Senin, 18 Mei 2015

sun screen alami

I.                   Nama Sediaan                 : Face Sunscreen Cream
II.                Tujuan Pemakaian
Mencegah atau  mengurangi efek yang membahayakan dari radiasi sinar matahari tanpa efek yang menyakitkan.
( Harrys Cosmeticology 7th, p.231)

III.             Karakteristik Sediaan
·         Enak dan mudah dipakai
·         Jumlah yang menempel mencukupi kebutuhan
·         Bahan aktif dan bahan dasar mudah tercampur
·         Bahan dasar harus dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit
( Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, hal 81)


IV.              Rancangan Modifikasi Formula
Formula
Standart
(Harry’s Cosmeticology 7th p.253)
Referensi
(Puput Handayani, 2011)

Pembanding
Parasol Face Sunscreen Cream
Modifikasi terhadap Referensi Penelitian
Nama Bahan
Fungsi
Kons.
Nama Bahan
Fungsi
Kons.
Nama Bahan
Fungsi
Kons.
Nama Bahan
Fungsi
Kons.
Giv-tan F
Bahan aktif
1,5%
Ekstrak apel merah
Bahan aktif
1,8 %
Octyl Methoxinamate
Sunscreen ingredient
(Wilkinson and Moore,1982)
-
Sari (daging & kulit) Apel Merah
Bahan aktif
18%






Titanium dioxyde
Sunscreen ingredient
(Wilkinson and Moore,1982)
-









4-methylbenzylidene camphor
Sunscreen ingredient
(Wilkinson and Moore,1982)
-









Talc
Antcaking agent
(HPE 6th p. 728)




Diethylene glycol monostearate

2.0%
Propilenglikol (A)
Humektan
 (HPE 6th
p. 592)
8.0 %
Propilenglikol
Humektan
 (HPE 6th
p. 592)
-
Propilenglikol (A)
Humektan
 (HPE 6th
p. 592)
8.0 %
Stearic acid (M)
Emulsifying
agent,
 (HPE 6th p. 697)
3.5%
Stearic acid (M)
Emulsifying
agent,
 (HPE 6th p. 697)
9.0%
Stearic acid
Emulsifying
agent,
 (HPE 6th p. 697)
-
Stearic acid (M)
Emulsifying
agent,
 (HPE 6th p. 697)
10 %
Cetyl alkohol (M)
Emulsifying agent, Stiffening agent (HPE 6th p.156)
0.4%
Cetyl alkohol (M)
Emulsifying agent, Stiffening agent (HPE 6th p.156)
2.0%
Cetyl alkohol (M)l
Emulsifying agent, Stiffening agent (HPE 6th p.156)
-









Carbomer
Emulsifying
agent,
 (HPE 6th p. 110)
-









Sodium Chloride
Garam pengikat
(HPE 6th p. 638)
-









BHT
Antioxidant
(HPE 6th p. 75)




Isopropyl miristate (A)
Emmolient (HPE 6th p.348)
4.0%
Glycerin (A)
Emmolient, humektan (HPE 6th p. 283)
13,5
Petrolatum
Emmolient
(HPE 6th p. 482)
-
Glycerin (A)
Emmolient, humektan (HPE 6th p. 283)
13,5






Cetearyl Alkohol
Emmolient ((HPE 6th p. 150)
-



Triethanolamine (M)
Emulgator (HPE 6th p.754)
1.0%
Triethanolamine (M)
Emulgator (HPE 6th p.754)
1.0%
Triethanolamine
Emulgator (HPE 6th p.754)
-
Triethanolamine (M)
Alkalizing agent; emulsifying agent. (HPE 6th p.754)
1.0%
Triethanolamine lauryl sulphate

0.75



Tocopheryl acetate
Vitamin E
-



Parfume

qs
Minyak apel
parfume
Qs
Isopropyl Myristate
Emolient
(HPE 6th ; p.348)
-
*Propylparaben (A)
Antimicrobial Preservative
(HPE 6th p. 596)
0,20 %
Perservative
Tambahan
qs
Methylparaben
Antimicrobial Preservative
(HPE 6th p. 441)
0,2 %
Methylisothiazolinone
Antimicrobial Preservative

-
Methylparaben (A)
Antimicrobial Preservative
(HPE 6th p. 441)
0,2 %






Iodoprophylyl butylcarbonate
Antimicrobial Preservative

-



Distilled water
Solvent
86.85
Aquadest
Solvent
(HPE 6th ; p.766)
17,2 %
Purified water
Solvent
-
Aquadest
Solvent
(HPE 6th ; p.766)
Ad 100
Faktor
Konsentrasi (%)
HLB
HLB Butuh
Stearic Acid
15,0 %
15

Cetyk alkohol
0,4%
15,5

TOTAL
15,4




Faktor
Konsentrasi (%)
HLB
HLB Butuh
Stearic Acid
15,0 %
15

TOTAL
15


Modifikasi: Modifikasi dilakukan terhadap penelitian yang dilakukan oleh Puput Handayani (2011) dengan judul “ Optimasi Komposisi Cetyl Alcohol sebagai Emulsifying Agent dan Glycerin sebagai humektan dalam Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah

Bentuk sediaan yang dipilih adalah bentuk krim dengan pertimbangan kenyamanan ketika diaplikasikan ke kulit dan viskositas yang membuat krim
memiliki kontak yang lebih lama dengan kulit sehingga efek sunscreen yang diharapkan dapat tercapai lebih optimal. Dipilih tipe o/w karena mudah diaplikasikan di kulit, dapat menyebar dengan baik dan dapat dicuci dengan air.
            Apel merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa polifenol yaitu kuersetin(Boyer and Liu, 2004). Dari hasil penelitian oleh Benjamin (2008), kuersetin memiliki potensial sebagai sunscreen agent. Oleh karena itu, kami memilih apel merah sebagai bahan aktif yang dapat dikembangkan sebagai sunscreen yang mampu mengabsorbsi atau memantulkan radiasi sinar ultraviolet dan berkhasiat sebagai antioxidant. Kadar extract apel merah (daging buah beserta kulit) sebesar 1,8% dapat memberikan nilai sebesar 16,28 (Handayani, 2011). Dengan tidak dilakukannya ekstraksi, pengambilan sari dilakukan 10 kalinya dengan harapan menghindari penyusutan kadar, sehingga kadar sari apel merah yang digunakan dalam formula adalah 18%.

a.       Modifikasi Bahan Penyusun Basis
·         Nama bahan yang ditambahkan : Propilen glikol
Alasan : merupakan zat kimia yang digunakan sebagai pelarut atau pembawa untuk zat-zat yang tidak stabil dan tidak dapat larut dalam air (Nipagin dan nipasol). Selain itu juga dapat digunakan sebagai penghambat pertumbuhan jamur. (Loden, 2009) Propilen glikol merupakan pelarut yang lebih baik jika dibandingkan dengan gliserin, mampu meningkatkan kemampuan pengawet metil paraben (Rowe, dkk., 2005). Selain itu propilen glikol dapat digunakan sebagai humectant yang dapat mempertahankan kandungan air dari sediaan sehingga sifat fisik dari sediaan selama penyimpanan lebih stabil. (Allen, 2002). Propilen glikol stabil digunakan dalam suatu sediaan bila dikombinasikan dengan gliserin (Loden, 2001).

·         Nama bahan yang ditambahkan : Gliserin
Alasan : Gliserin juga merupakan bahan pelembab yang baik untuk kulit dan dapat meningkatkan daya sebar krim dan lotion (Klatz and Goldman, 2003). Gliserin menyebabkan rasa berat dan tacky sehingga untuk menutupi hal tersebut, penggunaan gliserin sebagai humektan perlu dikombinasi dengan humektan lain (Zocchi, 2001). Penggunaan kombinasi gliserin dan propilen glikol secara bersamaan didasarkan pada kenyataan bahwa gliserin mempunyai viskositas yang rendah namun  gliserin memberi kelembutan sehingga nyaman digunakan, sedangkan propilen glikol memiliki viskositas yang lebih tinggi namun kurang nyaman dalam aplikasinya karena ada pengaruh rasa lengket saat digunakan (Yuliani, 2010). Humektan dengan viskositas rendah menyebabkan mudahnya tercampur dalam suatu sediaan, sedangkan humektan dengan viskositas yang tinggi dapat mencegah terjadinya pemisahan emulsi (Wilkinson and Moore, 1982).

·         Nama bahan yang ditambahkan : Metylparaben
Alasan : Tingginya kandungan air dalam sediaan gel, maka akan menyebabkan meningkatnya resiko kontaminasi dari mikroba sehingga diperlukan pengawet untuk menekan resiko terjadinya kontaminasi (Depkes RI, 1979). Efektif dalam kisaran pH yang luas dan memiliki aktivitas antimikroba yang kuat (Rowe., dkk. 2005)
                                                            
·         Nama bahan yang ditambahkan  : Propilparaben
Alasan : Untuk mencegah terjadinya pertumbuhan mikroba. Dengan kombinasi antara metylparaben dan propil paraben akan meningkatkan kemampuan aktivitas antimikroba (Rowe, dkk., 2005)

·         Nama bahan yang ditambahkan : Asam Stearat
Alasan : Digunakan sebagai fase minyak. Dapat membentuk basis yang baik pada sediaan krim.

·         Nama bahan yang ditambahkan : Triethanolamin
Alasan : Bila direaksikan dengan asam lemak, seperti asam stearat akan membentuk sabun yang dapat digunakan sebagai emulgator untuk menghasilkan emulsi yang stabil, berbutir halus pada emulsi o/w (HPE 6th, p.754)

·         Nama bahan yang ditambahkan : Aquadest
Alasan: sebagai pelarut dalam formulasi gel (Depkes RI, 1979)
V.                Matriks untuk Formula Hasil Modifikasi
NO
Nama Bahan
Sifat Kimia
Sifat Fisika
Kadar
Fungsi
Alasan dipakai dalam formula
pH Stabilitas
Pemerian
Kelarutan
Lazim
Terpilih
1

Stearic Acid
(HPE 6th
p. 697)

Titik didih : 383 ᵒC
Titik lebur : 69-70 ᵒC
Asam stearat
adalah bahan
stabil. Perlu
ditambahkan
antioksidan.

Pemerian : keras, putih/sedikit
berwarna putih, mengkilat.
Kelarutan :
larutdalam
benzena,
kloroform, dan
eter ; larut
dalam etanol 95%, heksena, danpropilen glikol ; praktis tidak
larut dalam air.
1 – 20 %

10 %

Emulsifying
agent,
Solubilizing
agent

Digunakan
sebagai fase
minyak,
memiliki
kestabilan yang baik, dapat membentuk basis
yang baik pada pembuatan krim.

2

Methylparaben
(HPE 6th
p. 441)

Density : 1,32 g/cm3
Titik lebur : 125 – 128 ᵒC
Larutan stabil
pada pH 3-6 danterhidrolisis
dengan cepat
pada pH diatas 8
Pemerian :
bubuk kristal
putih, hampir
atau tidak 0,02 – 0,3 %
berbau.
Kelarutan :
mudah larut
dalam etanol
95% ; praktis
tidak larut
dalam mineral
oil.
0,02-0,3 %

0,2 %

Pengawet

Pengawet yang dapat bekerja
pada pH 4-8

3
Propylparaben
(HPE 6th
p. 596)
Density : 1,288 g/cm3
Titik didih : 295ᵒC
Larutan stabil
pada pH 3-6 danterhidrolisis
cepat pH diatas 8.
Pemerian :
putih, kristal,
tidak berbau,
hambar.
Kelarutan :
mudah larut
dalam etanol 95% dan propilen glikol.
0,01 – 0,6 %
0,2 %
Pengawet
Memiliki pH 4-8sebagai
antimikroba
pada kosmetik.
4
Glycerin (HPE 6th p. 283)
Titik didih : 290 ᵒC
Titik lebur : 17,8 ᵒC
Gliserin
higroskopis
pada
pencampuran
dengan air,
etanol 95% dan propilen glikol,  secara kimiawi
stabil
Pemerian :
tidak berwarna, tidak berbau,
kental,
rasa manis,
dalam krim
digunakan
sebagai pelarut.
Kelarutan :
sedikit larut
dalam aceton ;
larut dalam
etanol 95% dan air ; praktis
tidak larut
dalam benzen,
kloroform.
< 30 %
13,5%
Humektan dan
emollient
Dapat
digunakan
sebagai solvent dan cosolvent
pada krim dan
emulsi, juga
humektam untuk kelembapan
kulit
5


Propylene
Glicol (HPE 6th p. 592)

Titik lebur : -59 ᵒC
Titik didih : 188 ᵒC
Pada suhu
dingin stabil,
tetapi
teroksidasi pada suhu panas,
secara kimiawi
stabil saat
bercampur
dengan etanol 95%, gliserin,
dan air.
Pemerian :
tidak berwarna,
kental,
rasa agak manis,sedikit pedas
menyerupai
gliserin.
Kelarutan :
Larut dalam
aseton,
kloroform,
etanol 95 % dan air, dalam 1:6
eter ; tidak larut dalam minyak
mineral.
5 – 80 %


8,0 %


Sebagai
pembawa untuk
pengemulsi

Dapat
membantu
melarutkan
nipagin dan
nipasol.

6
Triethanolamine
( HPE 6th, p. 754)
Titik lebur : 20-21 ᵒC
Titik didih : 335 ᵒC
Berubah menjadi coklat saat terkena udara dan cahaya

Pemerian :
Bening, tidak berwarna. Cairan kental pucat kekuningan, sedikit bau amoniak.
Kelarutan :
Tidak larut dalam air, aseton, metanol. Larut dalam benzene dan etil eter.

1%
Alkalizing agent
Sebagai agen penetral
7
Water (HPE 6th p. 766)
Density :
1 g/cm3
Titik didih : 100 ᵒC
Stabil dalam
secara kimiawi maupun fisika.
Pemerian : cair,bening dapat
bercampur
dengan pelarut
polar.


Solvent (pelarut)
Sebagai fase air.
8
Perfume



0,25 %
Bahan
tambahan
Memberikan
aroma pada
sediaan




VI.             Bentuk Sediaan Dasar
a. Bentuk                                 :Krim O/W
    Definisi                   :
Bentuk sediaan-sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan yang sesuai
(FI IV p. 6)
    Persyaratan Umum  :
·         Tidak mengiritasi kulit
·         Tidak berbau tengik
·         pH netral, mudah dioleskan pada kulit
(Harry’s Cosmeticology p. 60)

VII.          .Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
a.       Bentuk                                    : Cream Sunscreen (o/w)
b.      Definisi                       :
Tabir surya (Sunscreen) menurut Tian (1994) dan Soeratri (1993), adalah senyawa yang secara fisik atau kimia dapat digunakan untuk menyerap sinar matahari secara efektif terutama daerah emisi gelombang UV sehingga dapat mencegah gangguan pada kulit akibar pancaran langsung sinar UV.
c.       Persyaratan Umum      : (Harry’s Cosmeticology; p.232)
-          Sediaan homogen
-          Tidak mengiritasi kulit, tidak menodai pakaian
-          Dapat mengabsorbsi sinar matahari/ UV A dan UV B
-          Tidak menguap dan tahan terhadap air dan keringat
-          Mempunyai efek perlindaungan yang tetap selama beberapa jam
-          Efektif dalam mengabsorbsi radikal pada λ 290-320 nm
-          Membentuk transmisi secara total pada λ 300-400 nm

VIII.       Susunan Formula
NO

Nama Bahan

Sinonim

Bahan
Pengganti
Konsentrasi %
1 Resep
(50 gram)
1 Bets (2R)
1
Stearic Acid
Cetylacetic Acid

1 - 20 %
10 %
5
10
2
Methylparaben
Nipagin

0,02 – 0,3 %
0,2%
0,1
0,2
3
Propylparaben
Nipasol

0,01 – 0,6 %
0,2%
0,1
0,2
4
Triethanolamine
Trihydroxytriethylamine


1%
0,5
1
5
Glycerin
Trihidroxypropane Glycerol

< 30 %
13,5%
6,75
13,5
6
Propylene Glicol
1,2 - Dihydroxy
Propane

5 – 80 %
8%
4
8
7
Water
Aqua




Add 100
8
Sari Daging dan kulit apel merah
Pengharum


18%
9
18
PERHITUNGAN SISA AIR :

a.      Untuk 1 Resep : (50 (5+0,1+0,1+0,5+6,75+4+9)) = 24,5 mL

b.      Untuk 1 Bets : (100- (10+0,2+0,2+1+13,5+8+18)) = 49 mL




Luas Permukaan Wajah          = 565 cm2 = 0,8 gram ( 1-2 x sehari )
30 hari pemakaian                   = 0,8 gram x 30 hari
                                                = 24 gram  (1 kali pemakaian)
            2 x pemakaian                         = 2 x 48 gram =50 gram (1R)             (Cosmetics Fact Sheet, 2006)


IX.              Rancangan Pembuatan

Pembuatan Sari daging Apel merah :
1. Buah apel dicuci hingga bersih
2. Haluskan atau blender beserta kulit buah, dan timbang 100 gram
3. Hasil disaring dengan kain flannel untuk mendapatkan sarinya















                                                      Asam Stearat                                                                                Nipagin                              Nipasol
                                             Panaskan suhu 70°C                                                                                                                                         
                                                                                                                                                                        Propilen Glikol
                                                                                                                                                                               Gliserin
a
 
 


                                                                                                    
c
 
b
 
                                a = Sisa air
                                                                         Campur ketiganya, aduk hingga homogen                        b = TEA

                                                                                                                                                                   c = Sari daging lidah buaya


XII. Pembahasan

  Pada praktikum kali ini membuat sediaan sunscreen face cream. Mekanisme sunscreen yaitu fisika dan kimia. Secara kimia suscreen agent dapat mengabsorbsi sinar ultraviolet. Untuk secara fisika dengan memantulkan sinar ultraviolet. Sunscreen agent dengan mekanisme fisika banyak digunakan dan biasa disebut sunblock. Sunblock memiliki kekurangan dengan mekanisme seperti itu, dan penggunaan yang tidak bisa digunakan berulang kali dengan tingkat iritasi yang lebih tinggi dibanding dengan mekanisme kimia. Pada preparat sunblock ditujukan untuk penggunaan khusus, sedangkan preparat sunscreen mekanisme kimia dapat digunakan sehari-hari karena tingkat iritasi yang lebih rendah. Pemilihan bentuk sediaan krim dengan tipe emulsi o/w menunjukkan efek yang baik dalam penetrasi sediaan untuk masuk  ke kulit dan dengan kandungan minyak yang dapat membentuk lapisan tipis yang memberikan efek menahan hidrasi pada kulit sehinggan tipe emulsi o/w menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan bentuk lainnya. Penggunaan bahan alam dapat menggantikan bahan aktif sintetis yang saat ini banyak penelitian yang menunjukkan bahwa bahan aktif sintetis memiliki efek samping yang dapat mengiritasi kulit. Bahan aktif yang kami gunakan adalah kuersetin yang terdapat pada buah  Apel merah dengan konsentrasi 10% dapat memberikan nilai SPF 4,52.
Pada praktikum ini dilakukan modifikasi formula untuk mengubah efek yang lebih baik dari formula standar. Salah satunya dengan penggunaan bahan alam. Selain itu juga penambahan gliserin dengan efek humektan yang dapat melembabkan kulit.
Pada pengerjaan formula, fase minyak dengan konsistensi padat dilebur di WB dan fase air ikut dipanaskan. Setelah fase air dan minyak panas (melebur) kedua bahan dicampurkan dalam mortir panas sambil digerus. Natrium metabisulfat dilarutkan dalam sari apel, kemudian ditambahkan ke dalam mortir. Gerus homogen sampai membentuk massa krim. Namun dalam pembuatan sediaan kami, terjadi kesalahan pencampuran. Kesalahan pencampuran dikarenakan terjadinya reaksi antara tea dan gliserin yang membentuk surfaktan yang pada saat itu dilakukan mixing dengan mixer sehingga membentuk busa yang berlimpah. Seharusnya,  penambahan tea dilakukan terakhir setelah massa krim terbentuk.
 Sediaan ini diuji dengan pembanding Parasol Face Cream. Pimilihan pembanding ini karena parasol memiliki efek sunscreen dengan mekanisme kimia tanpa ada komponen sunblock. Setelah terbentuk krim, sediaan diuji dan menghasilkan data sebagai berikut :

Tabel Hasil Evaluasi
Parameter Uji
Hasil
Spesifikasi
Keterangan
Sediaan
Pembanding
Uji Mutu Fisik :
a.Organoleptis
    Bau
    Bentuk

    Warna
    Tampak Luar
b. pH
c. Daya Sebar

d. Daya tercucikan air

e. Homogenitas


Tidak berbau
Setengah padat (krim o/w)

Putih
Opaque


Jasmine
Setengah padat


Putih
Opaque

+

Mudah tercucikan air

++



Tidak berbau
Setengah padat

Putih
Opaque
6,0 - 7,0
Mudah menyebar (3-5cm)

Mudah tercucikan air (10-20 ml)

Homogen (++)



























Tabel berikut merupakan formula awal dan perbaikan atau saran dari hasil sediaan yang telah kami buat :
Formula
Modifikasi
Perbaikan
R/ Stearic Acid                               15%
     Cetyl alcohol                             0,4%
     Na. metabisufit                         
     Glicerin                                      13,5 %
     Methylparaben                           0,2%
     Propilparaben                             0,2%
     Triethanolamine                         1 %
     Sari  apel merah                         18%
     Air                                             ad 50
R/

Hasil Sediaan :
Berbusa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar