JURNAL FORMULASI
KOSMETIKA
I.
Nama
Sediaan kosmetika : Whitening cream
II.
Tujuan
Pemakaian : memutihkan kulit dan mencerahkan kulit
yang kusam
III.
Karakteristik
Sediaan :
·
Mengandung minyak dalam
jumlah menengah hingga tinggi (Harry’s Cosmeticology, P.55)
·
Dapat meleleh pada saat
diaplikasikan pada kulit & mudah menyebar (Balsam, P.3)
·
Pada saat digunakan
tidak terasa berminyak dan pada saat fase air menguap sisa krim tidak berubah
menjadi lebih kental (Balsam, P.3)
·
Tidak mudah terhapus
dan tidak mengiritasi (Harry’s Cosmeticology, P.55)
IV.
Rancangan
Modifikasi Formula
|
FORMULA
STANDAR
(FORMULATION AND
EVALUATION OF CYPERUS ROTUNDUS
AND CUCUMIS SATIVUS BASED
HERBAL FACE CREAM)
|
FORMULA
PEMBANDING
Super
model Day Cream
|
Modifikasi
terhadap standart (FORMULATION AND EVALUATION OF CYPERUS
ROTUNDUS
AND CUCUMIS SATIVUS BASED
HERBAL FACE CREAM
|
|||||||||
|
Nama bahan
|
Fungsi
|
Konsentrasi
(%)
|
Nama bahan
|
Fungsi
|
Konsentrasi
(%)
|
Nama bahan
|
Fungsi
|
Konsentrasi
(%)
|
|||
|
lazim
|
terpilih
|
Lazim
|
terpilih
|
Lazim
|
terpilih
|
||||||
|
Ethanol
extract of cyperus notundus
|
|
|
2
|
|
|
||||||
|
Ethanol
extract of cucumis sativus
|
|
|
1.5
|
Cucumber
extract
|
|
|
3
|
||||
|
Almond oil
|
Emollient; oleaginous vehicle; solvent (HPE 6th,
p. 29)
|
|
5
|
|
Olive oil
|
Oleaginous vehicle. (HPE 6th, p.471)
|
|
10
|
|||
|
|
Aloe
barbadensis ekstrak
|
|
|
|
|
||||||
|
Asam
stearate
|
Emulsifying
agent & Solubilizing agent(HPE 5th, P.737)
|
1-20
|
5
|
Asam stearate
|
Emulsifying
agent & Solubilizing agent(HPE 5th, P.737)
|
|
|
Asam stearate
|
Emulsifying
agent & Solubilizing agent(HPE 5th, P.737)
|
1-20
|
5
|
|
Cetil
alcohol
|
emulsifying agent; stiffening agent
(HPE 5th p.155)
|
2-5
|
5
|
Cetil alcohol
|
emulsifying agent; stiffening agent (HPE 5th p.155)
|
|
|
Cetil alcohol
|
Emulsifying agent; stiffening agent (HPE 5th p.155)
|
2-5
|
5
|
|
Metyl
paraben
|
Antimicrobial preservative (HPE 5th,
p.466)
|
0,02-0,03
|
0,01
|
Metyl
paraben
|
Antimicrobial preservative (HPE 5th,
p.466)
|
|
|
Metyl paraben
|
Antimicrobial preservative (HPE 5th, p.466)
|
0.02-0.03
|
0,01
|
|
Propil
paraben
|
Antimicrobial preservative (HPE 5th,
p.629)
|
|
0,02
|
Propil paraben
|
Antimicrobial preservative (HPE 5th, p.629)
|
|
|
Propil paraben
|
Antimicrobial preservative (HPE 5th, p.629)
|
|
0,02
|
|
Trietanolamine
|
Emulsifying
agent, neutalizing agent (HPE 5th, P. 794)
|
|
1.8
|
Trietanolamine
|
Emulsifying
agent, neutalizing agent (HPE 5th, P. 794)
|
|
|
Trietanolamine
|
Emulsifying
agent, neutalizing agent (HPE 5th, P. 794)
|
|
1.5
|
|
White
beeswax
|
Controlled-release agent; stabilizing agent;
stiffening agent. (HPE 6th, p.779)
|
|
2
|
|
|
|
|
White beeswax
|
Controlled-release agent; stabilizing agent; stiffening agent. (HPE 6th,
p.779)
|
|
2
|
|
Propilen
glikol
|
Antimicrobial
preservative; disinfectant; humectant; plasticizer; solvent; stabilizer for
vitamins; water-miscible cosolvent. (HPE 5’th P.624)
|
|
5
|
Propilen glikol
|
Antimicrobial preservative; disinfectant;
humectant; plasticizer; solvent; stabilizer for vitamins; water-miscible
cosolvent. (HPE 5’th P.624)
|
|
|
Propilen glikol
|
Antimicrobial preservative;
disinfectant; humectant; plasticizer; solvent; stabilizer for vitamins;
water-miscible cosolvent. (HPE 5’th P.624
|
|
5
|
|
|
Titanium
dioksida
|
Coating agent; opacifier; pigment (HPE 6th, p.741)
|
|
|
|
||||||
|
Isononyl
isononsnoate
|
|
|
|
||||||||
|
|
|
|
|
||||||||
|
Glyceryl mono
stearate
|
Emollient; emulsifying agent; solubilizing agent; stabilizing agent;
sustained-release agent; tablet and capsule lubricant. (HPE 6th,
p. 291)
|
|
|
||||||||
|
Glycerin
|
Antimicrobial preservative; cosolvent; emollient; humectant;
plasticizer;
solvent; sweetening agent; tonicity agent. (HPE 6th, p.
284)
|
|
|
||||||||
|
Phenoxyethanol
|
Antimicrobial preservative; disinfectant (HPE 6th, p.488)
|
|
|
||||||||
|
Octyl
methoxycinnamate
|
Sunscreen agent
UVB
|
|
|
||||||||
|
|
|
|
|
||||||||
|
|
|
|
|
||||||||
|
Dimethicone
|
Antifoaming
agent; emollient; water-repelling agent (HPE 6th, p.233)
|
|
|
||||||||
|
Ethyl paraben
|
Antimicrobial preservative (HPE 5th, p.270)
|
|
|
||||||||
|
Butyl paraben
|
Antimicrobial
preservative (HPE 5th, p. 78)
|
|
|
||||||||
|
Isobutyl
paraben
|
Antimicrobial
preservative
|
|
|
||||||||
|
Water
|
Solvent
|
|
Ad
100 g
|
Water
|
Solvent
|
|
|
Water
|
solvent
|
|
Ad 30 gram
|
|
|
Bentuk sediaan dasar : Krim
Tipe emulsi :O/W
Alasan/HLB :Merupakan krim O/W dengan
jenis yang mudah dicucikan
air.
Formula standar yang mirip dengan pembanding.
|
Bentuk sediaan dasar : Krim
Tipe emulsi :O/W
Alasan/HLB : jenis whitening yang
banak dipasaran
|
Bentuk sediaan dasar : Krim
Tipe emulsi : O/W
Alasan/HLB :11,729
|
|
|
PENJELASAN
TERHADAP FORMULA MODIFIKASI
|
|
|
Modifikasi
Bahan Aktif
|
Modifikasi
Bahan Tambahan Penyusun Basis
|
|
Nama
bahan aktif yang diganti : -
Alasan
: -
Nama
bahan aktif yang ditambahkan : cucumber extract
Alasan
: mempunyai khasiat sebagai whitening
agent
Konsentrasi
terpilih : 3%
Alasan
: pada konsentrasi tersebut berkhasiat sebagai whitening agent
|
Nama
bahan tambahan yang diganti : almond oil
Alasan
:
Nama
bahan pengganti : olive oil
Alasan
:
karena olive oil bisa membantu memutihkan dan menghambat tirokinase
Konsentrasi
terpilih : 12% (PERBANDINGAN DAYA KELEMBABAN MINYAK ZAITUN (Olea Europaea)
DAN GLISEROL DALAM SEDIAAN KRIM TANGAN, hal 22)
Alasan : merupakan konsentrasi yang
dapat mengurangi penguapan air dan pelembab
|
V.
Matriks (bahan aktif dan bahan tambahan) untuk
formula hasil modifikasi
|
No
|
Nama Bahan
|
Sifat kimia
|
Sifat fisika
|
Kadar
|
fungsi
|
Nilai HLB
|
Alasan
|
|
|
pH stabilitas
|
Pemerian
Kelarutan
|
lazim
|
Terpilih
|
|||||
|
1
|
Cucumber extract
|
|
|
|
3%
|
Whitening agent
|
|
|
|
2
|
As. Stearat (M)
(HPE 6 – 697)
|
Asam stearat merupakan bahan yang stabil; antioksidan juga ditambahkan
ke dalamnya; bahan dalam jumlah besar harus disimpan dalam wadah yang tertutup di tempat
yang sejuk dan kering. (HPE 5th p.738)
|
Putih,
hampir tidak berasa, kristal, serpihan kristal atau bentuk padat. Tidak
berwarrna atau kekuningan. Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, larut
dalam 15 bagian alkohol, 2 bagian kloroform dan 3 bagian eter. (HPE 6 – 697)
|
1-20%
|
5%
|
Emulsifying agent
(HPE 6 – 697)
|
15
|
Meningkatkan konsistensi krim dan
kekerasan (Mitsui p.126).
|
|
3
|
Propilen Glikol
(HPE5th p.624)
|
Pada suhu dingin,
propilen glikol
stabil
dalam
baik
ditutup kontainer, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka, cenderung mengoksidasi, sehingga menimbulkan produk seperti propionaldehida, asam piruvat, dan asam asetat. Propylene
glycol adalah kimiawi stabil bila dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air;
larutan air dapat disterilkan dengan autoklaf. Propylene
glycol adalah higroskopis dan harus disimpan dalam
wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering (HPE 5th p.625) |
Propylene glycol
tidak berwarna,
kental,
cair
tidak berbau
dengan
manis. Kelarutan: larut
dengan aseton, kloroform,
etanol (95%), gliserin, dan air; larut pada 1 pada 6 bagian eter; tidak larut dengan minyak mineral ringan atau minyak tetap,
tetapi akan larut beberapa minyak
esensial. (HPE 5th p.625)
|
≈ 15 %
(HPE 5th, P. 624)
|
5%
|
Humectant
(HPE 5th p.624)
|
|
Dapat meminimalkan iritasi, melarutkan
nipagin (HPE 5th p.625)
|
|
4
|
Metil paraben
(A)
(HPE 5 – 466)
|
pH
4-8
Larutan air Methylparaben pada pH 3-6 disterilkan dengan
autoklaf pada 1200C selama 20 menit, tanpa
dekomposisi. (8) Larutan encer pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10% dekomposisi) sampai sekitar 4 tahun di suhu kamar, sedangkan larutan air pada pH 8 atau di atas pada hidrolisis yang cepat (10% atau lebih setelah sekitar 60 hari. Penyimpanan pada suhu kamar) (HPE 5th p. 466) |
pemerian:
kristal putih, tidak berwarna dam memiliki rasa yang sedikit menyengat
kelarutan:
1:30
air 80OC
1;2
etanol
(HPE
5 – 466)
|
0,02-0,03%
(HPE 5th, P.466)
|
0,01 %
|
Antimicrobial preservative
(HPE 5 – 466)
|
|
Antibakteri spektrum luas, dan relatif
lebih aman. Jarang terjadi sensitifitas pada metil paraben.
(HPE 5th, P.466)
|
|
5
|
Propil paraben
|
Stabil
dalam pH 3-6 dalam bentuk larutan, pada pH 8 akan terhidrolisis. Penyimpanan
di tempat yang sejuk dan kering . (HPE 5th, P. 629)
|
Pemerian
: putih, kristal, tidak berasa
Kelarutan
: mudah larut dalam aseton dan eter. 1:1,1 dalam etanol (95%) ; 1:3,9 dalam
propilen glikol ; 1:250 dalam gliserin. (HPE 5th, P. 629)
|
0,01-0,6 %
(HPE 5 – 466)
|
0,02 %
|
Antimicrobial preservative
(HPE 5 – 629)
|
|
Propil paraben biasa digunakan
kombinasi dengan metil paraben dalam sediaan krim (Butler, 2000, P.419)
|
|
6
|
White beeswax (M)
(HPE 5th p.817)
|
Ketika lilin
dipanaskan
di atas
150oC,
esterifikasi
terjadi
dengan sebuah
konsekuensi
penurunan
nilai
asam
dan elevasi
pencairan titik. Lilin putih stabil bila
disimpan di sebuah sumur tertutup kontainer, terlindung dari cahaya. (HPE 5th p.817)
|
Lilin putih
tidah berasa,
putih atau
agak kuning
berwarna lembaran atau butiran halus dengan beberapa penembusan. Bau mirip dengan lilin kuning tetapi
kurang intens.
Kelarutan: larut dalam kloroform, eter, minyak tetap, minyak atsiri, dan karbon disulfida hangat; sedikit larut dalam etanol (95%); praktis tidak larut dalam air (HPE 5th p.817) |
-
|
2%
|
stabilizing agent; stiffening agent
(HPE 5th p.817)
|
9
|
Basis lemak yang dapat menambah
kelembutan
(HPE 5th
p.817)
|
|
7
|
Cetyl alkohol (M)
(HPE 6 – 155)
|
Cetyl alkohol stabil dengan adanya asam,
alkali, cahaya, dan
udara; tidak menjadi tengik. Ini harus disimpan dalam wadah di tempat yang sejuk dan kering (HPE 5th p. 156) |
Pemerian:
putih, serpihan kotak – kotak atau
granul dengan bau yang bercampur.
Kelarutan:
mudah larut dalam etanol (95%), eter dan tidak larut dalam air.
(HPE
5th, P.155)
|
2-10%
|
5 %
|
emulsifying agent; stiffening agent
(HPE 5th, P.155)
|
15,5
|
Dapat meningkatkan konsistensi emulsi
w/o
(HPE 5th, P.155)
|
|
8
|
Trietanolamine
(HPE 5th p.795)
|
Triethanolamine dapat
berubah menjadi cokelat
pada
paparan
udara dan cahaya. 85% kelas trietanolamin cenderung stratifikasi bawah
150C; homegeneity dapat
dikembalikan dengan pemanasan dan pencampuran sebelum digunakan.
Triethanolamine harus disimpan dalam wadah kedap udara terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering (HPE 5th p.796)
Acidity/alkalinity:
pH = 10.5 (HPE 5th p.795)
|
Triethanolamine
jelas, tidak berwarna kuning pucat berwarna cairan kental yang memiliki bau
amonia sedikit. Merupakan campuran basa,
terutama 2,2’,2”-nitrilotriethanol meskipun juga mengandung
2,2”-iminobisethanol (dietanolamina) dan lebih kecil jumlah 2-aminoethanol
(monoethanolamine).
Kelarutan: larut dalam Acetone,
Benzene 1 in 24, Carbon tetrachloride,Ethyl ether 1 in 63, Methanol,
Water.(HPE 5th p.795)
|
1,5%
(Harry’s Cosmeticology p.59)
|
1,8%
|
Emulsifying agent(HPE 5th, P. 794)
|
|
Menstabilkan emulsi bila digabungkan dengan
asam stearat
|
|
9
|
Olive oil
|
Ketika didinginkan, olive oil menjadi gumpalan pada
suhu 10oC, dan menjadi seperti massa lemak pada suhu 0oC.
Simpan di tempat sejuk dan kering ( HPE 6 ed hal 470)
|
Cairan minyak transparan, jernih, tidak bewarna atau
kuning. Sedikit larut dalam etanol 95%, larut dalam eter, kloroform (HPE 6 ed
470)
|
|
12%
|
Mengurangi
penguapan air dan pelembab (savitri, 2011)
|
7
|
|
|
10
|
Ol. Rosae
(fragrance)
|
-
|
Pemerian : cairan kental berwarna
kuning, bau menyerupai bunga mawar. Kelarutan : larut dalam 1 bagian
kloroform (FI III, P. 459)
|
0,2 %
(www.makingcosmetics.com)
|
0,2 %
|
pewangi
|
|
Sebagai pewangi sediaan
|
|
11
|
Water (A)
|
pH
5-7
bebas
dari mineral
|
Pemerian:
jernih, tidak berasa, tidak berbau
(HPE
6 – 766)
|
|
|
Solven
(HPE 6 – 766)
|
|
Sebagai pelarut
|
VI.
Bentuk Sediaan Dasar
a. Bentuk : Cream o/w
b.
Definisi : Bentuk sediaan setengah
padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam
bahan dasar yang sesuai (FI IV, P.6)
c. Persyaratan Umum: - inert
-
stabil secara fisika kimia
- tidak mengiritasi
- memiliki konsistensi yang homogen
Bentuk
Sediaan kosmetik Terpilih
a. Bentuk : whitening
cream o/w
b.
Definisi : Pemutih
kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau
menghambat melamin yang sudah terbentuk sehingga akan memberikan warna kulit
yang lebih putih (Compac, 2005)
c. Persyaratan Umum: -
Kandungan minyak lebih banyak agar dapat menebus stratum basale
- pH netral
- mengandung surfaktan untuk
meningkatkan penetrasi
- mudah menyebar (Harry`s cosmeticology 7th Ed. P.51)
Mekanisme
kerja:
Timun memiliki
zat aktif Cucurbitacin D and 23, 24-dihydrocucurbitacin D yang berfungsi
menghambat tirosinase dan sistesis melanin (Exploring Cucumber Extract For Skin Rejuvenation, hal 2).
Whitening agent
bekerja menghambat produksi melanin didalam melanosit, mengurangi melanin yang
sudah ada, menaikkan eksresi melanin kebagian epidermis. (mitzui hal 148)
- Susunan Formula (1 formula dan 1 batch)
|
No.
|
Bahan
|
Sinonim
|
Konsentrasi
|
1
R (30 g)
|
1
batch (3R)
|
|
|
Awal
|
Terpilih
|
|||||
|
1
|
Cucumber extract (jus)
|
Ekstrak
mentimun
|
|
30%
|
9
|
27
|
|
2
|
As. Stearat (M)
|
Acidum
stearicum; cetylacetic acid; Crodacid
|
1-20%
|
5%
|
1,5
|
4,5
|
|
3
|
Propilen Glikol (A)
|
1,2-dihydroxypropane,
methyl ethylene glycol, methyl glycol
|
≈ 15 %
(HPE 5th, P. 624)
|
5%
|
1,5
|
4,5
|
|
4
|
Metil paraben
(A)
|
E218;
4-hydroxybenzoic acid methyl ester; methyl p-hydroxybenzoate; Nipagin M;
Uniphen P-23.
|
0,02-0,03%
(HPE 5th, P.466)
|
0,01 %
|
0,003
|
0,009
|
|
5
|
Propil paraben (A)
|
Nipasol, propyl
hydroxybenzoate, propagin
|
0,01-0,6 %
(HPE 5 – 466)
|
0,02 %
|
0,006
|
0,018
|
|
6
|
White beeswax (M)
|
Cera
alba, White wax, Bleached wax
|
-
|
2%
|
0,6
|
1,8
|
|
7
|
Cetyl alkohol (M)
|
|
2-10%
|
5 %
|
1,5
|
4,5
|
|
8
|
Trietanolamine (A)
|
Tealan,
Trihydroxytriethylamine, Tris (hydroxyethyl)amine, TEA
|
1,5%
|
1,8%
|
0,54
|
1,62
|
|
9
|
Olive oil (M)
|
|
|
12%
|
3,6
|
10,8
|
|
10
|
Ol. Rosae
(fragrance)
|
Minyak
mawar
|
0,2 %
(www.makingcosmetics.com)
|
0,2 %
|
0,06
|
0,18
|
|
11
|
Water (A)
|
Aqua;
aqua purificata; hydrogen oxide
|
|
|
19,8
|
59,4
|
Perhitungan
sisa air
11,691ml ~ 11,7g
b.
Untuk
1 bets
Sisa air = 90 – (27+ 4,5 + 4,5 + 0,009 + 0.018 +
1,8 + 4,5 + 1,62 + 10,8 + 0,18) =
35,073ml ~ 35g
|
|
|
|
Perhitungan HLB:
|
Nama bahan
|
Konsentrasi (%)
|
HLB
|
HLB sediaan
|
|
Asam stearat
|
5%
|
15
|
|
|
White beeswax
|
2%
|
9
|
|
|
Cetyl alkohol
|
5%
|
15,5
|
|
|
Olive oil
|
12%
|
7
|
|
|
Total
|
24%
|
|
11,729
|
VIII.
Rancangan
Cara Pembuatan
Fase air : Fase
minyak :
Nipagin
As.stearat
Nipasol White beeswax
Propilen glikol Cetyl Alkohol TEA
Campur
fase air Lelehkan
fase minyak
Campuran
fase air + lelehan fase minyak + sisa air
+
Fragrance, ekstrak mentimun, dan olive oil
IX.
Spesifikasi
Sediaan Akhir
|
|
Spesifikasi
|
Ketentuan
|
|
Mutu Fisik Sediaan
|
·
pH
·
Organoleptis :
-
Warna
-
Bau
-
Bentuk
-
konsistensi
·
Homogenitas
·
Kemudahan
tercucikan air
·
Daya sebar
|
4,5-6,0
Putih
parfum
cream
kental
Homogen
mudah
tercucikan oleh air
|
|
Uji Keamanan Sediaan
|
Iritasi
|
Tidak mengiritasi
|
X.
Rancangan Evaluasi
1. Uji Mutu Fisik Sediaan
a. Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan dengan melihat secara langsung warna ,konsistensi ,bentuk dan bau cleansing
cream yang terbentuk.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan secara kualitatif dengan cara mengoleskan 0,5 gram
sediaan pada sekeping kaca. Sediaan harus menunjukkan susunan homogen yaitu tidak adanya partikel – partikel pada kaca( Astuti dan setiawan)
|
Kriteria
|
Penilaian
|
Skor
|
Keterangan
|
|
Tidak Homogen
|
+
|
0
|
Ada butiran kasar dan sediaan memisah
|
|
Kurang Homogen
|
++
|
1
|
Ada butiran kasar dan sediaan tidak memisah
|
|
Homogen
|
+++
|
2
|
Tidak ada butiran kasar dan sediaan tidak memisah
|
c.
Pemeriksaan pH
krim.
Pemeriksaan
dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Alat tersebut dikalibrasi terlebih
dahulu sebelum digunakan. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan larutan dapar
pH 4 dan pH 10. Pemeriksaan pH dilakukan dengan mencelupkan elektroda ke dalam
1 gram sediaan krim yang diencerkan dengan air suling hingga 10 ml (Lubis
dkk, 2012)
d. Pengujian daya sebar
Timbang sebanyak 1 gram krim,
kemudian diletakkan ditengah horizontal
double plate. Diatas lotion diletakkan horizontal double plate lain dan ditambahkan beban tambahan sebesar 125 gram, lalu dibiarkan selama 1 menit. Ukur
diameter krim yang menyebar. Rentang optimum daya sebar 5 – 7 cm ( Astuti dan Setiawan)
|
Kriteria
|
Penilaian
|
Skor
|
Keterangan
|
|
Buruk
|
-
|
0
|
Jika diameter penyebaran < 4 cm
|
|
Baik
|
+
|
1
|
Jika diameter penyebaran 4 – 6 cm
|
|
Sangat baik
|
++
|
2
|
Jika diameter penyebaran > 6 cm
|
e.
Uji Kemudahan
tercucikan air,
krim
ditimbang 1 gram lalu dioleskan pada telapak tangan. Telapak tangan dicuci dan
dibilas seara periodic dengan sejumlah volume air. Air dilewatkan dari buret
makrometer dengan perlahan –lahan. Amati secara visual ada atau tidaknya krim
yang menempel pada telapak tangan dan catat volume yang digunakan ( Jellinek and Stephan, 1970 ).
2. Uji Keamanan sediaan
Uji iritasi dilakukan teknik tempel terbuka, yang dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada punggung kanan panelis seluas 2,5cm2, lalu dibiarkan selama 5 menit. Gejala
yang timbul diamati,
kemudian hasilnya dibandingkan dengan punggung tangan kiri ( Septiani, Nasrul, dan Soraya, 2010)
|
Kriteria
|
Penilaian
|
Skor
|
Keterangan
|
|
Mengiritasi
|
-
|
0
|
Kemerahan, gatal gatal dan
bengkak
|
|
Sedikit mengiritasi
|
+
|
1
|
Kemerahan, gatal gatal dan
tidak bengkak
|
|
Tidak mengiritasi
|
++
|
2
|
Tidak menimbulkan
kemerahan, tidak gatal dan tidak bengkak
|
3. Uji
efektivitas
Lengan
diradiasi dengan uv dengan kekuatan 1,8 MED sehingga menyebabkan pembentukan
eritema. Krim yang akan diuji disiapkan dan diaplikasikan pada tempat eritema
2x sehari pagi dan malam selama 10 hari. Setelah itu warna kulit cek dengan
spektrokolorimeter sebelum pengaplikasian krim hari pertama, hari ke empat, dan
hari ke sepuluh setelah pengaplikasian krim (koike, et all. 2007)
XI.
Evaluasi
|
Parameter
|
Hasil
|
Spesifikasi
|
Keterangan
|
|
|
Sediaan
|
Pembanding
|
|||
|
pH
|
|
|
|
|
|
Organoleptis
: Warna
|
|
|
|
|
|
Bau
|
|
|
|
|
|
Bentuk
|
|
|
|
|
|
Konsistensi
|
|
|
|
|
|
Homogenitas
|
|
|
|
|
|
Kemudahan tercucikan
air
|
|
|
|
|
|
Daya sebar
|
|
|
|
|
|
Uji keamanan sediaan
|
|
|
|
|
XII.
Kemasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar