I.
NamaSediaanKosmetika
II.
Tinjauan tentang sediaan kosmetika

Kulitmerupakanlapisan yang
menutupidanmelindungiseluruhtubuhdariberbagaimacamgangguandariluartubuh yang
menyebabkanhilangnyakelembabansehinggakulitmenjadikering.Kulitkeringmempunyaikarakterkasardankeras,
tidakfleksibel, danpecah-pecahakibatkekurangan air di stratumcorneumdankelembaban
yang rendah (Mitsui 1997). Kekeringandansifatkuranglenturpadalapisanstratum
corneumdapatdiperbaikijikakandungan air dinaikkanlebihdarikondisi normal
(sekitar 10%).Pemakaianlotion kosmetikdapatmemperbaikikulitkeringkarenameninggalkanlapisan
yang rapatpadakulit, permeabilitasterhadap air rendah,
mensuplaikomponenhidrofiliksehinggamampumenahandehidrasi air
darikulitdengandemikiankulitmenjadilembut.
Kulitluarterbagiatastigalapisanyaitu
epidermis, dermis, danselsubcutaneous. Epidermis
terdiridaribeberapalapisan yang mempunyaiketebalansekitar 0,1-0,3 mm
yaitulapisanstratum corneum, lapisangranular, lapisanspinous,
danlapisanbasal. Lapisanbasal merupakanlapisan yang paling
dasardari epidermis yang berhubunganlangsungdenganlapisan dermis.Lapisanbasal
membelahterusmenerusmembentuksel-selbaru yang
berpindahkepermukaandiatasnyadanmembentuklapisanspinous.Di ataslapisanspinousterdapatduaatautigalapisangranular.Lapisanbasal,
spinous, dangranularsecarakontinyubergerakkelapisanluarmembentuklapisanstratum
corneum.Peristiwainidisebut proses keratinisasi. Lapisanstratum corneumadalahlapisan
yang terlihatdanmerupakanbagian yang diperhatikanolehahlikimiakosmetik (Mitsui
1997).Lapisan epidermis memilikifungsi yang paling pentingyaitumenjagagangguan
stimuli eksternalsepertidehidrasi, sinar ultraviolet, faktorfisik,
danfaktorkimialainnya.Fungsiinidilakukanolehlapisanstratum corneumsebagailapisan
paling luar.Lapisan dermis merupakanlapisankulitkeduasetelahlapisan epidermis
yang memegangperananpentingdalamelastisitasdanketegangandarikulit.Selsubcutaneous
beradadibawahlapisan dermis.Seliniberperandalammengaturtemperaturkulit
(Mitsui 1997).
Secaraalamiahkulitdapatmelindungidiridariberbagaifaktor
yang menyebabkankulitmenjadikeringyaitudenganadanyaNatural
MoisturizingFactor (NMF) yang merupakantabirlemakpadalapisanstratum
corneumataudisebutdengan mantel asam.
Absorpsikosmetikamelaluikulitterjadikarenakulitmempunyaicelahanatomis
yang dapatmenjadijalanmasukzat-zat yang
melekatdiatasnya.Celahtersebutadalahcelahantarsel epidermis,
celahfolikelrambut, dancelahantarselsalurankelenjarkeringat.(Wasitaatmadja
1997). Skin care cosmetics berperandalammenjagafungsidanmekanismeperlindungankulit
agar berjalandenganbaik.Padadasarnyaskin care cosmeticsdapatmelindungikulitdariefekkekeringan,
radiasi ultraviolet, danoksidasisehinggakulittetapindahdansehat (Mitsui 1997).
Skin
Lotion
Skin lotion merupakansalahsatujenisprodukindustrikosmetikhasilemulsiminyakdalam
air (oil on water atau o/w) yang digunakanuntukmenjadikankulithalus,
segar, danbercahaya. Campuranskin lotion terdiridari air, emolien,
humektan, bahanpengental, pengawet, danpewangi (Mitsui 1997).
Berbagaijenisbahanpenstabilemulsitelahbanyakdigunakandalam
formulaskin
lotion untukmenghasilkanproduk yang
mampumempertahankankestabilannyabiladisimpandalamwaktu yang cukup lama.
Skin lotion termasukgolongankosmetikapelembabkulit
yang terdiridariberbagaiminyaknabati, hewanimaupunsintetis yang
dapatmembentuklemakpermukaankulitbuatanberfungsiuntukmelenturkanlapisankulit
yang keringdankasar, danmengurangipenguapan air
dariselkulitnamuntidakdapatmenggantiseluruhfungsidankegunaankulitsemula.Kosmetikapelembabkulitumumnyaberbentuksediaancairanminyakataucampuranminyakdalam
air yang dapatditambahiataudikurangizattertentuuntuktujuankhusus (Wasitaatmadja
1997).
Lotion pelembabberfungsimenyokongkelembabandandayatahan
air padalapisankulitsehinggadapatmelembutkandanmenjagakehalusankulittersebut
(Mitsui 1997).
Lotion didefinisikansebagaicampuranduafase
yang tidakbercampur, distabilkandengansistememulsi, danberbentukcairan yang
dapatdituangjikaditempatkanpadasuhuruang (Schmitt 1996).
Syaratmutupelembabkulit (berdasarkan SNI
16-4399-1996) disajikanpadaTabel 1.
Tabel
1.Syaratmutupelembabkulit
|
No
|
Kriteriauji
|
Satuan
|
Persyaratan
|
|
1
|
Penampakan
|
-
|
Homogen
|
|
2
|
Ph
|
-
|
4,5-8.0
|
|
3
|
Bobotjenis
|
-
|
0,95-1,05
|
|
4
|
Viskositas
25
|
cP
|
2000-50000
|
|
5
|
Cemaranmikroba
|
Koloni/gram
|
Maks
102
|
III.
Formula
|
Formula
|
|||||||
|
Formula Standart (Cosmetic And Toiletry Formulations,
2001)
|
Formula Pembanding (Marina Skin
Moisturizer)
|
Formula Modifikasi (Mengacu Pada Formula Standart)
|
|||||
|
Nama Bahan
|
Fungsi
|
Kosentrasi (%)
|
Nama Bahan
|
Fungsi
|
Nama Bahan
|
Fungsi
|
Kosentrasi (%)
|
|
Deionized water
|
Diluent
|
73.53
|
water
|
pelarut (HPE 5th, p. 802)
|
Water
|
Pelarut
(HPE 5th, p. 802)
|
Ad 100 (agustina et al,)
|
|
Panthenol
|
Moisturizer/Provitamin
B
|
0,40
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Glycerylstearat
|
Emulsifier
|
1,00
|
Stearic acid
|
Emulsifyng agent (HPE 5th,p. 737)
|
TEA
|
Emulsifying agent
|
Lazim:5 (HPE 5th,p. 794)
Terpilih: 1 (agustina et al)
|
|
PEG-100
stearate
|
Cetyl alcohol
|
Emulsifyng agent
(HPE 5th,p. 155)
|
Stearic acid
|
Emulsifying agent (HPE 5th,p. 737)
|
Lazim: 1-20 (HPE 5th,p. 738)
Terpilih: 2,5 (agustina et al)
|
||
|
Polyacrilamide
|
1,40
|
carbomer
|
Emulsifyng agent
(HPE 5th,p. 111)
|
||||
|
C13-14
isoparafin
|
|||||||
|
Laureth-7
|
|||||||
|
Tocopherol
|
Antioxidant
|
0,50
|
BHT
|
antioxidant
|
Vitamin E
|
Antioksidan alami
(handbook of cosmetic science and technology, p.299)
|
Lazim: 0,001-0,05 (HPE )
Terpilih: 2% (Text Book of Cosmetic Dermatology, p.
120)
|
|
Cococaprylate
|
|||||||
|
Caprate
|
Vitamin C
|
Antioksidan alami yang larut air &
anti-UVB(handbook of cosmetic science and technology, p.301-302)
|
Lazim: 0,01-0,5% (pharmaceutical form and their
preparation, p.84)
Terpilih: 5% (Text Book of Cosmetic Dermatology, p.
120)
|
||||
|
Vitamin
E
|
|||||||
|
Cyclopentasiloxane
|
Emollient
|
5,00
|
Mineral oil
|
Emollient (HPE 5th, p. 471)
|
Mineral oil
|
Emollient (textbook cosmetic of dermatology, p.271; HPE
5th, p. 471)
|
Lazim: 1,0-20,0 (HPE 5th, p. 471)
Terpilih: 7 (agustina et al, )
|
|
Cetearylmethicone
|
10,00
|
dimethicone
|
Emollient
(HPE 5th,p. 244)
|
||||
|
Butylene glycol
|
Humectant
|
3,00
|
-
|
-
|
Gliserin
|
Humektan (HPE 5th,p.301)
|
Lazim: <30 (HPE 5th,p.301)
Terpilih: 5 (agustina et al,)
|
|
Disodium EDTA
|
Chelating Agent
|
0,02
|
Tetrasodium EDTA
|
Chelating agent (martindale 28th, p. 383)
|
Disodium EDTA
|
Chelating agent (martindale 28th, p. 383)
|
Lazim: 0,005-0,1% (HPE 5th, p. 255)
Terpilih: 0,02 (Cosmetic
And Toiletry Formulations, p. 197)
|
|
Phenoxyethanol
|
Preservative
|
0,80
|
DMDM hydantoin
|
Antimikroba
Pustaka
|
Metyl Paraben
|
Antimikroba (HPE 5th,p 466.)
|
Lazim: 0,02-0,3 (HPE 5th,p. 466)
Terpilih: 0,2 (sharon
et al, 2013)
|
|
Metylparaben
|
|||||||
|
Ethylparaben
|
propylparaben
|
Antimikroba (HPE 5th,p. 629)
|
Lazim: 0,01-0,6 (HPE 5th,p 629)
Terpilih: 0,02% (sharon
et al, 2013)
|
||||
|
Propylparaben
|
|||||||
|
Butylparaben
|
|||||||
|
Fragrance
|
Pewangi
|
0,35
|
parfum
|
Pemberi aroma
|
Lemon ess.
|
Penaambah aroma
|
qs.
|
|
Aluminium
starch octenylsuccinate
|
Feel
|
4,00
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
-
|
-
|
-
|
Cl 19140
|
pewarna
|
-
|
-
|
-
|
|
-
|
-
|
-
|
Cl 15985
|
pewarna
|
-
|
-
|
-
|
|
-
|
-
|
-
|
Potassium hydroxide
|
Alkalizing agent
(HPE 5th,p.605)
|
-
|
-
|
-
|
Modifikasi Bahan Utama
Nama Bahan Aktif
yang di Ganti:
1.
Tocopherol
2.
Cococaprylate
3.
Caprate
Diganti dengan:
1.
Vitamin
C
2.
Vitamin
E
Alasan:
1.
Vitamin
C selain digunakan sebagai antioksidan dapat digunakan sebagai pencerah kulit (Cosmetic
Formulation of Skin Care Products, p.
174)

2.
Vitamin
C efektif dalam melindungi dari sinar UV-A dan UV-B (Cosmetic Formulation of
Skin Care Products, p. 378)

3.
Kombinasi
vitamin E dan Vitamin C dapat digunakan sebagai “photoprotective” dari sinar UV-B (Text Book of Cosmetic Dermatology, p.
120)
Kosentrasi
terpilih:
1.
Vitamin
C : 5%
2.
Vitamin
E : 2%
(Textbook
of Cosmetic Dermatology, p. 120)
Alasan:
1.
Kombinasi
2% vitamin E dan 5% vitamin C dapat memberikan photoprotectiveeffect pada manusia (Text Book of Cosmetic Dermatology, p. 120)

Modifikasi Bahan Tambahan:
1.
Penggantian Gliceryl Stearat, PEG-100 Stearat,
Polyacrilamide, C13-14 isoparafin, dan Laureth-7 dengan Trietanolamine dan
Stearic acid
Alasan:
1.
Kosentrasi yang di pilih:
1. TEA: 1%
2. Stearic Acid: 2,5%
Alasan:
1.
2.
Penggantian Cyclopentasiloxane dan Cetearyl methicone dengan Mineral oil
Alasan
1.
Kosentrasi yang di pilih:
1. 7%
Alasan:
1.
3.
Penggantian Butylne Glycol, Phenoxyethanol, Ethyl Paraben,
dan Butylparaben dengan Metylparaben dan Propylparaben
Alasan:
1.
Kosentrasi yang di pilih:
1. metylparaben: 0,2%
2. propylparaben: 0,02%
Alasan:
IV.
Matriks hasil formula modifikasi
|
No
|
Nama Bahan
|
Karakteristik
|
Kadar Lazim
|
Kadar Yang Dipakai
|
Fungsi
|
OTT
|
Alasan Dipakai Dalam Formula
|
|
|
Fisika
|
Kimia
|
|||||||
|
1.
|
Vitamin E
|
Pemerian: praktis
tidak berbau dan tidak berasa. Bentuk alfa tokoferol dan alfa tokoferol
asetat berupa minyak kental jernih, warna kuning atau kuning kehijauan.
Kelarutan: alfa
tokoferol asam suksinat tidak larut dalam air; sukar larut dalam larutan
alkali; larut dalam etanol dalam eter, dalam aseton dan dalam minyak nabati;
sangat mudah larut dalam kloroform
(FI IV p. 796)
|
Boiling point: 235oC
Densitiy: 0,947-0,951 g/cm3
(HPE 5th, p. 33)
|
Lazim: 0,001-0,05 (HPE 5th, p. 32 )
|
2% (Text Book of Cosmetic Dermatology, p. 120)
|
Antioxidant (HPE 5th, p. 32)
|
|
Kombinasi vitamin E dan Vitamin C dapat digunakan sebagai “photoprotective” dari sinar UV-B (Text Book of Cosmetic Dermatology,
p. 120)
|
|
2.
|
Vitamin C
|
|
Density: 1,688 g/cm3
Melting point: 190oC
pH: 2,1-2,6
(HPE 5th, p. 48)
|
0,01-0,5% (pharmaceutical form and their preparation,
p.84)
|
5% (Text Book of Cosmetic Dermatology, p. 120)
|
Antioxidant,photoprotective (Cosmetic Formulation of Skin Care Products, p. 378)
|
|
Vitamin C efektif dalam melindungi dari sinar UV-A dan
UV-B (Cosmetic Formulation of Skin Care Products, p. 378)
|
|
3.
|
Mineral Oil
|
|
|
1,0-20,0 (HPE 5th, p. 471)
|
7 % (agustina et al, )
|
Emollient (textbook cosmetic of dermatology, p.271; HPE
5th, p. 471)
|
|
|
|
4.
|
Dinatrium EDTA
|
Pemerian: serbuk hablur, putih (FI IV, p. 329)
Kelarutan: larut dalam air (FI IV, p. 329)
|
|
0,005-0,1% (HPE 5th, p. 255)
|
0,02 (Cosmetic
And Toiletry Formulations, p. 197)
|
Chelating agent (martindale 28th, p. 383)
|
|
|
|
5.
|
Gliserin
|
Pemerian: cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya
boleh berbau khas lemah (tajam dan tidak enak) higroskopik; netral terhadap
lakmus. (FI IV, p. 413)
Kelarutan: dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut
dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap. ()
|
|
<30 (HPE 5th,p.301)
|
5 (agustina et al,)
|
Humektan (HPE 5th,p.301)
|
|
|
|
6.
|
TEA
|
Pemerian: cairan agak higroskopik, kental tidak
berwarna sampai kuning muda, bau amoniak
Kelarutan: dapat bercampur dengan air dan dengan
etanol: larut dalam kloroform (FI IV, p. 1205)
Masa jenis: antara 1,120 sampai 1,128 (FI IV, p. 1205)
|
|
5 (HPE 5th,p. 794)
|
1 (agustina et al)
|
Emulsifying agent
|
|
|
|
7.
|
Asam Stearat
|
Pemerian: keras,
putih atau agak kekuningan, hablur atau serbuk putih atau putih kekuningan
Kelarutan: sangat
larut dalam benzene, carbon tetraklorida, chloroform, da eter; larut dalam
etanol 96%, heksana, dan propilen glikol; praktis tidak larut di dalam air
(HPE 5th, p. 738)
|
Density: 0,980
g/cm3
Melting point:
(HPE 5th,
p. 738)
|
1-20 (HPE 5th,p. 738)
|
2,5 (agustina et al)
|
Emulsifying agent (HPE 5th,p. 737)
|
|
|
|
8.
|
Metyl Paraben
|
Pemerian: hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak
berbau dan berbau khas lemah; mempunyai sedikit rasa terbakar (FI IV, p. 551)
Kelarutan: sukar larut dalam air, dalam benzene dan dalam karbon
tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan dalam eter. (FI IV, p. 551)
Masa jenis:
|
|
0,02-0,3 (HPE 5th,p. 466)
|
0,2 (sharon et
al, 2013)
|
Antimikroba (HPE 5th,p 466.)
|
:
|
|
|
9.
|
propyl Paraben
|
Pemerian: serbuk putih
atau hablur kecil, tidak berwarna (FI IV,p. 713)
Kelarutan: sangat sukar larut dalam air; mudah larut
dalam etanol, dan dalam eter; sukar larut dalam air mendidih(FI IV, p. 713)
|
|
0,01-0,6 (HPE 5th,p 629)
|
0,02% (sharon et al,
2013)
|
Antimikroba (HPE 5th,p. 629)
|
|
|
|
10.
|
Lemon Ess.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11.
|
water
|
Pemerian: cairan jernih tidak berwarna dan berbau (FI
IV, p. 112)
|
|
-
|
|
-
|
|
|
Perhitungan HLB

HLB formula
standart
|
Nama
|
Kosentrasi %
|
HLB
|
HLB butuh
|
|
Glycerylstearat
|
1
|
|
|
|
PEG-100
stearate
|
1
|
|
|
|
Polyacrilamide
|
1,4
|
|
|
|
C13-14
isoparafin
|
1,4
|
|
|
|
Laureth-7
|
1,4
|
|
|
|
jumlah
|
6,2
|
|
|
·
Formula
standart merupakan sediaan
HLB butuh formula
modifikasi
|
nama
|
Kosentrasi %
|
HLB
|
HLB butuh
|
|
Mineral oil
|
7
|
10
|
|
|
Stearic acid
|
2,5
|
15
|
|
|
jumlah
|
9,5
|
-
|
11,3
|
·
Formula
modifikasi merupakan sediaan solubilizers
V.
Bentuk Sediaan Dasar
VI.
Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
VII.
Susunan Formula
Luaspermukaantubuh: 1,73 m2 (thomsondelmar
learning's pharmacy practice for technicians, 196)
Untuk 1x aplikasi = 2mg/cm2 x 1730 cm2 = 3460mg =
3,4 g
Untuk 30 hari = 3,46 g × 30 hari = 103,8 g = 100 g
|
Nama Bahan
|
Sinonim
|
Kosentrasi (%)
|
1 Resep 30g
(gram)
|
1 Batch (3x30g)
|
|
Vitamin E (m)
|
|
2
|
0,6
|
1,8
|
|
Vitamin C (a)
|
|
5
|
1,5
|
4,5
|
|
Mineral Oil (m)
|
|
7
|
2,1
|
6,3
|
|
Di Natrium EDTA
(a)
|
|
0,02
|
0,006
|
0,018
|
|
Gliserin (a)
|
|
5
|
1,5
|
4,5
|
|
TEA (a)
|
|
1
|
0,3
|
0,9
|
|
Stearic Acid
|
|
2,5
|
0,75
|
2,25
|
|
Metylparaben (m)
|
|
0.2
|
0,06
|
0,18
|
|
Propylparaben (m)
|
|
0,02
|
0,006
|
0,018
|
|
Lemon ess (m)
|
|
qs
|
-
|
-
|
|
water
|
|
Ad 100
|
Ad 30
|
69,534 ml ~ 70ml
|
Perhitungan sisa air dalam 1 batch
90 - (1,8 + 4,5 + 6,3 + 0,018 + 4,5 + 0,9 + 2,25 + 0,18 +
0,018) = 69,534 ml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar