Selasa, 19 Mei 2015

sun screeen ponds BB cream


JURNAL FORMULASI KOSMETIKA
       I.            Nama Sediaan kosmetika : SUNSCREEN
    II.            Tujuan Pemakaian : untuk mencegah atau meminimalisir efek berbahaya dari radiasi sinar matahari dan memberikan efek tanning tanpa efek yang menyakitkan (Harrys’s cosmeticology p. 231)
 III.            Karakteristik Sediaan :
·         Efektif dalam mengabsorbsi radiasi pada λ290-320nm
·         Memberikan tansmisi secara total pada λ290-320nm
·         Tidak terjadi absorbsi perkutan
·         Tidak menguap dan tahan terhadap air dan keringat
·         Mempunyai kelarutan yang cocok dengan pembawa
·         Tidak berbau atau sedikit berbau tetapi dapat diterima konsumen
·         Tidak toksik dan tidak menimbulkan iritasi
·         Mempunyai efek perlindungan yang tetap dalam beberapa jam
·         Stabil dalam kondisi pemakaian
·         Tidak mewarnai pakaian (Harry’s cosmeticology p.232)



IV.            Rancangan Modifikasi Formula
FORMULA STANDAR
Sun care cream spf 17(Dow corning, 2004)
FORMULA PEMBANDING
PONDS BB cream spf 30 pa++
FORMULA MODIFIKASI
Modifikasi dari formula standar sun care cream spf 30
Nama bahan
Fungsi
Konsentrasi (%)
Nama bahan
Fungsi
Konsentrasi (%)
Nama bahan
Fungsi
Konsentrasi (%)
lazim
terpilih
Lazim
terpilih
Lazim
terpilih
Dimethicone (M)
water-repelling agent (HPE 6th, p.233)
10-30%  (HPE 6th, p.233)
7
Dimethicone (M)
water-repelling agent (HPE 6th, p.233)
10-30%  (HPE 6th, p.233)

Dimethicone (M)
water-repelling agent (HPE 6th, p.233)
10-30%  (HPE 6th, p.233)
10
Lauryl PEG?PPG 18
surfaktan

6




Gliserin monostearat (M)
Emollient; emulsifying agent (HPE 6th, p.290)
1-10
6
Cetyl dimethicone (M)
Skin-conditioning agent-(emollient Safety Assessment of
Dimethicone Crosspolymers
as Used in Cosmetics p.15)

3
Cetyl PEG 10 / PPG dimethicone (M)
Skin-conditioning agent-(emollient Safety Assessment of
Dimethicone Crosspolymers
as Used in Cosmetics p.15






Cyclopentasoloxane
emollient, humectant (SCIENTIFIC COMMITTEE ON CONSUMER SAFETY)

6
Cyclopentasoloxane
emollient, humectant (SCIENTIFIC COMMITTEE ON CONSUMER SAFETY)






Ethylhexyl metoxicinnamate
UV B filter (BASF the chemical company)
Max 20% (BASF the chemical company)
7,5
Ethylhexyl metoxicinnamate
UV B filter (BASF the chemical company)
Max 20% (BASF the chemical company)





Water
Solvent

65,1
Water
Solvent


Water (A)
Solvent


Sodium chloride (A)
Stabilizer

2








Glyeryn (A)
Humectan & Emollient
(HPE 5th, P. 301)
≤30 %
(HPE 5th, P.301)
3
Glyeryn (A)
Humectan & Emollient
(HPE 5th, P. 301)


Glycerin (A)
Humectan & Emollient
(HPE 5th, P. 301)
≤30 %
(HPE 5th, P.301)
5
Propileneglikol (A)
Humectant, preservatives (HPE 6th, p. 592)
15-30% (HPE 6th, p. 592)
0,4




Propilenglikol (A)
Humectant, preservatives (HPE 6th, p. 592)
15-30% (HPE 6th, p. 592)
3
Diazonidil urea (A)
Preservatives (simple preservatives p)










Methyl paraben (A)
Pengawet
(HPE 6th, P.596)
0,01-0,6 %
(HPE 6th, P.596)





Methyl paraben (A)
Pengawet
(HPE 6th, P.596)
0,01-0,6 %
(HPE 6th, P.596)

Propil paraben (A)
Pengawet
(HPE 6th, P.441)
0,02-0,3 %
(HPE 6th, P.441)





Propil paraben (A)
Pengawet
(HPE 6th, P.441)
0,02-0,3 %
(HPE 6th, P.441)

















ZnO
Broad spectrum uv filter (BASF the chemical company)


ZnO (M)
Broad spectrum uv filter (BASF the chemical company)

12




Titanium dioxide
UV B filter (BASF the chemical company)


Titanium dioxide (M)
UV B filter (BASF the chemical company)

7








TEA (A)
Emulsifying agent, neutalizing agent (HPE 5th, P. 794)
2-4 %
(HPE 5th, P. 794)
1,5








Mineral oil (M)
Emollient(HPE 5th, P.471)
1-30 %
(HPE 5th, P.471)
5




Perfume (M)
Pewangi
0,2% (www.
makingcosmetics.com)

Perfume (M)
Pewangi
0,2% (www.
makingcosmetics.com)
0,2




Stearic acid (M)
Emulsifying agent & Solubilizing agent(HPE 5th, P.737)
1-20 %
(HPE 5th, P.737)









Niacinamide (A)
mengurangi munculnya keriput dan garis-garis halus (making cosmetic)
1-6

Niacinamide (A)
mengurangi munculnya keriput dan garis-garis halus (making cosmetic)
1-6
5




BHT (M)
Antioxidant (HPE 6th, p.75)


BHT (M)
Antioxidant (HPE 6th, p.75)
0,075-1,0% (HPE 6th, p.75)
0,075




Disodium EDTA (A)
Preservative, stabilizing agent, antioxidant (Lotioncrafter)
0,01-0,2% ((Lotioncrafter)

Disodium EDTA (A)
Preservative, stabilizing agent, antioxidant (Lotioncrafter)
0,01-0,2% ((Lotioncrafter)
0,02




Potassium chloride
pH control agent, stabilizer (HPE 6th, p.572)










Dicaprylyl carbonate
Emollient, skin conditioning
Max 13%









Magnesium sulfate
bulking agent (Safety Assessment of
Magnesium Sulfate as Used in Cosmetics p.3)










triethoxycaprylysilane
Coating agent










Disteardimonium hectorite
Thickener (www.personalformulator.com)
0,25-3%









Cholesterol
Emollient; emulsifying agent (HPE 6th, p.178)










bisabolol
anti-irritant (selco)
0,1-0,5%(selco)









DMDM hidantoin
Antimicrobial










Sucrose distearate
Emollient, surfactant










Allantoin
soothing and anti-irritating (Lotioncrafter)
0.5% to 2.0% (Lotioncrafter)









Tocopheryl acetate
Antioxidant (HPE 6th, p.31)










Butylene glycol
Antimicrobial preservative; humectant (HPE 6th, p.77)










Iodopropynyl butylcarbamate
pengawet
0,05%









Zingiber officinale root extract
Fragance, skin conditioning










CI 77491
Pewarna










CI 77492
Pewarna










CI 77499
pewarna






Bentuk sediaan dasar : lotion
Tipe emulsi : o/w
Alasan/HLB: mudah didispersikan ke seluruh tubuh, dapat melindungi tubuh dari UV
Bentuk sediaan dasar : lotion
Tipe emulsi : o/w
Alasan/HLB: bentuk suncreen dipasaran kebanyakan o/w
Bentuk sediaan dasar : lotion
Tipe emulsi : o/w
Alasan/HLB: diharapkan mudah didisperikan keseluruh tubuh dan ada water repelling agent agar tidak mudah hilang dari tubuh

PENJELASAN TERHADAP FORMULA MODIFIKASI
Modifikasi Bahan Aktif
Modifikasi Bahan Tambahan Penyusun Basis
Nama bahan aktif yang diganti : Ethylhexyl metoxicinnamate
Alasan : merupakan zat toksik
Nama bahan aktif yang ditambahkan : ZnO dan Titanium dioksida
Alasan : dapat mencangkup perlindungan terhadap UV A dan UV B, merupakan bahan yang aman
Konsentrasi terpilih : 7% dan 2,5%
Alasan : dengan konsentrasi tersebut dapat membuat sunscreen dengan spf 15 yang cocok dipakai ssehari-hari
Nama bahan aktif yang diganti : lauryl PEG
Alasan :
Nama bahan aktif yang ditambahkan : asam stearat
Alasan : asam stearat bila digabungkan dengan co.emulgator akan membentuk krim dan meningkatkan viskositas serta mengurangi emulfisying agent dalam formula
Konsentrasi terpilih : 2%             
Alasan : konsentrasi yang lazim dipakai


   V.            Matriks
No
Nama Bahan
Sifat kimia
Sifat fisika
Kadar
Fungsi
Nilai HLB
Alasan
pH stabilitas
Pemerian
Kelarutan
Lazim
Terpilih
1
Dimethicone
Dimethicone harus disimpan dalam wadah kedap udara  sejuk dan kering, stabil terhadap panas dan tahan terhadap sebagian besar
bahan kimia meskipun mereka dipengaruhi oleh asam kuat.
Film tipis dimethicone dapat disterilkan dengan panas kering selama
minimal 2 jam di 160
0C (HPE 5th p.244)
Kelarutan: larut dengan etil asetat, metil etil keton,
minyak mineral, dan toluena; larut dalam miristat isopropil, sangat
sedikit larut dalam etanol (95%); praktis tidak larut dalam
gliserin, propilen glikol, dan air (HPE 5th p.244)
tidak berwarna, cairan hampir tidak berbau jelas, dalam konsentrasi tinggi, gas memiliki bau ether (HPE 5th p.244)
10-30%
10
water-repelling agent
5
Berfungsi sebagai water repelling agent sehingga membuat efek waterproof
2
Water
pH 5-7
bebas dari mineral
Pemerian: jernih, tidak berasa, tidak berbau
(HPE 6 – 766)


Solvent


3
Glycerin
Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murni tidak rentan terhadap oksidasi
oleh suasana di bawah kondisi penyimpanan biasa tapi
terurai pada pemanasan, dengan evolusi akrolein beracun. Campuran gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilena glikol secara kimiawi stabil. Gliserin dapat mengkristal jika disimpan pada suhu rendah; kristal tidak meleleh untuk 20
0C. Gliserin harus disimpan dalam wadah kedap udara, ditempat yang sejuk, tempat yang kering.(HPE 5th p.302)
tidak berwarna, tidak berbau, kental, cairan higroskopis jelas; memiliki rasa manis, kira-kira 0,6 kali semanis sukrosa
(HPE 6 – 283)

< 30%
5
Humectan & Emollien

Digunakan sebagai humektan hingga saat ini (Mitsui p.135). penggunaan gliserin yang dikombinasikan dengan propilen glikol (5:3) akan memberikan hasil humektan yang optimal
(Sutrisno, 2014)
4
Propilenglikol
Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam baik ditutup kontainer, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka, cenderung mengoksidasi, sehingga menimbulkan produk seperti propionaldehidaasam piruvat, dan asam asetat. Propylene glycol adalah kimiawi stabil bila dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air; larutan air dapat disterilkan dengan autoklaf. Propylene glycol adalah higroskopis dan harus disimpan dalam
wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering (HPE 5th p.625)
Propylene glycol tidak berwarna, kental, cair tidak berbau dengan manis. Kelarutan: larut dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin, dan air; larut pada 1 pada 6 bagian eter; tidak larut dengan minyak mineral ringan atau minyak tetap, tetapi akan larut beberapa minyak esensial. (HPE 5th p.625)
15-30%
3
Humectant, preservatives

Dapat meminimalkan iritasi, melarutkan nipagin (HPE 5th p.625)
5
ZnO
Stabilitas: menyerap karbon diksida di udara. (Martindale 36th, p. 1621) penyimpanan dalam wadah tertutup baik (FI III p, 636)
Pemerian: putih atau putih kekuningan, tidak berwarna, amorf, serbuk sangat halus. (Martindale 36th, p. 1621)
Kelarutan: tidak larut dalam air, alkohol, larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida. (FI III, p. 636)
Melting Point: 1,975° C (http://en.wikipedia.org/wiki/Zinc_oxide)
 25 % (Code of Federal Regulation revised at 1 April 2013)
12
Broad spectrum UV filter

titanium dioxide dan zinc oxide memberikan proteksi yang kuat terhadap matahari dengan sedikit masalah kesehatan, zinc oxide memberikan proteksi yang baik terhadap radiasi UVA – titanium dioxide kurang, namun lebih baik daripada bahan aktif yang lain (http://www.ewg.org/2013sunscreen/nanoparticles-in-sunscreen/
6
Perfume



0,2
Pewangi


7
Metil paraben
(A)
(HPE 5 – 466)

pH 4-8
Larutan air Methylparaben pada pH 3-6 disterilkan dengan autoklaf pada 1200C selama 20 menit, tanpa
dekomposisi. (8) Larutan encer pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10% dekomposisi) sampai sekitar 4 tahun di
suhu kamar, sedangkan larutan air pada pH 8 atau di atas pada hidrolisis yang cepat (10% atau lebih setelah sekitar 60 hari. Penyimpanan pada suhu kamar(HPE 5th p. 466)
pemerian: kristal putih, tidak berwarna dam memiliki rasa yang sedikit menyengat
kelarutan:
1:30 air 80OC
1;2 etanol
(HPE 5 – 466)
0,02-0,03%
(HPE 5th, P.466)
0,01 %
Antimicrobial preservative
(HPE 5 – 466)

Antibakteri spektrum luas, dan relatif lebih aman. Jarang terjadi sensitifitas pada metil paraben.
(HPE 5th, P.466)
8
Propil paraben
Stabil dalam pH 3-6 dalam bentuk larutan, pada pH 8 akan terhidrolisis. Penyimpanan di tempat yang sejuk dan kering . (HPE 5th, P. 629)

Pemerian : putih, kristal, tidak berasa
Kelarutan : mudah larut dalam aseton dan eter. 1:1,1 dalam etanol (95%) ; 1:3,9 dalam propilen glikol ; 1:250 dalam gliserin. (HPE 5th, P. 629)

0,01-0,6 %
(HPE 5 – 466)
0,02 %
Antimicrobial preservative
(HPE 5 – 629)

Propil paraben biasa digunakan kombinasi dengan metil paraben dalam sediaan krim (Poucher’s perfumes cosmetics and soap, P.419)
9
BHT
Stabilitas: jika terkena cahaya, lembab, dan panas dapat menyebabkan perubahan warna dan berkurangnya aktivitas; sehingga harus disimpan dalam wadah yang tertutup, terlindung cahaya, sejuk, dan kering (HPE 6th, p. 75)
Pemerian: serbuk atau kristal padat berwarna putih atau kuning pucat dengan karakteristik khusus berbau fenolik (HPE 6th, p. 75)
Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, gliserin, Propylen glikol, larutan alkali hisroksida, dan larutan asam mineral encer. Sangat larut dalam aseton, ank er, etanol (95%), eter, ank era, ank er, minyak mineral (HPE 6th, p. 75)
Melting Point : 70° C (HPE 6th, p. 75)
0,075-0,1%
0,075
Antioksidan (HPE 6th, p.75)

Menghambat reaksi oksidasi pada lemak dan minyak (HPE 6th, p. 75), tahan terhadap panas (Harry,s Cosmeticology 7th ed, p. 724); sebagai antioxidant stabilzer dari produk berwarna putih/pucat yang mengandung mineral oil (http://www.sayeldchem.com/saiyide/Trading_32_228.htm); BHT merupakan antioksidan yang sering digunakan, serta efektif dalam campuran mineral oil. (Fox et al, 2011)
10
Titanium dioxide
Stabilitas: sangat stabil pada suhu tinggi, harus disimpan dalam wadah tertutup baik,
terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering
Pemerian: Putih, amorf, tidak berbau, dan tidak berasa (HPE 6th, p. 741)
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam asam sulfat encer, asam klorida, asam nitrat, pelarut organik, dan air. Larut dalam asam fluorida dan asam sulfat pekat panas. Kelarutan tergantung pada perlakuan panas sebelumnya, pemanasan berkepanjangan menghasilkan bahan yang kurang larut. (HPE 6th, p. 742)
Melting Point: 1855°C (HPE 6th, p. 742)
 25 % (Code of Federal Regulation revised at 1 April 2013
7
UV B filter
Coating agent; opacifier; pigment. (HPE 6th, p. 741)

Mampu menyerap UV dengan kuat dan resisten terhadap discolouration di bawah sinar UV
`11
TEA
Triethanolamine dapat berubah menjadi cokelat pada paparan udara dan cahaya. 85% kelas trietanolamin cenderung stratifikasi bawah 150C; homegeneity dapat dikembalikan dengan pemanasan dan pencampuran sebelum digunakan.
Triethanolamine harus disimpan dalam wadah kedap udara terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering (HPE 5th p.796)
Acidity/alkalinity: pH = 10.5 (HPE 5th p.795)
Triethanolamine jelas, tidak berwarna kuning pucat berwarna cairan kental yang memiliki bau amonia sedikit. Merupakan  campuran basa, terutama 2,2’,2”-nitrilotriethanol meskipun juga mengandung 2,2”-iminobisethanol (dietanolamina) dan lebih kecil jumlah 2-aminoethanol (monoethanolamine).
Kelarutan: larut dalam Acetone, Benzene 1 in 24, Carbon tetrachloride,Ethyl ether 1 in 63, Methanol, Water.(HPE 5th p.795)
2-4 %
1,5
Emulsifying agent, neutalizing agent

Menstabilkan emulsi bila digabungkan dengan asam stearat (Harry and Ralph p.753)
12
Mineral oil
Minyak mineral mengalami oksidasi bila terkena panas dan cahaya. Oksidasi dimulai dengan pembentukan peroksida, menunjukkan sebuah 'periode induksi'. Dalam kondisi biasa,
periode induksi dapat mengambil bulan atau tahun. Namun, setelah jejak peroksida terbentuk, oksidasi lebih lanjut autokatalitik dan hasil yang sangat cepat.
(HPE 5th p. 471)
transparan, tidak berwarna, cairan berminyak kental, tanpa fluoresensi di siang hari. praktis tidak berasa dan tidak berbau saat dingin, dan memiliki bau samar petrolatum saat dipanaskan. (HPE 6 - 445)
1-30 %
5
Emollient
10,5
Mineral oil selain sebagai emollien, dapat berfungsi sebagai bahan pembersih yang dapat melarutkan minyak.
(Balsam, P. 2)
13
Gliserin monostearat
HLB value 3.8
Flash point ~2400C
Melting point 55–60oC
putih berwarna krem, seperti lilin dalam bentuk manik-manik, serpih, atau bubuk. Disentuh seperti lilin dan memiliki bau lemak sedikit dan rasa. Larut dalam etanol panas, eter, kloroform, aseton panas, minyak mineral, dan minyak tetap. Praktis tidak larut dalam air, tetapi mungkin tersebar dalam air dengan bantuan sejumlah kecil sabun atau surfaktan lainnya (HPE 6th, p.291)
1-10
6
emulsifying
3,8

14
Disodium EDTA
disodium edetat dihidrat kehilangan air kristal
ketika dipanaskan sampai 120oC. Dinatrium edetat bersifat higroskopis dan tidak stabil bila terkena
kelembaban. Ini harus disimpan dalam wadah yang tertutup di tempat yang sejuk,
tempat yang kering (HPE 6th, p.243).
kristal putih, tidak berbau, serbuk
dengan rasa sedikit asam.
Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter; sedikit
larut dalam etanol (95%); larut 1 bagian dalam11 bagian air
(HPE 6th, p.243).
0,01-0,2%
0,02
Preservative, stabilizing agent, antioxidant

Meningkatkan efisiensi penggunaan pengawet dengan menstabilkan pH sediaan
15
Niacinamide

bubuk kristal putih, tidak berbau atau
praktis sehingga. Larut 1 di 1,5 air, 1 di 10 air mendidih, dan 1 dalam 5,5 alkohol; larut dalam gliserol. netral untuk lakmus. Simpan dalam wadah kedap udara. (MD 36 p.1957)
1-6
5
mengurangi munculnya keriput dan garis-garis halus (making cosmetic)

Membantu mencerahkan kulit
Perhitungan HLB sediaan
Nama bahan
Konsentrasi (%)
HLB
HLB sediaan
Mineral oil
10
10,5
Stearic acid
2
15
Dimethicone
7
12
Glycerin monostearat
6
3,8
Total
19

12,71 (o/w)



V.I   Bentuk Sediaan Dasar
a. Bentuk                     : Lotion
b. Definisi                   : Lotion adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi,  digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok (Depkes RI, 1979: 19)
            c. Persyaratan Umum   : -Penampilan menarik
-Mudah tercucikan air
-Tekstur lembut
-Memiliki stabilitas emulsi dan viskositas yang baik (Balsam, p. 71)

V.II Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
a. Bentuk                       : SunScreen
b. Definisi                     : Tabir surya adalah suatu sediaan yang mengandung senyawa kimia yang dapat menyerap, menghamburkan atau memantulkan sinar surya yang mengenai kulit sehingga dapat digunakan untuk melindungi fungsi dan struktur kulit manusia dari kerusakan akibat sinar surya (FDA,2003)
            c. Persyaratan Umum   :
·         Efektif dalam menyerap radiasi erythmogenic pada panjang gelombang 290-320 nm tanpa terpecah yang akan menimbulkan pengurangan efisiensi atau menimbulkan efek toksik ataupun iritasi.
·         Mengijinkan terjadinya transmisi penuh pada panjang gelombang 300-400 nm untuk menimbulkan efek tanning yang maksimum.
·         Tidak mudah menguap dan resistan terhadap air
·         Memiliki kelarutan bahan yang cocok sehingga dalam formulasi dengan basis, dapat mengakomodasi penyaluran materi yang berfungsi sebagai sunscreen
·         Tidak berbau/sedikit berbau dengan bau yang dapat diterima oleh pengguna dan memuaskan dalam karakteristik fisik yang lain.
·         Tidak toksik, tidak mengiritasi.
·         Mampu mempertahankan kemampuan melindunginya selama beberapa jam
·         Stabil pada kondisi penggunaan
·         Tidak mengotori pakaian (Harry’s Cosmeticology 7th , p.232)

Mekanisme aksi sunscreen
Sunscreen bekerja dengan cara mengabsorbsi, merefleksikan, atau menyebarkan sinar UVA dan UVB pada kulit. Berdasarkan mekanisme kerjanya, topikal sunscreen secara umum dibedakan menjadi 2 kelompok chemical absorbers dan physical blockers. Chemical absorber bekerja dengan menyerap radiasi UV, dimana physical blocker bekerja merefleksikan atau menyebarkan radiasi UV. Chemical absorber bekerja melindungi dari UVA, UVB, atau keduanya. Sunscreen spektrum luas mengandung bahan yang dapat mengabsorbsi UVA dan UVB radiasi.
 Suncreen ada beberapa macam bentuk yaitu salep, krim, gel, lotion, sprai, dan wax sticks. FDA meminta segala macam sunscreen dilabeli dengan indikator sun protector factor (SPF). SPF menyatakan angka kegosongan dan sebuah produk SPF tinggi memiliki perlindungan kecil terhadap UVA. American Academy of Dermatology merekomendasikan produk spektrum luas minimum SPF 15. Sebuah produk SPF 15 melindungi kulit 93% dari radiasi UVB, dan SPF 30 memberikan perlindungan 97% (Sunscreen: Mechanism of Action, use, and Excipients)

VI.            Susunan Formula
No
Nama bahan
Sinonin
Kosnsentrasi
1 resep
(30 gram)
1 bets
(3R)
Awal
Modifikasi
1
Dimethicone
ABIL; dimethylpolysiloxane; dimethylsilicone fluid; dimethylsiloxane;Dow Corning Q7-9120; E900; methyl polysiloxane; poly(dimethylsiloxane); Sentry.
10-30%
10
3
9
2
Water
Aqua; hydrogen oxide.




3
Glycerin
Croderol; E422; glycerine; Glycon G-100; Kemstrene; Optim; Pricerine; 1,2,3-propanetriol; trihydroxypropane glycerol.
< 30%
5
1,5
4,5
4
Propilenglikol
1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methylethylene glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol.
15-30%
3
0,9
2,7
5
ZnO
Zink Oksidase

12
3,6
10,8
6
Perfume
Fragrance

0,2
0,06
0,18
7
BHT
Agidol; BHT; 2,6-bis(1,1-dimethylethyl)-4-methylphenol; butylhydroxytoluene; Dalpac;ibutylated hydroxytoluene;
2,6-di-tert-butyl-p-cresol; 3,5-di-tert-butyl-4-hydroxytoluene;E321; Embanox BHT; Impruvol; Ionol CP; Nipanox BHT;OHS28890; Sustane; Tenox BHT; Topanol; Vianol.
0,075-0,1%
0,075
0,0225
0,0675
8
Titanium dioxide
Anatase titanium dioxide; brookite titanium dioxide; color index number 77891; E171; Kronos 1171; pigment white 6; rutile titanium dioxide; Tioxide; TiPure; titanic anhydride; Tronox.

7
2,1
6,3
9
TEA
Tealan; triethylolamine; trihydroxytriethylamine; tris
(hydroxyethyl)amine
2-4 %
1,5
0,45
1,35
10
Mineral oil
Avatech; Drakeol; heavy mineral oil; heavy liquid petrolatum; liquid petrolatum; paraffin oil; Sirius; white mineral oil.
1-30 %
5
1,5
4,5
11
Glicerin monostearat
glycerine monostearate; glycerin monostearate; glycerol monostearate; glyceroli monostearas; glycerol stearate; glyceryl stearate
1-10%
6
1,8
5,4
12
Methyl paraben
E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl ester; methyl p-hydroxybenzoate; Nipagin M; Uniphen P-23.
0,01-0,6 %
0,01
0,003
0,009
13
Propil paraben
E216; 4-hydroxybenzoic acid propyl ester; Nipasol M; propagin; propyl p-hydroxybenzoate; Propyl parasept; Solbrol P; Uniphen P-23.
0,02-0,3 %
0,02
0,006
0,018
14
Disodium EDTA
disodium ethylenediaminetetraacetate;
edathamil disodium; edetate disodium
0,01-0,2
0,01
0,003
0,009
15
niacinamide
Vitamin B3
1-6%
5
1,5
4,5
Perhitungan sisa air:
1 R  = 30 – ( 3+1,5+0,9+3,6+0,06+0,0225+2,1+0,45+1,5+1,8+0,003+0,006+0,003+1,5)= 13,55 ml
1 batch = 90 – (9+4,5+2,7+10,8+0,18+0,0675+6,3+1,35+4,5+5,4+0,009+0,018+0,009+4,5) = 40,65 ml


VII.            Rancangan Pembuatan
 




















VIII.            Spesifikasi Sediaan Akhir

Spesifikasi
Ketentuan
Mutu Fisik Sediaan
Viskositas

pH
Tipe emulsi
Organoleptis :
-          Warna
-          Bau
-          Bentuk
-          perabaan
Homogenitas
Kemudahan tercucikan air
Ukuran partikel
Daya sebar
tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer (Jellink, 1970
4,5 - 8,0 (SNI, 1996)
Minyak dalam air (M/A)

Kuning
Khas
Lotion
Lembut
Homogen (SNI, 1996)
Agak susah tercucikan air

1 – 50 µm (Yenti et al, 2011
3-5 cm (Garg, et.al., 2002)
Uji Keamanan Sediaan
Iritasi

Aseptabilitas
Hedonik

SPF

15*)
*)Karena kandungan SPF di atas 30 tidak akan terlalu memberikan proteksi lebih karena kemampuan proteksi tidak selalu berbanding lurus dengan angka SPF itu sendiri. Tabir surya SPF 15 menghalangi 9.43% UV B. SPF 30 menghalangi 96.7% UV B. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa tabir surya dengan SPF 15-30 telah mampu memberikan perlindungan yang cukup (Draelos & Thaman, 2006). Kulit untuk daerah tropis (Asia) cukup menggunakan sediaan tabir surya dengan nilai SPF sebesar 12 – 29 (Pray, 2006)
IX.            Rancangan Evaluasi
1.      Uji Mutu Sediaan
a.       Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan dengan melihat secara langsung warna ,bentuk dan bau cleansing cream  yang terbentuk.
b.      Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan secara kualitatif dengan cara mengoleskan 0,5 gram sediaan pada sekeping kaca. Sediaan harus menunjukkan susunan homogen yaitu tidak adanya partikel – partikel pada kaca( astuti dan setiawan, 2010 )
Kriteria
Penilaian
Skor
Keterangan
Tidak Homogen
+
0
Ada butiran kasar dan sediaan memisah
Kurang Homogen
++
1
Ada butiran kasar dan sediaan tidak memisah
Homogen
+++
2
Tidak ada butiran kasar dan sediaan tidak memisah

c.       Pemeriksaan pH krim.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Alat tersebut dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan larutan dapar pH 4 dan pH 10. Pemeriksaan pH dilakukan dengan mencelupkan elektroda ke dalam 1 gram sediaan krim yang diencerkan dengan air suling hingga 10 ml (Agustin dkk, 2013)
d.      Pengujian daya sebar
Timbang sebanyak 1 gram krim, kemudian diletakkan ditengah horizontal double plate. Diatas lotion diletakkan horizontal double plate lain dan ditambahkan beban tambahan sebesar 125 gram, lalu dibiarkan selama 1 menit. Ukur diameter krim yang menyebar. Rentang optimum daya sebar 5 – 7 cm ( Astuti dan Setiawan )
Kriteria
Penilaian
Skor
Keterangan
Buruk
-
0
Jika diameter penyebaran < 4 cm
Baik
+
1
Jika diameter penyebaran 4 – 6 cm
Sangat baik
++
2
Jika diameter penyebaran > 6 cm

e.       Pemeriksaan tipe krim
 Pemeriksaan tipe krim dilakukan dengan cara memberikan satu tetes larutan metilen biru pada 0,1 gram krim, kemudian diamati penyebaran warna metilen biru dalam sediaan dibawah mikroskop. Jika warna menyebar secara merata pada sediaan krim, berarti tipe krim adalah minyak dalam air (M/A), tetapi jika warna hanya berupa bintik-bintik, berarti tipe krim adalah air dalam minyak (A/M) (Agustin dkk, 2013).
f.       Uji Kemudahan tercucikan air,
krim ditimbang 1 gram lalu dioleskan pada telapak tangan. Telapak tangan dicuci dan dibilas seara periodic dengan sejumlah volume air. Air dilewatkan dari buret makrometer dengan perlahan –lahan. Amati secara visual ada atau tidaknya krim yang menempel pada telapak tangan dan catat volume yang digunakan ( Jellinek anf Stephan, 1970 ).
g.      Uji Ukuran partikel
Ditimbang 0,1 gram krim kemudian diencerkan dengan air suling sampai 1 ml diambil sedikit hasil pengenceran tersebut dan diteteskan pada kaca objek, lalu dilakukan pengukuiran partikel.
2.      Uji Efikasi
Uji iritasi dilakukan teknik tempel terbuka, yang dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada punggung kanan panelis seluas 2,5cm2, lalu dibiarkan selama 5 menit. Gejala yang timbul diamati, kemudian hasilnya dibandingkan dengan punggung tangan kiri ( Septiani, Nasrul, dan Soraya, 2010)
Kriteria
Penilaian
Skor
Keterangan
Mengiritasi
-
0
Kemerahan, gatal gatal dan bengkak
Sedikit mengiritasi
+
1
Kemerahan, gatal gatal dan tidak bengkak
Tidak mengiritasi
++
2
Tidak menimbulkan kemerahan, tidak gatal dan tidak bengkak


3.      Uji Aseptibilitas
Uji aseptibilitas berupa uji hedonic dilakukan dengan cara meraba tekstur, mencium aroma, daya sebar, dan kesan lengket pada sediaan cleansing cream. ( Board, 2004 )
Uji
Kriteria
Peniaian
Skor
Tekstur
Kasar
Agak kasar
Tidak kasar
-
+
++
0
1
2
Aroma
Tidak enak
Enak
Sangat enak
-
+
++
0
1
2
Kesan lengket
Sangat lengket
Lengket
Tidak lengket
-
+
++
0
1
2
4.     Pengujian Nilai SPF
Metode Petro (1981) mempersyaratkan bahwa untuk menghitung nilai SPF, kadar sampel dalam kuvet harus ekivalen dengan 0,001% atau 0,01 g/L atau 10 mg/L bahan aktif.

Penentuan efektivitas tabir surya dilakukan dengan menentukan nilai SPF secara in vitro dengan alat spektrofotometer UV-Vis. Krim diencerkan 4000 ppm, caranya diambil sebanyak 0,1 gram dan dilarutkan dalam 25 mL etanol. Kemudian dipipet 0,25 ml dengan menggunakan mikropipet, dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml, kemudian ditambahkan etanol hingga garis tanda. Sebelumnya spektrofotometer dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan etanol 95%. Caranya etanol sebanyak 1 mL dimasukkan kedalam kuvet kemudian kuvet tersebut dimasukkan dalam spektrofotometer UV-Vis untuk proses kalibrasi. Setelah itu dibuat kurva kurva serapan uji dalam kuvet dengan panjang gelombang antara 290-320 nm, gunakan etanol 95% sebagai blanko.

Pengukuran nilai SPF dilakukan dengan mengukur serapan sediaan pada spektrofotometer setiap 5 nm pada rentang panjang gelombang dari 290 nm sampai panjang gelombang di atas 320 nm yang memiliki nilai serapan minimal 0,05. Selanjutnya, area di bawah kurva dihitung tiap 5 nm dari jumlah serapan pada panjang gelombang ke ‘n’ dan serapan pada panjang gelombang ke ‘n-1’dibagi 2 dikali 5 (luas trapesium). Nilai log SPF dihitung dengan cara membagi jumlah seluruh area di bawah kurva dengan selisih panjang gelombang terbesar dan terkecil. Selanjutnya nilai log SPF diubah menjadi SPF (Petro, 1981).

Perhitungan nilai SPF dilakukan berdasarkan dari pengamatan absorbansi. Dari pengamatan absorbansi tersebut maka dapat dibuat kurva antara nilai serapan dan panjang gelombang serta dapat dilakukan perhitungan luas daerah bawah kurva serapan atau area under curve (AUC). Nilai AUC dapat dihitung dengan rumus:

           

Menghitung nilai SPF
Efikasi  tabir  surya  biasanya  dinyatakan  oleh  nilai  sun  protection  factor
(SPF). Definisi resmi nilai SPF adalah:
Nilai SPF =
dimana  MED  (PS)  adalah  dosis  eritema  minimum  untuk  kulit  yang terlindungi setelah penggunaan 2 mg cm-2 atau 2 µl cm-2 dari produk tabir surya, dan MED (US) adalah dosis eritema minimum untuk kulit yang tidak terlindungi oleh  penggunaan  produk  tabir  surya.  Semakin  besar  nilai  SPF,  maka  semakin besar perlindungan yang diberikan oleh produk tabir surya tersebut  (didik dan setiawan).
   X.            Rancangan Tabel Hasil Evaluasi
1.      Organoleptis
Organoleptis
Spesifikasi
Hasil percobaan
Keterangan
Pembanding
Sediaan
Pembanding
Sediaan
Bentuk





Warna





Bau                    





Perabaan






2.      pH
Ph
Spesifikasi
Hasil percobaan
Keterangan
Pembanding
Sediaan
Pembanding
Sediaan













3.      Homogenitas
Homogenitas
Spesifikasi
Hasil percobaan
Keterangan
Pembanding
Sediaan
Pembanding
Sediaan
Homogen















4.      Daya sebar
Daya sebar
Spesifikasi
Hasil percobaan
Keterangan
Pembanding
Sediaan
Pembanding
Sediaan
Tersebar merata











5.      Iritasi
Iritasi kulit
Spesifikasi
Hasil percobaan
Keterangan
Pembanding
Sediaan
Pembanding
Sediaan
Tidak iritasi











6.      Uji Tipe emulsi
Tipe Emulsi
Spesifikasi
Hasil percobaan
Keterangan
Pembanding
Sediaan
Pembanding
Sediaan












7.      Uji Kemudahan tercucikan air
Kemudahan tercucikan air
Spesifikasi
Hasil percobaan
Keterangan
Pembanding
Sediaan
Pembanding
Sediaan






8.      Uji Aseptabilitas
Uji Aseptabilitas
( Hedonik )
Spesifikasi
Hasil percobaan
Keterangan
Pembanding
Sediaan
Pembanding
Sediaan












9.      Uji Ukuran partikel
Uji Ukuran partikel
Spesifikasi
Hasil percobaan
Keterangan
Pembanding
Sediaan
Pembanding
Sediaan






10.                  Penilaian SPF
Penilaian SPF
Spesifikasi
Hasil percobaan
Keterangan
Pembanding
Sediaan
Pembanding
Sediaan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar