakteri dengan cepat
-
Tidak
menimbulkan rasa panas pada kulit
-
Tidak
menimbulkan rasa lengket pada kulit
-
Tidak
menimbulkan reaksi alergi
-
Aman
digunakan oleh anak-anak
IX. Susunan Formula (untuk 1 formula dan 1
Batch)
No.
|
Nama
bahan
|
Sinonim
|
Pengganti
|
Konsentrasi (%)
|
1 R (gram)
|
1 Batch = 3 R (gram)
|
|
Awal
|
Modifikasi
|
||||||
1.
|
Perasan
Jeruk Nipis
|
-
|
-
|
-
|
4
|
1,2
|
3,6
|
2.
|
Alcohol
end 60%
|
Ethyl alcohol
|
-
|
60
|
96
|
18,75
|
56,25
|
3.
|
Triclosan
|
Irgasan
|
-
|
-
|
0,1
|
0,03
|
0,09
|
4.
|
HPMC
|
Methocel
|
Carbopol
|
-
|
2
|
0,6
|
1,8
|
5.
|
Propilen
glikol
|
E1520
|
-
|
-
|
0,5
|
0,15
|
0,45
|
6.
|
PEG
400
|
Carbowax
|
-
|
-
|
0,3
|
0,09
|
0,27
|
7.
|
Water
|
-
|
-
|
-
|
Ad 30 ml
|
Ad 30 g
|
Ad 120 g
|
Perhitungan
Volume Sediaan
ü Luas permukaan tangan normal = 0,76 % dari
luas permukaan tubuh
= 0,76 % x 1,73 m2
= 0,013148 m2 (untuk 1 tangan)
= 0,026296 m2 (untuk 2 tangan)
= 262,96 cm2
Volume pemakaian secara umum = 2 mg/cm2(Harry’s
Cosmeticology ed 7th)
Untuk 1 bulan =
2 mg/cm2 x 262,96 cm2 x 3 kali sehari x 20 hari
= 31555,2 mg
= 31,5552 g ~
30 g
|
Perhitungan Alkohol
-
Kadar akhir sediaan 60%
-
Alcohol yang digunakan 96%
Volume sediaan = 30ml
60 % x 30 ml = 18 mL (alcohol 100%)
96% maka butuh = 100/96 x 18 mL = 18,75 mL Alkohol
ad 30 mL
Untuk 1 batch = 3 Produk
3 x 18,75 mL = 56,25 mL ad 120 mL
ü Perhitungan Sisa Air
*Untuk 1 resep
Sisa air = 30 ml – (1,2 +
18,75 + 0,03 + 0,6 + 0,15 + 0,09)
= 30 ml - 20,82g
= 9,18 g
Konversi
BJ air = 1 gr/cm³
V air = m/BJ
= 9,18 g /1
=9,18 ml ~
10 ml
*Untuk 1 Bets
= 3 x 10 g
= 30
gram
Konversi
BJ air
= 1 gr/cm³
V air =
m/BJ
= 30 /1
= 30 ml ~ 30 mL
|
X. Skema
Kerja








XI. Spesifikasi
sediaan akhir
No
|
Kriteria
Uji
|
Spesifikasi
|
1.
|
Organoleptik
|
Bau : Aroma jeruk
Bentuk : gel
Warna : kuning transparan
Tampak
Luar : Tidak ada aerasi
|
2.
|
pH
|
4,5-6,5 (±
0,5) sesuai pH kulit (Mappa dkk., 2013)
|
3.
|
Daya
Sebar
|
Mudah
menyebar dengan diameter penyebaran yang baik 5-7 cm (Mappa dkk., 2013)
|
4.
|
Daya Lekat
|
Sebaiknya daya lekat sediian > 1detik (Zats and
Gregory, 1996)
|
5.
|
Homogenitas
|
Homogen
(Paye et al., 2001).
|
6.
|
Waktu kering
|
Alkohol pada produk handsanitizer yang baik akan
menguap sempurna pada waktu 15-30 detik.
|
XII.
Rancangan Evaluasi
1.
Pengamatan
Organoleptik
Pengamatan dilihat secara
langsung bentuk, warna, bau, dan tampak luar dari gel yang dibuat (Paye et al., 2001).
2.
Pemeriksaan
homogenitas
Pemeriksaan
homogenitas dapat dilakukan secara visual. Homogenitas gel diamati pada object glass di bawah cahaya, diamati
apakah terdapat bagian-bagian yang tidak tercampurkan dengan baik (Paye et al., 2001).
3.
Pengujian
pH
Pemeriksaan
dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Alat tersebut dikalibrasi terlebih
dahulu sebelum digunakan. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan larutan dapar
pH 4,01 dan 7,00. Pemeriksaan pH dilakukan dengan mencelupkan elektroda ke
dalam 1 gram sediaan yang diencerkan dengan air suling hingga 10 ml (Salman
dkk., 2011).
4.
Pengujian
Daya Sebar
Sediaan
sebanyak 0,5 gram diletakkan dengan hati-hati diatas kaca transparan yang
dilapisi kertas atau bahan transparan lain dan dihitung luas daerah yang
diberikan oleh basis. Kemudian diberi beban tertentu diatasnya (150g) dan
dibiarkan selama 60 detik. Lalu hitung diameter penyebaranya (Mappa dkk.,
2013).
5. Daya
Lekat
Sampel gel sebanyak 0,5 g diletakkan dipusat antara
dua kaca arloji, dimana kaca arloji sebelah atas dibebani dengan meletakkan
anak timbangan sehingga mencapai bobot 150 g. Pengukuran dilakukan hingga
diameter penyebaran gel konstan. (Famella, 2013)
6. Uji waktu
kering:
Luas tangan 40-50 cm2, tidak menggunakan
peroduk sejenis dan sebelum melakukan percobaan tidak boleh memakai pelembab
tangan. Setiap subyek diberikan sediaan 1 ml dan diusapkan pada tangan hingga
kering. Direplikasi 3 kali per menit. Menggunakan alat bantu stopwatch.
Handsanitizer yang sudah kering ditandai dengan hilangnya lapisan sediaan yang
dioleskan tersebut. Alkohol pada produk handsanitizer yang baik akan menguap
sempurna pada waktu 15-30 detik. Konsentrasi alkohol berpengaruh terhadap
keceparan waktu handsanitizer untuk kering.
XIII.
Rancangan Tabel Hasil
Evaluasi
Parameter
uji
|
Hasil
|
Spesifikasi
|
Keterangan
|
|
Sediaan
|
Pembanding
|
|||
Uji
mutu fisik
-
Bau
-
Bentuk
-
Warna
-
Tampak luar
|
Bau
: Aroma jeruk
Bentuk
: gel
Warna
: kuning transparan
Tampak Luar : Tanpa aerasi
|
|||
pH
|
4,5-6,5
(± 0,5) sesuai pH kulit (Mappa dkk., 2013)
|
|||
Daya sebar
|
Mudah menyebar dengan diameter
penyebaran yang baik 5-7 cm (Mappa dkk., 2013)
|
|||
Daya Lekat
|
Sebaiknya daya
lekat sediian > 1detik (Zats and Gregory, 1996)
|
|||
Homogenitas
|
Homogen (Paye et al., 2001)
|
|||
Waktu kering
|
Alkohol pada
produk handsanitizer yang baik akan menguap sempurna pada waktu 15-30 detik.
|
|||
XIV.
Pembahasan
XV.
Kesimpulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar