Sabtu, 16 Mei 2015

hand sanitizer cusson curex

I.                   Nama sediaan kosmetika  : Hand Sanitizer
            Hand sanitizer adalah pembersih tangan yang dirancang sebagai produk perawatan pribadi yang digunakan jika sabun dan air tidak tersedia. Berbagai macam sediaan yang ada diantaranya dalam bentuk gel. Bahan aktif dalam pembersih tangan pada umumnya adalah alkohol, bahan tambahan diantaranya thickening agent misal asam poliakrilat untuk gel alkohol, humektan seperti gliserin, polipropilen glikol dan minyak esensial dari tanaman. Hand sanitizer berbasis alkohol lebih efektif membunuh sebagian mikroorganisme dibandingkan dengan sabun. Kadar alkohol bervariasi antara 60-85% (tingkat yang paling umum digunakan adalah 62%). Alkohol dapat membunuh sebagian besar bakteri, jamur dan beberapa virus juga. Alkohol rub sanitizer yang mengandung setidaknya 70% alkohol (terutama etil alkohol) dapat membunuh 99,9 % dari bakteri di tangan selama 30 detik setelah aplikasi dan 99,999 % dalam 1 menit (Mithun A. Thombare et al, 2015).

            Aloe vera adalah tanaman yang telah dikenal dan digunakan selama berabad-abad untuk kesehatan, kecantikan, obat dan perawatan kulit. Lidah buaya mengandung 75 konstituen yang berpotensi aktif : vitamin, enzim, mineral, gula, lignin, saponin, asam salisilat dan asam amino. Beberapa penelitian dilakukan pada lidah buaya untuk mengevaluasi sifat yang berbeda yaitu antioksidan efek, aktivitas antibakteri, aktivitas antivirus, aktivitas anti jamur, anti jerawat, nutraceutical, pelembab, perlindungan kulit dari sinar UV-A & sinar UV-B. Lidah buaya dapat digunakan dalam berbagai kondisi seperti luka bakar ringan sampai sedang, eritema, herpes genitalis, Psoriasis vulgaris, pelembab kulit.
Classification
Kingdom   : Plantae
Clade         : Angiosperms
Clade         : Monocots
Order         : Asparagales
Family       : Xanthorrhoeaceae
Subfamily  : Asphodeloideae
Genus        : Aloe
Species      : vera


II.                Tujuan pemakaian             : Membunuh kuman secara cepat jika sabun dan air tidak tersedia, memberikan rasa segar pada tangan




III.             Rancangan modifikasi formula
Formula
Standar
(Alcohol based herbal hand sanitizer, Mithun A. Thombare et al., 2015)

Pembanding
(Cussons Carex Hand Gel Aloe Vera)
Modifikasi terhadap formula standar
Nama bahan
Fungsi
Konsentrasi
Nama bahan
Fungsi
Nama bahan
Fungsi
Konsentrasi
Lazim (%)
Terpilih (%)
Lazim (%)
Terpilih (%)
Alcohol (denatured)
Antibacterial
60–90
62
Alcohol Denat (60%)
Antibacterial
Alcohol 96 %
Antibacterial
60–90
62
Tulsi leaves extract
Antibacterial

1
Aloe Barbadensis (Aloe Vera) Leaf Extract
Antibacterial
Aloe Barbadensis (Aloe vera) Leaf Extract *
Anti bacterial
0,1-20
2*
Lemon grass oil
Antibacterial

1


Clove extract
Antibacterial

1
Carbopol 940
Thickening agent
0.5–2.0
0.5
Carbomer
Thickening agent
HPMC
Thickening agent
0,5-15
0,6*
Triethanol amine
Alkalizing agent

0.7
Aminomethyl propanol
Buffering agent

Glycerin
Emollient
≤ 30
2.3
Glycerin
Humectan
Glycerin
Humectan
≤ 30
5*
Polysorbate 20
Emulsifier
1-15
0.5


Preservative
Preservative

0.5
Methylparaben
Preservative
Methylparaben
Preservative
0.02–0.3
0.18*

Propylparaben
Preservative
Propylparaben
Preservative
0.01–0.6
0.02*
Phenoxyethanol
Preservative

Benzophenone-1
UV Absorber
Perfume
Fragrance

0.5
Parfum
Fragrance

Propylene glycol
Humectan
Propylene glycol*
Humectan
15
3*
Cl 19140
Cosmetic colorant

Cl 42090
Cosmetic colorant
Deionized water
Vehicle

30
Aqua
Vehicle
Aqua
Vehicle

27,2
Bentuk sediaan dasar : Gel
Bentuk sediaan dasar : Gel
Bentuk sediaan dasar : Gel





Penjelasan terhadap formula modifikasi
Modifikasi bahan aktif
Modifikasi bahan tambahan penyusun basis
Nama bahan yang diganti :
Tulsi leaves extract
Lemon grass oil
Clove extract
Nama bahan pengganti : Aloe vera Leaf Extract
Alasan : Aloe vera mampu berfungsi sebagai antibacterial, selain itu juga bisa berfungsi sebagai moisturizing agent
Konsentrasi terpilih : 2%
Alasan : Sesuai jurnal penelitian (Abhijeet Pandey et al, 2010), dengan konsentrasi tersebut di atas, aloe vera menunjukkan aktivitas anti bakteri lebih besar jika dibandingkan ekstrak yang lain, dalam penelitian tersebut ektrak lain yang dimaksud adalah Azadirachta indica, Curcuma longa. Selain berfungsi sebagai aktibakteri, dengan konsentrasi 2% sekaligus mencakup fungsinya sebagai moisturizer seperti pada jurnal penelitian (Zetiara, 2014) (Lampiran 1)
Nama bahan yang diganti : Carbopol
Nama bahan pengganti : HPMC
Konsentrasi : 0,6%
Alasan : Dipilih HPMC karena HPMC merupakan non ionic thickening agent sehingga tidak dipengaruhi  kekuatan ion dan pH serta tidak terionisasi (Fini et al, 2011) (Lampiran Polymer). Sedangkan Carbopol merupakan polimer yang harus dinetralkan untuk mencapai viskositas maksimum. Dispersi carbopol pada kondisi yang belum netral memiliki pH kisaran 2.5-3.5, tergantung pada konsentrasinya. Dispersi pada kondisi yang belum netral  memiliki viskositas yang sangat rendah, terutama Carbopol ETD dan Carbopol Ultrez (https://www.lubrizol.com/Home-Care/Documents/Technical-Data-Sheets/TDS-237-Neutralizing-Carbopol-Pemulen-in-Aqueous-Hydroalcoholic-Systems--HC.pdf) (Lampiran 6)
Nama bahan : Gliserin
Konsentrasi terpilih : 5%
Alasan : Ditambahkan gliserin karena propilen glikol stabil digunakan dalam suatu sediaan bila dikombinasikan dengan gliserin. Terpilih konsentrasi 5% karena kombinasi dengan 3% propilen glikol memiliki nilai karakteristik
formula terbaik untuk meningkatkan hidrasi ditinjau dari segi efektivitasnya (Sutrisno, 2014) (Lampiran 2)
Nama bahan yang dihilangkan : Carbopol 940 dan TEA
Alasan : Carbopol tidak digunakan karena fungsi dari thickening agent telah digantikan oleh HPMC. Sedangkan TEA juga tidak digunakan karena HPMC tidak memiliki mekanisme thickening seperti halnya Carbopol dimana untuk mencapai viskositas maksimum harus  mengubah keasaman Carbopol menjadi
garam. Hal ini mudah dicapai dengan menetralisir Carbopol dengan  natrium hidroksida (NaOH) atau trietanolamin (TEA) (https://www.lubrizol.com/Home-Care/Documents/Technical-Data-Sheets/TDS-237-Neutralizing-Carbopol-Pemulen-in-Aqueous-Hydroalcoholic-Systems--HC.pdf) (Lampiran 6)
Bahan yang ditambahkan : Propylene glycol
Konsentrasi terpilih : 3%
Alasan : Ditambahkan sebagai humectant, bekerja secara sinergis dengan gliserin (Lampiran 2)
















IV.             Matriks untuk formula hasil modifikasi

NO.

NAMA BAHAN

SIFAT FISIKA dan KIMIA
(Pemerian, Kelarutan, pH)

KADAR



Fungsi

Nilai HLB

Alasan
Lazim
(%)
Terpilih
(%)
1.
Alcohol
(HPE 6th, p.17)
Cairan bening,  tdk berwarna, dan mudah menguap, bau yang khas dan rasa terbakar
60–90
62
Antibacterial
-
Sesuai dengan formula standar dan dengan konsentrasi 62% cukup untuk digunakan sebagai antibacterial dimana masuk dalam rentang konsentrasi lazim sebagai desinfectant
2.
Aloe vera Leaf Extract
(Cosmetic Ingredient Review Expert Panel, 2007)
Seluruh ekstrak daun lidah buaya (kadang-kadang disebut sebagai keseluruhan jus daun  Aloe vera adalah ekstrak air seluruh daun , ekstrak keseluruhan daun mengandung kedua gel dari dalam parenkim leaf pulp dan lateks)
0.1
or less up to 20
2
Anti bacterial
-
Karena aloe vera mampu berfungsi sebagai antibacterial sekaligus moisturizing agent
3.
HPMC
(HPE 6th, p.318)
Putih hingga agak berwarna kuning,
bubuk tidak berbau dan tidah berasa. Sangat mudah dalam air pada suhu di bawah 38oC.
pH = 5.0–8.5 for a 1% w/w aqueous solution
0,5-15
0,6
Thickening agent
-
HPMC merupakan non ionic thickening agent sehingga tidak dipengaruhi  kekuatan ion dan pH serta tidak terionisasi
4.
Glyserin
(HPE 6th, p.283)




Tidak berwarna, tidak berbau, kental, cairan higroskopis, memiliki rasa manis. Larut dalam air, praktis tidak larut dalam benzene, kloroform
≤ 30







5
Humectan
-
Memberikan rasa lembut di kulit
5.
Methylparaben
(HPE 6th, p.441)
Kristal tidak berwarna atau serbuk kristal putih, tidak berbau/ hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa kemudian agak membakar. Larut dalam 500 bag. Air, 20 bag. Air mendidih, 3,5 bag. Etanol(95%) p. 60 bag gliserol p. panas, 40 bag. Minyak lemak nabati panas & dalam 3 bag. Etanol p. ; mudah larut dalam eter p. & dalam larutan alkali hidroksida
0,02-0,3

0,18
Preservative
-
Sebagai bahan pengawet pada sediaan untuk mencegah timbulnya mikroba
6.
Propylparaben
(HPE 6th, p.596)
Serbuk putih, kristal, tidak berbau, tidak berasa. Larut dalam aceton dan eter, larut dalam 1 ;1,1 etanol 95%, 1 ; 5,6 etanol 50%, dalam 1 ; 250 gliserin, dalam 1 ; 3,9 propylenglikol. Praktis tidak larut dalam air dan minyak mineral
0,01-0,6

0,02
Preservative
-
Sebagai bahan pengawet pada sediaan untuk mencegah timbulnya mikroba
7.
Propylenglycol
(HPE6th p.592)
Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, rasa sedikit tajam menyerupai glyserin. Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%), glyserin dan air, larut dalam 1 bag. Eter, tidak larut dengan minyak tapi dapat bercampur dengan beberapa minyak esensial
5-80
3
Solvent
-
Membantu melarutkan bahan pengawet pada formula ini
8.
Aqua


27,2





V.I Bentuk sediaan dasar
Bentuk                                    : Gel
Definisi                       : Gel adalah sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah, gel digolongkan sebagai sistem dua fase. Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar serba sama dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dan cairan. Gel fase tunggal dapat dibuat dari makromolekul sintetik (misalnya Karbomer) atau dari gom alam (misalnya Tragakan) (FI.IV, p. 7).
Persyaratan umum       : Tidak mengiritasi, stabil selama penyimpanan dan pemakaian, mudah menyebar dikulit saat dioleskan (tidak meninggalkan lapisan yang lengket).


V.2 Bentuk sediaan kosmetik terpilih
Bentuk                                    : Handsanitizer gel
Definisi                       : Sediaan gel yang berfungsi untuk menghilangkan, membunuh kuman, mikroorganisme dan virus dengan resiko kecil dan kerusakan permanen pada kulit (Harrys Cosmeticology p. 88)
Persyaratan umum       : Dapat membunuh bakteri dengan cepat, tidak menimbulkan rasa panas pada kulit, tidak menimbulkan rasa lengket pada kulit, tidak menimbulkan reaksi alergi, aman digunakan, aman digunakan oleh anak-anak




Perhitungan sediaan
Penggunaan à 0.53 – 1.27g of gel per application
Frequency à 3-6 x/day (Cosmetics Fact Sheet, 2006) (Lampiran 4)
Maka, pemakaian untuk 1 hari = 3 X 0,53g = 1,59g
Pemakaian untuk 1 bulan = 1,59g X 30hari = 47,7g 50g

Perhitungan pengenceran alkohol

 
Alkohol 96%                                                   62                                62 : 96 x 93     = 60,06 g
 


                                                        
Air 0%                                                             34                                34 : 96 x 93     = 32,9 g
                                                                                       +
                                                                        96

BJ Alkohol 96% = 0,7992
Volume = 60g : 0,7992 = 75ml

BJ air = 1
Volume = 33ml


VI.             Susunan formula

No.

Nama bahan

Sinonim
Konsentrasi

1 R (50g)

1 batch (3 R)
(150g)
Awal
(%)
Modifikasi
(%)
1
Alkohol
Ethanol 96%
62
62
31
93
2
Aloe vera Leaf Extract
-
-
2
1
3
3
HPMC
Cellulose
0,5
0,6
0,3
0,9
4
Glycerin
Glycerol
2,3
5
2,5
7,5
5
Methylparaben
Nipagin
0,5
0,18
0,09
0,27
6
Propilparaben
Nipasol
0,02
0,01
0,03
7
Propylenglikol
Methylglycol
-
3
1,5
4,5
8
Aqua

30
27,2
13,6
40,8

                        Air yang digunakan untuk melarutkan HPMC adalah 1/3 dari jumlah air yang dibutuhkan (Lampiran 5)
                        Air untuk HPMC = 1/3 x 40,8 ml = 13,6 ml










VII.          Rancangan cara pembuatan
 





A
 
                                                                                       
Tambahkan sisa air, aduk ad homogen
 
 
















VIII.       Spesifikasi Sediaan Akhir
No.
Kriteria Uji
Spesifikasi

1
Uji Mutu Fisik
Organoleptis
Warna
Bau
Bentuk


Transparan
Tidak berbau
Gel
2
Homogenitas
Homogen
3
Viskositas
40 – 120 m pascals (AVS Praveen Kumar et al, 2012) (Lampiran 4)
4
pH
7.3 – 7.6 (Cosmetic and Toiletry Formulation 2nd vol.8, p.273) (Lampiran 4)
5
Daya Lekat
Tidak lengket atau lekat
6
Daya Tercucikan Air
Mudah tercucikan air
7
Uji stabilitas
Stabil selama penyimpanan dan tidak mengalami perubahan

Uji efektivitas kering
30 detik









IX.             Rancangan Hasil Evaluasi
Uji Mutu Fisik
1.      Pengamatan Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis dilakukan dengan mengamati warna, bentuk luar, dan bau dari sediaan gel. Cara mengetahui bentuk penampakan gel (opaque / translucent) adalah dengan menggunakan dua gelas arloji datar kemudian meratakan sejumlah sediaan dengan gelas arloji tersebut. Sediaan yang terdapat di gelas arloji diterawang dengan menggunakan lampu atau senter.
2.      Pemeriksaan pH
Untuk melakukan pemeriksaan pH, pH meter terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar netral (pH 7,01) dan larutan dapar pH asam (pH 4,01) hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudiaan elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan tissue. 1 gram sediaan di tambahkan dengan air 9 ml kemudian diaduk merata. Amati nilai Ph dengan menggunakan ph meter (Helen et al., 2011)
3.      Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan mengoleskan sejumlah tertentu sediaan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok. Sediaan dikatakan homogen bila susunan partikel-partikel tidak ada yang menggumpal atau tidak tercampur (Departemen Kesehatan RI, 1979).

Kriteria
Penilaian
+++
Sangat homogen
++
Kurang homogen
+
Tidak homogen


4.      Pengujian Viskositas
Pengujian viskositas dilakukan dengan menggunakan rotary brookfield viscometer, dengan cara memasukkan sebanyak 250 ml sediaan pada gelas piala, kemudian memasang spindel yang sesuai dengan sediaan. Spindel dicelupkan ke dalam sediaan kemudian alat dinyalakan dan mencatat hasil yang diperoleh (Remington, 1995).
5.      Pengujian Daya Sebar
Pengujian daya sebar dilakukan dengan cara sejumlah 0,5 gram sediaan diletakkan dengan hati-hati di atas kertas grafik yang telah dilapisi kaca transparan, kemudian dibiarkan sesaat (kurang lebih 15 detik). Luas daerah yang diberikan oleh sediaan dihitung, kemudian ditutup lagi dengan lempengan kaca yang diberi beban 5 gram dan dibiarkan selama 60 detik.Kemudian luas yang diberikan oleh sediaan dihitung dan dicatat (Voigt, 1995).

Kriteria
Penilaian
Keterangan
+++
≥ 5 cm
Sangat mudah menyebar
++
3-5 cm
Mudah menyebar
+
≤ 3 cm
Tidak menyebar


6.      Pengujian Daya Lekat
Pengujian daya lekat dilakukan dengan cara mengambil sejumlah 0,1 gram sediaan kemudian diletakkan pada ibu jari dan telunjuk, dihitung ketinggian pelekatan sediaan di antara telunjuk dan ibu jari.


Kriteria
Penilaian
Keterangan
+++
Sangat lekat
≥ 1cm
++
Kurang lekat
0.5 – 1cm
+
Tidak lekat
≤ 0.5cm

7.      Pengujian Daya Tercucikan Air
Pengujian daya tercucikan air dilakukan dengan cara sejumlah 1 g krim dioleskan pada telapak tangan kemudian dicuci dengan sejumlah volume air sambil membilas tangan.

Kriteria
Penilaian
Keterangan
+++
≤ 30 s
Sangat mudah tercucikan air
++
30 s – 1 mnt
Mudah tercucikan air
+
≥ 1 mnt
Tidak tercucikan air

Uji Efektivitas Kering
Sepuluh sampai tiga belas relawan digunakan untuk menilai waktu kering produk. Relawan menerima dosis dan mengusap produk di tangan mereka sampai 'terasa kering'. Waktu kering dimonitor dan dicatat. Dosis yang diberikan mulai dari 0,5-3,0 ml, peningkatan dosis bertahap sebanyak 0,5 ml. Gel diberikan melalui pipet set otomatis untuk aplikasi volume tertentu melalui pompa botol dengan output rata-rata 0,45 ml. Dosis produk diberikan pada satu hari. Analisis regresi linier dengan menggunakan rata-rata waktu kering pada setiap kuantitas aplikasi yang digunakan untuk menentukan 30 detik waktu kering pada produk tes (Shumaker et al, 2012) (Lampiran Uji efektivitas kering).
X.                Tabel Hasil Evaluasi
No.
Parameter Uji
Hasil
Spesifikasi sediaan
Keterangan untuk formula modifikasi
Modifikasi
Pembanding
1.
Organoleptis
-          Bentuk
-          Warna
-          Bau

Terlalu cair (encer)
Transparan, keruh
Tidak berbau

Gel
Transparan
Harum

Gel
Transparan
Tidak berbau

TMS
TMS
MS
2.
pH
6.6
6.9
7.3-7.6
TMS









No.
Parameter Uji
Modifikasi
Pembanding
Spesifikasi sediaan
Keterangan untuk formula modifikasi
+
++
+++
+
++
+++
1.
Homogenitas




Homogen
TMS
2.
Daya Sebar



(4cm)

Mudah menyebar
MS
3.
Daya Tercucikan Air


(3s)


(3s)
Mudah tercucikan air
MS
4.
Daya Lekat



(< 0,5cm)


(< 0,5cm)
Tidak lekat
MS









            TMS    = Tidak memenuhi syarat
            MS      = Memenuhi syarat





XI.             Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum, sediaan dengan formula modifikasi tidak memenuhi syarat atau spesifikasi sediaan yang diharapkan. Sediaan dengan formula modifikasi secara organoleptis memilki bentuk dimana viskositasnya rendah dan cenderung cair. Begitu juga dengan warna gel yang dihasilkan, gel sediaan dengan formula modifikasi tampak keruh. Hal tersebut bisa dikarenakan dari penggunaan CMC Na sebagai thickening. CMC Na merupakan polielektrolit, setelah dia dilarutkan di dalam air, molekul Na-CMC dipisahkan menjadi natrium (kation) dan menjadi polimer anionik (Khaled and Abdelbaki, 2012) (Lampiran 7). Keberadaan alkohol (etanol) pada sediaan hand sanitizer dalam jumlah besar bisa jadi menyebabkan ion Na+ dari CMC dalam pelarut alkohol tidak dipisahkan dengan baik dan dengan demikian terjadi tolakan antara ion karboksilat (M.A. Majid et al, 2002). CMC aqueous solutions stabil pada pH 2 sampai 10. Pengendapan dapat terjadi di bawah pH 2, dan viskositas menurun dengan cepat di atas pH 10. Umumnya, menunjukkan viskositas maksimum dan stabilitas pada pH 7 sampai 9 (Rowe et al., 2006) (Lampiran 7). Pada pengujian pH sediaan dengan formula modifikasi menunjukkan pH 6.6, hal tersebut juga bisa menjadi kemungkinan mengapa sediaan gel hasil formula modifikasi terlihat encer atau viskositasnya rendah karena pH sediaan belum mencapai pH stabilitas antara 7-9. Untuk mendapatkan gel yang memenuhi karakterisitik yang diharapkan yakni terbentuk gel yang jernih, maka seharusnya formula modifikasi diadakan perbaikan dengan mengganti thickening agent CMC Na dengan HPMC karena HPMC dapat menghasilkan gel yang netral, jernih, tidak berwarna, stabil pada pH 3-11, mempunyai resistensi yang baik terhadap serangan mikroba, dan memberikan kekuatan film yang baik bila mengering pada kulit. Konsentrasi terpilih HPMC untuk saran perbaikan formula modifikasi selanjutnya adalah 3,5%.




XII.          Kesimpulan
Modifikasi awal
Konsentrasi (%)
Modifikasi akhir
Konsentrasi (%)
Alkohol 96%
Ekst.Aloe vera
CMC Na
Glycerin
Methylparaben
Propilparaben
Propilenglikol
Aqua
62
2
0,5
5
0,18
0,02
3
ad 100
Alkohol 96%
Ekst.Aloe vera
HPMC*
Glycerin
Methylparaben
Propilparaben
Propilenglikol
Aqua
62
2
3,5*
5
0,18
0,02
3
ad 100
Saran perbaikan terhadap formula modifikasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar