Sabtu, 16 Mei 2015

sun screen latulip

I.                   Nama Sediaan Kosmetik
 Tabir Surya bentuk sediaan gel  (Sunscreen gel)

II.                Tujuan Pemakaian
Sunscreen berfungsi untuk mencegah dan meminimalisasi efek berbahaya radiasi sinar matahari (Wilkinson p.231, 1982)

III.             Karakteristik Sediaan
Menurut (Wilkinson p.232 , 1982) hal-hal yang diperlukan dalam tabir surya adalah :
1.      Efektif dalam menyerap sinar erythmogenic pada rentang panjang gelombang 290-320 nm tanpa menimbulkan gangguan yang akan mengurangi atau yang akan menyebabkan iritasi
2.      Memberikan transmisi penuh pada rentang panjang gelombang 300—400 nm untuk memberikan efek tanning maksimum
3.      Tidak mudah menguap dan resisten terhadap air dan keringat
4.      Memiliki sifat-sifat mudah larut yang sesuai untuk memberikan formula kosmetik yang sesuai
5.      Tidak berbau dan memiliki sifat-sifat fisik yang sesuai seperti daya lekatnya, dll
6.      Tidak menyebabkan toksik, tidak iritan, dan tidak menimbulkan sensitivitas
7.      Dapat mempertahankan daya proteksinya selama beberapa jam
8.      Stabil dalam penggunaan


9.      Tidak memberikan noda pada makanan
Tidak toksik dan dapat di terima secara dermatologis merupakan hal yang penting. Sebagai kosmetik, tabir surya sering digunakan dalam penggunaan harian pada daerah permukaan tubuh yang luas. Selain itu, tabir surya juga dapat digunakan pada bagian kulit yang telah rusak karena matahari. Tabir surya mungkin juga digunakan pada semua kelompok umur dan kondisi kesehatan yang bervariasi (Wilkinson p.232 , 1982).


























IV.             Matriks Bahan Modifikasi
No
Nama  bahan 
Karakteristik
Kadar
Fungsi Bahan
Nilai HLB
Alasan dipakai dalam formula
Fisika
Kimia
Lazim
terpilih
1.
Titanium oxide

Pemerian :berwarna putih sampai kuning muda, serbuk maorphous,
Kelarutan : tidak larut dalam air
(Md 36 p.1621)
2-2,5%
(Wilkinson p.243, 1984)
0,7%
(Dutra et al, 2004)
Sunscreen ingredient
(Belaji, 2007 dan Md 36 p. 1621)

Biasanya digunakan dalam campuran pembuatan sunscreen dan mempunyai refleks yang kuat terhadap sinar UV dan biasanya digunakan sebagai physiccal sunscreen (Md 36 p.1621)
2.
Octyl methoxycinamate



6,8%  (Dutra et al, 2004)



3.
Benzopenone -3


UV adsorber
(Md 36th ; p.1608)
2,8% (Dutra et.al., 2004)
UV adsorber  (Md 36th, p. 1614)


4.
Carbopol 940
Stabilitas : stabil, higroskopis, dapat meleleh paa suhu 104oC selama 2 jam
pH :
2,7-3,5  untuk 0,5% w/v
2,5-3,0 untuk 1% w/v
(HPE 5 p.111)
Pemerian : berwarna putih, asam, serbuk higroskopis dengan warna yang terang
Kelarutan : larut di air dan setelah dinetralkan di etanol 95% dan glycerin
(HPE 5 p.111)
0,5-2 %
(HPE 5 p.346)
0,5 %
(Ida dan Noer, 2012)
Gelling agent
(HPE 5th ; p.111)

Biasa digunakan dalam sediaan kosmetik sebagai gelling agent, dan stabilizer
(HPE 5 p. 111)


5.
Trietanolamin
Stabilitas : mudah berubah warna menjadi coklat bila terkenal cahaya dan udara
pH : 10,5
(HPE 5th ; p.794)

Pemerian:TEA berwarna sedikit kuning pucat dan jernih, bau mirip lemak,  memiliki viskositas yang kental
Kelarutan:Larut dalam air, acetone, methanol, carbon tetrachloride.Tidak larut dalam benzene, ethyl eter
Boiling point : 315 C
(HPE 5th ; p.794)

5%
(HPE 5 p.794)
1%
(Nur Ida,2012)
Alakalizing agent
(HPE 5th ; p.794)

Trietanolamin juga berfungsi sebagai bahan penstabil dan pengembang dari HPMC dan mencegah rusaknya dispersi dari HPMC ketika terpapar oleh cahaya yang dapat menyebabkan gel menjadi keruh (Nursiah, 2011)
Meningkatkan viskositas sediaan
(HPE 5th ; p.794)

6.
Metylparaben
Stabilitas :larutan dengan air stabil pada pH 3-6 yang disterilkan dengan autoclave
pH : 4-8
(HPE V, hal 467)
Pemerian:Kristal tidak berwarna atau serbuk berwarna putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau
Kelarutan:Larut 1:6 dalam gliserin, 1:400 dalam air, 1:50 dalam air 25, 1:30 dalam air 80C, 1:5 dalam propilenglikol
Melting point: 125-1280C (HPE V, hal 467)
0,02-0,3%
(HPE 5 p.457)
0,18%
(Amila Gadri, 2011)
Antimicrobal preservative (HPE 5th ; p.629)

·     Aktif dalam melawan bakteri gram positif dan negatif
·     Efektif terhadap ragi dan jamur
·     Efektif pada range pH yang luas
(HPE 5th , hal 466)
7.
Isopropyl Myristate







8.
Propilen glikol
Stabilitas :pada suhu kamar stabil pada tempat yang tertutup rapat tetapi pada temperatur yang tinggi menyebabkan propilen glikol teroksidasi
(HPE 5 p.624)

Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, Higroskopik.
Kelarutan:Larut dalam 6 bagian eter
Boiling point : 188oC
Melting point : -590C
(HPE 5 p.624)
<15%
(HPE 5 p.624)
10%
(Nur Ida, 2012)
Humectant
(HPE 5 p.624)

Tidak toksik dibanding turunan glikol yang lainnya.
(HPE 5 p.624)

9.
Aquadest
Stabilitas : sangat stabil dalam kondisi apapun
(HPE 6 p.766)

Pemerian: Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
(HPE 6 p.766)
Ad  100%
33,1%
Solvent
(HPE 6 p.766)







VIA.          Bentuk Sediaan Dasar
a.       Bentuk                                    : Gel
b.      Definisi                       :
Ø  Bentuk sediaan setengah padat atau semi solida yang pada umumnya transparan, dapat ditembus oleh cahaya dan jernih. Gel atau jeli adalah suatu system disperse semi padat terdiri dari suspense yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar, terpenetrasi okeh suatu cairan. (FI IV; p.)
Ø  Gel adalah suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatudispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil ataumolekul organik yang besar dan saling diresapi cairan (Ansel, 1989).Gel biasanya digunakan untuk diaplikasikan pada membran mucus atau jaringan yang luka terbakar, karena gel memiliki kandunganair yang tinggi yang dapat mengurangi iritasi (Klech, 1997).
c.       Persyaratan Umum      : (Mitsui, 1997)
Ø  Memiliki viskositas yang tinggi
Ø  Memiliki daya lekat yang tinggi
Ø  Tidak mudah mengalir pada pemukaan kulit
Ø  Mudah merata saat dioleskan
Ø  Mudah tercucikan air
Ø  Memiliki daya lubrikasi tinggi
Ø  Memberikan rasa lembut dan sensasi dingin saat digunakan



VIB.          Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
a.       Bentuk                                    : Gel Hidrogel Sunscreen
b.      Definisi                       :Gel hidrogel merupakan sediaan semi padat dari partikel-partikel anorganik, bila ditambahkan ke dalam fase pendispersi, hanya sedikit sekali interaksi antara kedua fase. Berbeda dengan bahan hidrofilik, bahan hidrofobik tidak secara spontan menyebar, tetapi harus dirangsang dengan prosedur yang khusus (Ansel, 1989).
Tabir surya (Sunscreen) menurut Tian (1994) dan Soeratri (1993), adalah senyawa yang secara fisik atau kimia dapat digunakan untuk menyerap sinar matahari secara efektif terutama daerah emisi gelombang UV sehingga dapat mencegah gangguan pada kulit akibar pancaran langsung sinar UV.
c.       Persyaratan Umum      : (Harry’s Cosmeticology; p.232) Sediaan homogen
-          Tidak mengiritasi kulit, tidak menodai pakaian
-          Dapat mengabsorbsi sinar matahari/ UV A dan UV B
-          Tidak menguap dan tahan terhadap air dan keringat
-          Mempunyai efek perlindaungan yang tetap selama beberapa jam
-          Efektif dalam mengabsorbsi radikal pada λ 290-320 nm
-          Membentuk transmisi secara total pada λ 300-400 nm



V.                Susunan Formula
Penentuan bobot sediaan untuk 1 resep
Luas permukaan tubuh= 1592 inch2 (Kreps & Goldemberg, 1972) = 10271 cm2
Pengaplikasian dengan menggunakan jari tangan (fingertip unit) (Long,1991)   
= 0,43 g / 257 cm2 (untuk wanita) ----used
= 0,49 g / 312 cm2 (untuk pria)
Aplikasi krim diperkirakan pada wajah dan leher (9% luas tubuh), serta pada lengan bagian bawah (9% luas tubuh) (Gumilar, 2012)
Perkiraan lama penggunaan krim = 1 hari sekali untuk 10 hari
Bobot sediaan yang dibutuhkan =
No
Nama Bahan
Sinonim
Bahan penganti
Konsentrasi
1 Resep
u/ 30 gram
1 Batch
u/ 75 gram
Awal
Modifikasi
1.
Zinc oxide



2%
(Seldone, 2000)
0,6 gram
1,8 gram
2.
benzophenone
Oxybenzone


2%
(Noorma Rosita, 2010)
0,6 gram
1,8 gram
3.
Carbopol
carbomer


0,5% (Ida dan Noer, 2012)
0,15 gram
0,45 gram
4.
Trietanolamin
TEA


1%
(Ida dan Noer, 2012)
0,3 gram
0,9 gram
5.
Metylparaben
Nipagin


2%
(Noorma Rosita, 2010)
0,6 gram
1,8 gram
6.
Propilen glikol



10%
(Nur Ida, 2012)
3 gram
9 gram
7.
Isopropyl myristate
IPM

-
4% (Zahra, 2012)
1,2 gram
3,6 gram

Perhitungan sisa air
Untuk 1 resep : 30 gram – (0,6+0,6+0,15+0,3+0,6+3+1,2) gram = 30 gram – 6,45 gram = 23,55 gram = 24 gram = 24 ml
Untuk 1 batch : 3x24 ml = 72 ml


VI.             Rancangan Cara Pembuatan

Timbang Zink Oksida , Propilen glikol, nipagin dan nipasol

 
                                                                                                                                                       

 



Larutkan ZnO ke dalam setengah bagian propilen glikol

 
Tambahkan carbopol dan diaduk hingga homogen

 
Pembuatan carbopol:
  • Timbang carbopol
  • Tambahkan air panas >80°C sebanyak 1/3 atau 2/3 dari jumlah carbopol
  • Tambahkan sisa air dingin, aduk dan dinginkan
  • Tambahkan ethanol

 
Aduk hingga tercampur merata
 
Masukkan dalam wadah sediaan, beri etiket, brosur dan masukkan ke dalam dus.

 
Larutkan nipagin ke dalam setengah bag propilen glikol

 
                                                                                       







Tambahkan TEA, isopropyl, etanol 96% dan sisa air.. aduk ad homogen
 
 


                                                                                                                                              



I.                   Penentuan nilai SPF
1.      Penentuan nilai SPF secara in vivo (digunakan sinar mataharo (sumber sinar ultra lembayung buatan (solar stimulator) yang menghasilkan radiasi
A = 290-320nm (UV B)
Cara kerja :
 



















2.      Pengujian SPF secara in vitro (dengan spektrofotometri) (Viondy, 2013)
SPF = 10A rata-rata
Log SPF =  = A rata-rata =As
Keterangan :
A rata-rata = Serapan sinar matahari / As
λn –λ1 = interval aktivitas entemogenik
λ          = panjang gelombang < 290nm
λn        = panjang gelombang > 320nm
Cara kerja :
·        
Sampel ditimbang sebanyak 125mg gel
 
Sampel / Sediaan


 











·        
Timbang sebanyak 125mg basis
 
Blanko


 











                   Hubungan antara Tipe kulit dengan nilai SPF
                   Untuk jenis-jenis kulit yang telah disebutkan di atas, berikut adalah produk-produk SPF dengan SPF yang direkomendasikan:
Jenis Kulit
SPF
I
8 atau lebih
II
6-7
III
4-5
IV
2-3
V
2
VI
None indicated


II.                Spesifikasi Sediaan
Parameter
Spesifikasi
Organoleptis
·         Bau
·         Warna
·         Penampilan

Bau khas
Bening atau transparan
 Gel
Daya sebar
5-7 cm ( Garg et al., 2002)
Daya Lekat
Daya lekat yang tinggi (Carter, 1975)
Sifat tercucikan air
< 1 menit
Viskositas
2000-4000cps (Garg et al, 2002)
pH
5,5 – 6
Homogen
Sangat homogeny
Kejernihan
Sangat jernih
Uji iritasi
Tidak mengiritasi


III.               Rancangan Evaluasi
1.      Pemeriksaan Organoleptis (Nurfiah, 2011)
·         Penampilan
·         Warna sediaan
·         Bau

2.      Uji Kejernihan
        Cara:
                                                                  Sediaan dilihat secara visual dengan latar hitam atau putih.
Kriteria
Hasil
Sangat Jernih
+++
Jernih
++
Keruh
+

3.      Uji Homogenitas (Nur Ida, 2011)
Cara :
Sediaan yang telah dimasukkan didalam wadah dilihat secara visual penampilan dan adanya aggregate atau tidak.

Kriteria
Hasil
Satisfactory
+
Good
++
Excellent
+++

4.      Uji Konsistensi
Cara:
-Ambil sejumlah gel, kemudian ditaruh diatas kaca objek (membentuk cone)
-Kaca objek diangkat keatas dengan jarak 10cm, kemudian dibalik.
-Dihitung jarak yang ditempuh gel untuk kebawah setelah 10 detik

5.      Uji daya sebar (Noorma, 2010)
        Cara:
-  Sampel ditimbang sebanyak 0.5 gram kemudian ditaruh diantara 2 kaca objek.
-  Anak timbangan seberat 50 gram ditaruh diatas kaca objek
-  Dihitung waktu yang dibutuhkan untuk gel
-  Hasil data dihitung dengan rumus:
S = M  .L  /  T
M = Berat beban
L = Panjang gelas
T = Waktu yang dibutuhkan untuk menyebar

6.      Sifat tercucikan air
Cara:
·         Dilakukan dengan 1 gram sediaan gel kemudian dioleskan pada telapak tangan kemudian diberikan sejumlah volume air sambil tangan dibilas.
Kriteria
Persyaratan
Sangat mudah tercucikan
+++ (0-2 menit)
Mudah tercucikan
++ (2-4menit)
Tidak tercucikan
+ (>4 menit)

7.      Extrudability
-       Dilakukan dengan alat Pfizer Hardness tester. 15 gram sediaan gel diisikan kedalam tube alumunium. Plunger disesuaikan untuk menahan tube dengan tekanan 1kg/cm2 selama 30 detik.
-       Jumlah gel yang extruded dihitung.
-       Dilakukan pengulangan sebanyak 3x

8.                  Uji pH (Nur Ida, 2011)
-            Dilakukan dengan melarutkan 0.25 gram jel (ditimbang secara akurat) pada 25ml akuades, kemudian elektroda pH meter dicelupkan. Setelah elektroda tercelup, nyalakan pH meter kemudian didiamkan hingga layar pada pH meter menunjukkan angka yang stabil.

9.      Viskositas (Nurfiah, 2011)
             Alat: viskometer Brookfield
                            Cara:
·           Pengukuran viskositas dengan menggunakan viscometer Brookfield menggunakan spindle nomor yang sesuai, dipasang pada alat kemudian dicelupkan ke dalam sediaan yang telah diletakkan dalam beaker glass. Kecepatan alat dipasang pada kecepatan yang beragam pada 2, 4, 10, 20 rpm, dan kemudian dibalik 20, 10, 4 dan 2 rpm kemudian dibaca skalnya dengan mengamati sediaan saat posisinya stabil. Pengukuran dilakukan dalam suhu 25-27 derajat celcius.

10.  Uji iritasi
      Cara:
·      Uji iritasi dilakukan terhadap tikus putih Wistar yang bulunya sudah dicukur sehari sebelum pengujian. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 sebagai kontrol, kelompok 2 uji coba formula, dan kelompok 3 dengan 0.8% larutan formalin sebagai standar irritant. Hasil dilihat dan dibandingkan secara visual.

11.  Pemeriksaan stabilitas
      Cara:
·      Dilakukan pada dua kondisi. Yang pertama pada temperature 25˚±2°C dengan kelembaban RH = 60±5% dan yang kedua dengan suhu 40º ± 2°C dengan kelembaban RH = 75±5%.

12.  Pengukuran distribusi ukuran partikel
      Alat:  Mikroskop yang dilengkapi dengan micrometer okuler
      Cara:
·      Timbang sediaan sebanyak 0,1 gram kemudian diencerkan dengan air suling hingga 1 mL. Ambil sedikit hasil pengenceran tersebut kemudian teteskan pada kaca objek dan lakukan pengukuran partikel 500 partikel (Lachman, dkk. 1994)

13.  Kromatografi Lapis Tipis
             Senyawa:
             Fase diam: Silica gel GF254
             Fase gerak:
Cara kerja:
·           Chamber dikalibrasi ad 20 ml (sesuai kapasitas masing-masing chamber)
·           Masukkan 20 ml eluen fase gerak dalam chamber
·           Menjenuhkan chamber dengan menggunakan kertas saring selama ± 30 menit
·           Menotolkan ekstrak cair dan senyawa pembanding pada plat fase diam (silica gel)
·           Meletakkan silica gel tersebut pada chamber sampai eluen naik hingga batas atas
·           Mengeringkan plat silica gel, lalu semprot dengan penampak noda
·           Menghitung harga Rf-nya      








IV.               Hasil Evaluasi
1.      Pemeriksaan Organoleptis

Parameter
Spesifikasi
Pembanding
Sediaan
Keterangan
Bentuk Luar




Warna




Bau





2.      Uji pH
Larutan 1% b/v (dilarutkan dalam air dingin)
Replikasi
Persyaratan
Pembanding
Sediaan
Keterangan
1




2




3





3.      Daya Lekat          
Kriteria
Penilaian
Keterangan
Hasil Percobaan
Pembanding
Sampel
+ + +
Sangat lekat
≥  1cm



+ +
Kurang lekat
0.5 – 1 cm
+
Tidak lekat
≤0.5cm

4.      Homogenitas
Kriteria
Penilaian
Keterangan
Hasil Percobaan
Pembanding
Sediaan
+ + +
Sangat homogen
Partikel halus, tidak ada gumpalan


+ +
Kurang homogen
Partikel halus, ada gumpalan
+
Tidak homogen
Partikel tidak halus, ada gumpalan




5.      Uji Daya Sebar
Kriteria
Penilaian
Keterangan
Hasil Percobaan
Pembanding
Sediaan
+ + +
≥ 7cm
Sangat mudah tersebar


+ +
5-7 cm
Mudah tersebar
+
≤5 cm
Tidak tersebar






6.   Daya Tercucikan Air
Kriteria
Penilaian
Keterangan
Hasil Percobaan
Pembanding
Sediaan
+ + +
≤ 30 detik
Sangat mudah tercucikan

+
+ +
30 detik – 60 detik
Mudah tercucikan
+
≥ 60 detik
Tidak mudah tercucikan







7.   Tipe viskositas
Kriteria
Penilaian
Keterangan
Hasil Percobaan
Pembanding
Sediaan
+++
>4000 cps
Sangat kental


++
2000-4000cps
Kental
+
< 2000cps
Kurang kental

8.   Ukuran partikel
Kriteria
Penilaian
Keterangan
Hasil Percobaan
Pembanding
Sediaan
+++
>5 µm
Partikel tidak halus
++
+++
++
1-5 µm
Partikel halus
+
<1µm
Partikel sangat halus

V.             REKAPITULASI HASIL EVALUASI
Parameter Uji
Hasil
Spesifikasi
Keterangan
Pembanding
Sediaan
1.      Organoleptis
·        Bentuk
·        Warna
·        Bau




2.      pH




3.      Daya Lekat




4.      Homogenitas




5.      Daya sebar




6.      Daya tercucikan air




7.      Viskositas




8.      Ukuran partikel












VI.               Daftar Pustaka
©      Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal.6
©      Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi IV. Terj. Dari Introduction to Pharmaceutical Dosage Form oleh Farida Ibrahim. Jakarta: UI Press.
©      Damogalad Viondy, dkk. 2013. Formulasi krim Tabir Surya Ekstrak Kulit Nanas dan Uji nilai Invitro nilai SPF. Fakultas Farmasi FMIPA UNSRAT. Manado
©      Ida Nur, dkk. 2012. Uji Stabilitas Fisik Sediaan gel Aloe vera. Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Makassar.
©      Gadri Amila, dkk. 2012. Formulasi Sediaan Tabir Surya dengan Bahan Aktif Nanopartikel Cangkang Telur Ayam Broiler. Fakultas Farmasi Universitas Tekhnologi Bandung. Bandung
©      Hasyim Nursiah, 2011. Formulasi Gel sari buah Belimbing Wuluh. Fakultas Farmasi Universitas Hassanuddin. Makassar.
©      J. Hamikumalasari, dkk. 2012. Optimasi HPMC sebagai Gelling agent dalam formula Gel ekstra Kulit Manggis. Fakultas Farmasi Universitas Udayana. Bali
©      Lachman, L., Herbert, A.L and Joseph, L.K. (1994). Teori dan Praktek Farmasi Industri. Ed ke-3. Jakarta: UI Press. 1091-1092
©      Riani H.N., 2012. Uji Aktivitas, Stabilitas Fisik dan Keamanan Sediaan Gel Pencerah Kulit yang Mengandung Ekstrak Jamur Hitam, UI
©      Rieger M.M., 2000. Harry’s Cosmeticology 8th Edition. New York : Chemical Publishing Co, Inc.
©      Roosita Norma, dkk. 2010. Stabilitas fisik dan Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzone dan oktil Metoksisinamat dengan Penambahan Asam Glikolat. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Surabaya
©      Rowe, R. C., Sheskey, P. J., dan Owen, S. C. (eds.). 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 5th edition. London: Pharmaceutical Press

©      Voigt, R.(1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi ke-5. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal 343.


Formula
Standar
(nama formula standar: Zinc Oxide Gel)
(Pustaka: Pharmaceutical Dosage Form, Hal 515)
Pembanding
(Merek: La Tulipe Sunscreen Gel SPF 17 )
Modifikasi terhadap Formula Standar
(Protective® Sunscreen Gel)
Nama Bahan
Fungsi
Konsentrasi
Nama Bahan
Fungsi
Nama Bahan
Fungsi
Konsentrasi
Lazim
Terpilih
Zinc oxide (M)
Sunscreen ingredient
(Belaji, 2007 dan Md 36 p. 1621)
20%
Butylmethoxybenzoylmethane (M)
Sunscreen Ingridient (Wilkinson and Moore, 1982)
Titanium dioxide (M)
Sunscreen ingredient
(Belaji, 2007 dan Md 36 p. 1621)
2 – 2,5% (B Willkinson, 1984 p. 243)
0,7%
( Dutra et al, 2004)



Ethylhexyl p-metoksisinamate (M)
UV adsorber
(Md 36th ; p.1608)
Octyl methoxicinnamate (M)
UV adsorber
(Md 36th ; p.1608)

6,8%  (Dutra et al, 2004)



Benzophenone-3(M)
UV adsorber
(Md 36th ; p.1608)
Benzophenone-3 (M)
UV adsorber  (Md 36th, p. 1614)

2,8% (Dutra et.al., 2004)
NaOH 10% solution (A)
Pengatur pH dan alkalizing agent
3,2%
Triethanolamine(A)
Alakalizing agent
( Rowe et.al., 2006)
Triethanolamine (A)
Alakalizing agent
(HPE 5th ; p.794)
5%
( Rowe et.al., 2006)
0,8%
(Ida dan Noer, 2012)
Carbomer 934P (A)
Gelling agent
( Rowe et.al., 2006)
0,8%
Carbomer (A)
Gelling agent
( Rowe et.al., 2006)
Carbopol 940 P (A)
Gelling agent
(HPE 5th ; p.111)
0,5 - 2%
( Rowe et.al., 2006)
0,8% (Liberman et al, 1989)
Water (A)
Solvent
76%
Purified water (A)
Solvent
Water (A)
Solvent

72,1%



Acid green 50 (A)








Methylparaben (A)
Antimicrobal preservative (Rowe et.al., 2006)
Methylparaben (M)
Antimicrobal preservative ( Rowe et.al., 2006)
2-6%
(wilkinson p.243, 1982)
2%
(Noorma Rosita, 2010)



Ethanol (A)
Solvent







Isopropyl myristate (M)
Emolient
(Rowe et.al., 2009)
Isopropyl myristate (M)
Emolient
(HPE 6th ; p.348)
1-10% (Rowe et.al., 2009)
4% (Zahra, 2012)



Glycerin (M)
Humektan
( Rowe et.al., 2006)
Propilen glikol (M)
Humectant
<15%
(HPE 5 p.624)
10%
(Nur Ida, 2012)
Bentuk Sediaan dasar : Gel
Alasan/HLB : Formula standar menggunakan gel hidrofilik sehingga memberikan kesan nyaman pada penggunaan karena tidak menutup pori kulit (Harry’s Cosmeticology, p.232)
Bentuk sediaan dasar:  Gel
Alasan/HLB: Sediaan ini menggunakan gelling agent hidrofilik dan humektan sehingga dapat memberikan efek sejuk pada kulit, cocok untuk daerah yang beriklim tropis (Harry’s Cosmeticology, p.232)

Penjelasan terhadap formula modifikasi
Modifikasi Bahan aktif :
Nama Bahan Aktif: Benzophenone-3
Alasan : karena benzophenone secara efektif dapat menyerap cahaya dari UVB, UVA, dan beberapa UVC, dan biasanya di gabung dengan sunscreen dari group lain. Penggunaan Benzophenone-3 sendiri sebagai pelengkap terhadap sunscreen agen zinc oxide yang berfungsi secara fisika dengan kombinasi benzophenone-3 yang berfungsi secara kimia maka dapat meningkatkan nilai SPF (Sweetman, 2009).
Konsentrasi Terpilih
Nama Bahan Tambahan yang diganti : NaOH
Alasan : karena memiliki pH basa kuat yang ekstrim dan akan mempengaruhi stabiltas sediaan gel (HPE 5 p.683)
Nama Bahan Tambahan Pengganti : trietanolamine
Alasan : trietanolamine merupakan pengemulsi yang baik untuk membentuk komposisi yang baik untuk gel (HPE 5 p.794)
Konsentrasi Terpilih : 1%
Alasan : Trietanolamin juga berfungsi sebagai bahan penstabil dan pengembang dari carbopol, sebagai bahan penetral asam karena mengandung 56-86% as karboksilat dengan cara kerja menionisasi gugus karboksil pada karbopol ketika terpapar oleh cahaya sehingga menyebabkan oksidasi yang diperlihatkan dengan penurunan viskositas dispersi karbopol dan mencegah rusaknya dispersi dari carbopol ketika terpapar oleh cahaya yang dapat menyebabkan gel menjadi keruh (nursiah, 2011)

Nama bahan tambahan yang digunakan: propilen glikol
Alasan : sebagai humektan (Nursiah, 2011
Konsentrasi terpilih : 10%
Alasan : karena sebagai humektan dengan kons terbaik pada sdiaan gel (Nur Ida, 2012)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar