I. NamaSediaanKosmetika
Hand
sanitizergeldengan bahan aktif alami dan sintetik
II. TujuanPemakaian
Membunuh
bakteri atau jamur yang ada di tangan tanpa harus dibilas
III. KarakteristikSediaan
Hand sanitizer
merupakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang digunakan untuk
membunuh mikroorganisme dengan cara pemakaian tanpa dibilas dengan air. Cairan
dengan berbagai kandungan yang sangat cepat membunuh mikroorganisme yang ada di
kulit tangan (Benjamin, 2010).
Hand
sanitizer mudah dibawa dan bisa cepat digunakan tanpa perlu menggunakan air.
Hand sanitizer sering digunakan ketika dalam keadaan darurat dimana kita tidak
bisa menemukan air. Kelebihan ini diutarakan menurut US FDA (Food and Drug
Administration) dapat membunuh kuman dalam waktu 30 detik (Benjamin, 2010).
Mekanisme Kerja Hand Sanitizer :
Bahan
kimia yang mematikan bakteri disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang
menghambat pertumbuhan disebut bakteriostatik. Bahan antimicrobial dapat
bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah, namun bersifat bakterisidal
pada konsentrasi tinggi. Dalam menghambat aktivitas mikroba, alkohol 50-70%
berperan sebagai pendenaturasi dan pengkoagulasi protein, denaturasi dan
koagulasi protein akan merusak enzim sehingga mikroba tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dan akhirnya aktivitasnya terhenti (CDC, 2009).
Keuntungan sediaan gel adalah sebagai berikut:
· Kemampuan
penyebarannya baik pada kulit.
· Efek
dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat dari kulit.
· TIdak
ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis.
· Kemudahan
pencuciannya dengan air yang baik.
· Pelepasan
obatnya baik.
· Tidak
lengket
· Gel
mempunyai aliran tiksotropik dan pseudoplatik yaitu gel membentuk padat saat
disimpan dan akan segera mencair bila dikocok.
· Konsentrasi
bahan pembentuk gel yang dibutuhkan hanya sedikit untuk membentuk massa gel
yang baik
· Viskositas
gel tidak mengalami perubahan yang berarti pada suhu penyimpanan.
(Voight,1994
; Lieberman et al., 1989)
IV.
Rancangan Modifikasi Formula
|
Formula
|
||||||||
|
Standart
(Cosametic and Toiletry Formulation
ed.II; vol.8 p.273)
|
Pembanding
Vivelle Hand Sanitizer
|
Modifikasi
Terhadap formula standar
|
||||||
|
Nama
Bahan
|
Fungsi
|
Kons
|
Nama
Bahan
|
Fungsi
|
Nama
Bahan
|
Fungsi
|
Konsentrasi
|
|
|
Lazim
|
Terpilih
|
|||||||
|
Etanol
|
Antiseptic
agent ( HPE 5th; p.18)
|
60 %
|
Alkohol
|
Antiseptic
agent (HPE 5th; p.18)
|
Etanol (96%)
|
Antiseptic
agent ( HPE 5th; p.18)
|
60-90%
|
60%
|
|
|
|
|
Triclosan
|
Antibacterial
agent (McMurry, 1998)
|
Triclosan
|
Antibacterial
agent (McMurry, 1998)
|
<2%
|
0,3%
|
|
|
Polyether
polysiloxane
|
|
Aloe Vera
extract
|
|
|
1%
|
||
|
Acrylates/C10-30
Alkyl Acrylate Crosspolymer
|
Rheology
Modifier
|
|
||||||
|
Carobopol
ultrez
|
Gelling agent
HPE 5th; p.111)
|
0,3 %
|
HPMC
|
Gelling
Agent (HPE 5th; p.111)
|
HPMC
|
Gelling agent
|
|
0,3%
|
|
|
Lactose
|
Tablet binder
(HPE 5th p. 364)
|
|
|||||
|
Microcrystalline
Cellulose
|
Tablet binder
(HPE 5th p. 129)
|
|||||||
|
Sucrose
|
Tablet filler
(HPE 5th p. 703)
|
|||||||
|
Zea Mays (Corn)
Starch
|
Tablet
desintegrant (HPE 5th p. 687)
|
|||||||
|
PEG 60 Almond
Glycerides
|
Emollient
|
0,3 %
|
|
Glycerin
|
Emollient
(HPE 5th p.301)
|
≤30%
|
1%
|
|
|
Propilen glikol
|
Humectant (HPE
5th; p.624)
|
0,5%
|
Propylene
Glycol
|
Humectant (HPE 5th p.624)
|
≈15%
|
0,5%
|
||
|
Trisopropanol-amine
|
Alkalizing
agent
|
0,25 %
|
Triethanolamine
|
Alkalizing
Agent
|
|
|
|
|
|
|
CI 77007
|
Coloring agent
|
|
|||||
|
CI 19140
|
||||||||
|
CI 42090
|
||||||||
|
|
Metil paraben
|
Antimicrobal preservative (HPE 5th ; p.629)
|
0,02-0,3%
|
0,18%
|
||||
|
Propil paraben
|
Antimicrobal preservative (HPE 5th ; p.466)
|
0,01-0,6%
|
0,02%
|
|||||
|
|
|
|
Perfume
|
|
Perfume
|
|
|
|
|
Water
|
Solvent
(HPE
5th; p.802)
|
38,65 %
|
Water
|
Solvent
(HPE
5th; p.802)
|
Water
|
Solvent
(HPE
5th; p.802)
|
|
|
|
Bentuk
sediaan dasar : Hand sanitizer gel
|
Bentuk
sediaan dasar : Hand sanitizer gel dengan bahan aktif Alkohol dan Triclosan
|
Bentuk
sediaan dasar : Hand sanitizer gel dengan bahan aktif etanol dan aloe vera
yang membunuh bakteri juga dapat melembutkan.
|
||||||
Kelebihan pembanding “Vivelle Hand
Sanitizer”
·
Mengandung dua bahan
aktif yaitu Alkohol dan Triclosan yang sama-sama memiliki aktifitas sebagai
antibakteri sehingga bekerja ganda untuk membersihkan kuman/ bakteri di tangan.
·
Bahan Aktif triclosan
dikemas dalam granul mikropartikel yang tersebar terjerap dalam gel dan pada
saat dikeluarkan, partikel-partikel kecil tersebut ketika digosok akan hilang.
·
Memiliki aroma yang
lebih kuat dibanding sediaan lain.
·
Kemasan menarik dan
praktis juga dapat dibawa kemana-mana baik sedang dalam perjalanan maupun di
rumah.
Kelemahan :
·
Lebih cair dibanding
sediaan lain
·
Bau yang sangat kuat
menyebabkan sebagian orang tidak nyaman.
Penjelasan terhadap formula modifikasi :
a. Modifikasi
bahan aktif
Nama Bahan yang ditambahkan
: Ekstrak Aloe vera
Alasan :
·
Aloe vera extract
memiliki sejumlah kegunaan meliputi : anti inflamasi,imunostimulan, antibakteri,
dan antijamur (Johnson et al, 2012)
·
Aloe vera secara herbal
diakui untuk membantu merangsang kekebalan tubuh (Davis HR, 1997).
b. Modifikasi
bahan tambahan
Nama bahan yang diganti
: Carbomer
Alasan :
· Carbomer
mengandung serat yang tinggi (56-68 %) sehingga lebih sukar homogen
dibandingkan dengan HPMC (HPE 5th; p.111)
Nama bahan yang
menggantikan : Hidroksi propil metilselulose (HPMC)
Alasan :
· HPMC
dapat membentuk gel yang jernih dan bersifat netral serta memiliki viskositas
yang stabil pada penyimpanan jangka panjang (Rowe et al., 2009).
· HPMC
mengembang terbatas dalam air sehingga merupakan bahan pembentuk hidrogel yang
baik (Voigt, 1994).
Konsentrasi : 3%
Alasan :
· HPMC
pada konsentrasi 3% merupakan konsentrasi dari HPMC sebagai gelling agent dan memberikan konsistensi
gel yang baik. (Septiani dkk,2011)
· Konsentrasi HPMC
yang digunakan sebagai pembentuk
gel adalah 2-10% (Rowe et al, 2006). Pada konsentrasi kurang dari 3% akan
membentuk gel yang encer.
Nama bahan yang ditambahkan : Gliserin
Alasan :
·
Campuran dari gliserin
dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol stabil secara kimia (HPE 5thp.284)
Konsentrasi :10%
Alasan :
· Gliserol
pada konsentrasi 10% memberikan hasil sediaan yang stabil pada penyimpanan.
Nama bahan yang ditambahkan :
Metylparaben
Alasan :
· Tingginya
kandungan air dalam sediaan gel, maka akan menyebabkan meningkatnya resiko
kontaminasi dari mikroba sehingga diperlukan pengawet untuk menekan resiko
terjadinya kontaminasi (Depkes RI, 1979).
Konsentrasi : 0,18%
Alasan :
· Pada
konsentrasi 0,18%, mampu memberikan efek antimikroba yang baik bila dicampurkan
dengan propilparaben.
Nama bahan yang ditambahkan : Propilparaben
Alasan :
· Untuk
mencegah terjadinya pertumbuhan mikroba. Dengan kombinasi antara metylparaben
dan propil paraben akan meningkatkan kemampuan aktivitas antimikroba (Rowe,
dkk., 2005)
Konsentrasi : 0,02%
Alasan :
· Pada
konsentrasi 0,02% bersama dengan metylparaben memberikan efek antimikroba yang
baik dan dapat mempertahankan stabilitas sediaan.
V.
Matriks
|
No.
|
Nama
Bahan
|
Karakteristik
|
Kadar
|
Fungsi
|
OTT
|
Alasan
|
||
|
Sifat
Fisika
|
Sifat
Kimia
|
Lazim
|
Terpilih
|
|||||
|
1.
|
Etanol
|
Alkohol adalah cairan bening , tidak berwarna , mobile, dan
mudah menguap dengan
sedikit , bau yang khas dan rasa terbakar .
(HPE V;p.18)
|
|
60-90%
|
60%
|
Solvent
|
Dapat bereaksi dengan bahan pengoksidasi dalam kondisi asam.
Dapat beraksi dengan wadah alumunium dan beberapa obat
(HPE V;p.20)
|
·
Membantu melarutkan zat-zat yang tidak mudah larut
·
Mempercepat waktu keirng
·
Memberikan efek dingin pada sediaan gel
(HPE V hal,
|
|
2.
|
Ekstrak Aloe vera
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Triclosan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
HPMC
|
Pemerian:
Serbuk berwarna
putih atau putih krem, berasa dan tidak berbau
(HPE 5th hal. 471)
Kelarutan:
Larut dalam air
dingin, tidak larut dalam air panas, kloroform, dan etanol (HPE 5th hal 471)
|
Boiling point :
>360°C
(HPE 5th hal.471)
|
0,25-5%
(HPE 5th
hal.471)
|
|
Gelling agent
(HPE 5th
hal.471)
|
Tidak cocok dengan
zat pengoksidasi
(HPE V;p.348)
|
·
Biasa digunakan dalam sediaan kosmetik sebagai gelling agent,
dan stabilizer
|
|
5.
|
Gliserol
|
Gliserin adalah jernih, tidak berwarna, tidak berbau, kental,
higroskopis
cair, tetapi memiliki rasa manis, kira-kira 0,6 kali lebih manis dari sukrosa.
(HPE V;p.301)
Kelarutan:
Dapat campur dengan air dan dengan etanol (95%) P, praktis tidak
larut dalam kloroform P, dan eter P, dan dalam minyak lemak.
(FI ed III 1979 : 27 )
|
RM/BM =
C3H8O2/92,10
|
≤30%
|
10%
|
Humectant
|
Dapat menimbulkan ledakan bila dicampur dengan kromium
trioksida, potasium klorat, atau kalium
permanganat.
Gliserin membentuk kompleks asam borat, asam glyceroboric
(HPE V;p.303)
|
|
|
6.
|
Gliserin
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
Metylparaben /
Nipagin
|
Pemerian:
Kristal tidak
berwarna atau serbuk berwarna putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau
(HPE V, hal 466)
Kelarutan:
Larut 1:6 dalam
gliserin, 1:400 dalam air, 1:50 dalam air 25⁰, 1:30 dalam air 80⁰C, 1:5 dalam
propilenglikol (HPE V, hal 467)
|
Rumus Kimia : C8H8O₃
BM : 152,15
(HPE 5th
, hal 466)
Melting point: 125
– 128⁰C
(HPE 5th
, hal 467)
|
0,015 – 0,2%
(HPE 5th
, hal 466)
|
018%
|
Pengawet
(HPE 5th
, hal 466)
|
Jangan dicampur dengan Polisorbat 80 karena akan mengurangi efek
anto mikrobanya.
Jangan mencampurnya dengan basa lemah atau asam kuat karena akan
merubah warna Metylparaben
(HPE V ; p. 468)
|
· Aktif dalam melawan bakteri
gram positif dan negatif
· Efektif terhadap ragi dan
jamur
· Efektif pada range pH yang
luas
(HPE 5th , hal 466)
|
|
8.
|
Propilparaben
|
Pemerian:
Serbuk putih, tidak
berbau, tidak memiliki rasa, seperti kristal (HPE V, hal 629)
Kelarutan:
Larut 1:250 dalam
gliserin, 1:2500 dalam air, 1:225 dalam air 80⁰C (HPE V, hal 630)
|
Rumus kimia: C10H12O3
BM: 180,20 (HPE V,
hal 629)
|
0,01 – 0,02%
(HPE V, hal 629)
|
0,02%
|
Pengawet
(HPE V, hal 629)
|
Jangan dicampur dengan surfaktan non ionic. Magnesium aluminum
silicate,
magnesium trisilicate, yellow iron oxide, dan ultramarine blue
akanmengurangi efektivitas Propylparaben sebagai antomikroba
(HPE V ; p.630-631)
|
· Aktif dalam melawan ragi,
jamur dan bakteri
· Efektif dalam range pH yang
luas
(HPE V, hal 629)
|
|
9.
|
Propilen
glikol
|
Propyleneglycoladalahjernih, tidak
berwarna, kental, praktis
cairanberbaudenganmanis, rasa sedikittajammenyerupai bahwagliserin
(HPE V ; p.624)
|
RM/BM
= C3H8O2/76,10
|
Humectan topical 15 %
(HPE
5th : p.624)
|
0,5%
|
Humectan
|
Bereaksi
dengan zat pengoksidasi seperti kalium permanganate
(HPE
V;p.625)
|
Tidak
toksik disbanding turunan glikol yang lainnya.
|
|
10.
|
Aquadest (A)
|
Pemerian:
Cairan
jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa (HPE 6th hal 766)
|
Rumus
Kimia : H₂O
BM:
18,02
Boiling
point: 100⁰C
(HPE
6th hal 766)
|
q.s
|
3,8%
|
Pelarut
(HPE
6th hal 766)
|
|
·
Tidak
toksik
·
Pelarut
universal
|
VI. BentukSediaanDasar
a.
Bentuk :
Gel
b.
Definisi :
·
Bentuk sediaan setengah padat
atau semi solida yang pada umumnya transparan, dapat ditembus oleh cahaya dan
jernih. Gel atau jeli adalah suatu system disperse semi padat terdiri dari
suspense yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organic
yang besar, terpenetrasi okeh suatu cairan. (FI IV; p.)
·
Gel adalah suatu sistem
setengah padat yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar dan saling
diresapi cairan (Ansel, 1989). Gel biasanya digunakan untuk diaplikasikan pada
membran mucus atau jaringan yang luka terbakar, karena gel memiliki kandungan
air yang tinggi yang dapat mengurangi iritasi (Klech, 1997).
c.
PersyaratanUmum :
·
Memiliki viskositas yang
tinggi
·
Memiliki daya lekat yang
tinggi
·
Tidak mudah mengalir pada
pemukaan kulit
·
Mudah merata saat dioleskan
·
Mudah tercucikan air
·
Memiliki daya lubrikasi
tinggi
·
Memberikan rasa lembut dan
sensasi dingin saat digunakan
(Mitsui, 1997)
VII.
BentukSediaanKosmetikTerpilih
a.
Bentuk : Hand Sanitizer gel
b.
Definisi :
Hand
sanitizer merupakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang
digunakan untuk membunuh mikroorganisme dengan cara pemakaian tanpa dibilas
dengan air. Cairan dengan berbagai kandungan yang sangat cepat membunuh
mikroorganisme yang ada di kulit tangan (Benjamin, 2010).
c.
PersyaratanUmum:
·
Hand sanitizer mudah
dibawa
·
Bisa cepat digunakan
tanpa perlu menggunakan air.
·
Dapat membunuh kuman
dalam waktu 30 detik (Benjamin, 2010).
VIII.
Susunan
Formula
|
No.
|
Nama Bahan
|
Sinonim
|
Bahan Pengganti
|
Konsentrasi (%)
|
1 Resep
(50 ml)
|
1 Batch
(3 botol = 150 ml)
|
|
|
Awal
|
Modifikasi
|
||||||
|
1.
|
Etanol (96%)
|
Ethanolum (96 percentum), ethyl
alkohol, ethyl hydroxide, grain alcohol, methyl carbinol
|
|
60
|
60
|
30
|
90
|
|
2.
|
Jus
Lidah buaya
|
|
|
|
1
|
0,5
|
1,5*
|
|
3.
|
Carbopol Ultrez 10
|
Carbomer
|
HPMC
|
0,75
|
0,75
|
0,375
|
1,125
|
|
4.
|
Propylen Glycol
|
1,2-Dihydroxypropane; E1520;
2-hydroxypropanol; methyl ethylene glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol;
propylenglycolum.
|
|
0,5
|
0,5
|
0,25
|
0,75
|
|
5.
|
PEG 60 almond Glycerides
|
|
Glycerin
|
|
1
|
0,5
|
1,5
|
|
6.
|
Metil paraben
|
Aseptoform M; CoSept M; E218;
4-hydroxybenzoic acid methyl
ester; metagin;Methyl
Chemosept; methylis parahydroxybenzoas;
methylp-hydroxybenzoate; Methyl
Parasept; Nipagin M; Solbrol
M; Tegosept M; Uniphen P-23
|
|
|
0,18
|
0,09
|
0,27
|
|
7.
|
Propil paraben
|
Aseptoform P; CoSept P; E216;
4-hydroxybenzoic acid propyl
ester;Nipagin P; Nipasol M;
propagin; Propyl Aseptoform; propyl
butex;Propyl Chemosept;
propylis parahydroxybenzoas; propylphydroxybenzoate;Propyl Parasept;Solbrol
P;Tegosept P;Uniphen
P-23
|
|
|
0,02
|
0,01
|
0,03
|
|
8.
|
Perfume
|
|
|
|
Qs
|
Qs
|
Qs
|
|
9.
|
Aquadest
|
|
|
|
Ad 100%
|
Ad 50 ml
|
Ad 150 ml
|
|
Perhitungan
sisa air :
Untuk
1 batch :150 – (104,13 + 1,5 + 1,125 + 1,5 + 0,75 + 0,27 + 0,03) = 40,695 ml
Air
untuk HPMC : 1/3 x 40,695 = 13,565 ml (air panas)
|
|||||||
*Aloe
vera tidak perlu dilakukan konversi karena konsentrasi sesuai dengan jurnal
(Aloe vera juice)
IX. Rancangan Cara Pembuatan
|
Masukkan dalam wadah sediaan, beri etiket,
brosur dan masukkan ke dalam dus.
|
|
Pembuatan HPMC:
|
|
Tambahkan ekstrak lidah buaya
|
|
Tambahkan HPMC dan diaduk hingga homogen
|
|
Aduk hingga tercampur merata
|
|
Campurkan gliserin dengan etanol
|
|
Larutkan nipagin dan nipasol ke dalam
propilen glikol
|
|
Timbang gliserin, etanol, nipagin, nipasol,
propilen glikol
|
|
Teteskan TEA ad pH tercapai, Tambahkan
perfume
|
X.
SpesifikasiSediaanAkhir
|
Parameter
|
Spesifikasi
|
|
Organoleptis
·
Rasa
·
Warna
·
Perabaan
|
Baukhas
Lembut
Transparan
Mudahdioleskan
|
|
Ujimakroskopis
|
Tidakadaaerasi
Tembus
cahaya
Tidakadagumpalan
|
|
Dayasebar
|
< 20 detik; > 0,5 cm
|
|
Konsistensi
|
Tidaklengket
|
|
Viskositas
|
40 –
120 m pascals
|
|
pH
|
5,5 – 6
|
|
Iritasi
|
Tidakmengiritasi
|
|
Waktu
kering
|
30
detik
|
XI.
RancanganEvaluasi
1.
Pemeriksaan Organoleptis
·
Penampilan
·
Warna sediaan
·
Bau
2.
Uji Homogenitas
Cara :
Sediaan yang telah
dimasukkan didalam wadah dilihat secara visual penampilan dan adanya aggregate
atau tidak.
|
Kriteria
|
Penilaian
|
Keterangan
|
|
Tidak homogen
|
-
|
Sediaan memisah dan ada butiran
kasar
|
|
Kurang homogen
|
+
|
Sediaan tidak memisah dan ada
butiran kasar
|
|
Homogen
|
++
|
Sediaan tidak memisah dan tidak
ada butiran kasar
|
3.
Uji daya sebar
Cara:
- Sampel ditimbang sebanyak 0.5 gram kemudian
ditaruh diantara 2 kaca objek.
- Anak timbangan seberat 50 gram ditaruh diatas
kaca objek
- Dihitung waktu yang dibutuhkan untuk gel
- Hasil data dihitung dengan rumus:
S = M .
L / T
M = Berat beban
L = Panjang gelas
T = Waktu yang
dibutuhkan untuk menyebar
|
Kriteria
|
Penilaian
|
Keterangan
|
|
Sukar menyebar
|
-
|
≤ 4,0 cm
|
|
Mudah menyebar
|
+
|
4,0-5,6 cm
|
|
Sangat mudah
menyebar
|
++
|
≥ 5,6 cm
|
4.
Sifat tercucikan air
Cara:
·
Dilakukan dengan 1 gram sediaan gel kemudian
dioleskan pada telapak tangan kemudian diberikan sejumlah volume air sambil
tangan dibilas.
|
Kriteria
|
Penilaian
|
Keterangan
|
|
Sangat
mudah tercucikan
|
+++
(0-2 menit)
|
0-2
menit
|
|
Mudah
tercucikan
|
++
(2-4menit)
|
2-4 menit
|
|
Tidak
tercucikan
|
+
(>4 menit)
|
>4
menit
|
5.
Uji pH
-
Dilakukan
dengan melarutkan 0.25 gram jel (ditimbang secara akurat) pada 25ml akuades,
kemudian elektroda pH meter dicelupkan. Setelah elektroda tercelup, nyalakan pH
meter kemudian didiamkan hingga layar pada pH meter menunjukkan angka yang
stabil.
6.
Viskositas
Alat: viskometer Brookfield
Cara:
·
Pengukuran viskositas dengan menggunakan viscometer
Brookfield menggunakan spindle nomor yang sesuai, dipasang pada alat kemudian
dicelupkan ke dalam sediaan yang telah diletakkan dalam beaker glass. Kecepatan
alat dipasang pada kecepatan yang beragam pada 2, 4, 10, 20 rpm, dan kemudian
dibalik 20, 10, 4 dan 2 rpm kemudian dibaca skalnya dengan mengamati sediaan
saat posisinya stabil. Pengukuran dilakukan dalam suhu 25-27 derajat celcius.
XII.Hasil Evaluasi
|
Parameter
Uji
|
Hasil
|
Spesifikasi
|
Keterangan
(MS/TMS)
|
|
|
Pembanding
|
Sediaan
|
|||
|
Organoleptis :
·
Bau
·
Rasa
·
Warna
·
Perabaan
|
|
|
Bau Khas
Lembut
Transparan
Mudah dioleskan
|
|
|
Uji makroskopis
·
Aerasi
·
Tembus Cahaya
·
Gumpalan
|
|
|
Tidak ada aerasi
Tembus Cahaya
Tidak ada gumpalan
|
|
|
pH
|
|
|
5,5 – 6
|
|
|
Viskositas
|
|
|
40 – 120 m pascal
|
|
|
Uji Iritasi
|
|
|
Tidak mengiritasi
|
|
|
Uji Ekeftivitas Kering
|
|
|
30 detik
|
|
|
Daya Sebar
|
|
|
< 20 detik; >
0,5 cm
|
|
|
Konsistensi
|
|
|
Tidaklengket
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar